25. Film Propaganda Jepang

4.9K 603 387
                                    

Sebelum baca, biasakan VOTE dulu ya. Ayo dong, yang belom pernah comment, coba di comment cerita kami ini. Mayan, itung-itung nambah semangat. Yakali setiap part gak ada yang menarik buat di comment. Huhuhu, iya, kami emang maksa👀

Semisal masih ada typo, kami mohon maaf karena manusia tidak luput dari kesalaha. Happy reading, dan MERDEKA🇮🇩

°°°

Malam hari, selepas isya di markas PETA. Banyak mobil berdatangan memasuki lapangan markas itu. Salah satunya mobil Soekarno dan mobil Hatta yang datang bersamaan. Mereka bertemu di dekat pertigaan jalan, ketika hendak mengarah ke sini.

Di depan teras pintu masuk, Syahrir, Chairil Anwar dan Chaerul Saleh beserta Farah juga Vee berdiri di sana. Mereka memperhatikan mobil Soekarno dan mobil Hatta yang berjalan menuju tempat parkir.

"Widiihh, Far! Gaya lo udah macam di tahun enam puluhan! Pangling gue asli!" seru Pipit sesampainya di depan teras pintu masuk. Soekarno, Hatta, dan Nafla juga datang bersamaan dengan Pipit ke tempat yang sama.

"Iya lah, so pasti! Gue kan, lagi berkamuflase

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya lah, so pasti! Gue kan, lagi berkamuflase. Gue udah mirip Nike Ardila belom?"

"Lo gak ada mirip-miripnya dengan Nike Ardila. Malah lebih mirip bunglon!" celetuk Vee pedas. Vee menyamakan Farah dengan Bunglon, lantaran hewan itu pandai berkamuflase. Sesuai dengan ucapan Farah tadi.

Chairil Anwar yang mendengar itu, mati-matian menahan tawa. Ia tidak ingin menyinggung perasaan Farah. Sedangkan Syahrir, kita tahu sendiri pria itu senang jika hal-hal pedih Farah terima. Benar. Lelaki itu tertawa terbahak-bahak, membuat bibir Farah cemberut kesal.

"Tumben sekali kau datang, Bung. Biasanya kau paling tidak mau menghadiri acara yang diselenggarakan oleh Jepang." tanya Soekarno heran kepada Syahrir. Suatu yang tidak diduga-duga dari seorang Syahrir. Semua orang tahu, Syahrir merupakan orang yang paling menentang Jepang di Bumi Pertiwi.

"Sebenarnya aku malas sekali ke mari, jikalau bukan karena ingin menjaga dua orang ini dari perzinahan."

Farah dan Chairil Anwar terbelalak, kala tatapan Syahrir menuju ke arah mereka. Itu artinya, dua orang yang Syahrir maksud akan berzinah adalah mereka.

"Kurang ajar, lo! Gue ini wanita muslim baik-baik! Pacar aja gak punya, gimana ceritanya gue bisa berzinah?!"

Satu pukulan keras, Farah daratkan ke lengah Sutan Syahrir. Menyebabkan pria itu meringis kesakitan, memegang lengannya yang barusan kena pukul.

"Mulut Paman ini sepertinya perlu diberi cabai. Suka sekali berbicara hal yang tidak-tidak." timpal Chairil Anwar. Semua orang sontak tertawa mendengar ucapan Chairil.

"Lah, aku hanya berjaga-jaga. Di sana itu kalian akan gelap-gelapan. Kita tidak tahu tipu muslihat setan!"

"Elo setannya!" balas Farah cepat. Mata wanita itu melotot lebar.

BataviLoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang