Sebelum baca, pastikan Vote dulu yok. Oh ya, kemarin Anak Pak Nas ulang tahun loh... Kirim doa untuk si kecil Ade yuk. Semoga amal ibadah Ade di terima di sisi Tuhan YME. Aamiin.
Semisal masih ada typo ditemukan, kami mohon maaf karena manusia tidak luput dari kesalahan.
Kami juga minta tolong, bagi yang MENEMUKAN CERITA YANG RADA MIRIP DENGAN BATAVILOVE, LANGSUNG LAPOR. KAMI TIDAK INGIN BATAVILOVE KENA BAJAK. Amit-amit jabang bayi jan sampe. Dan bagi yang BERNIAT MAU JIPLAK BATAVILOVE, hehehe mon maap nih ye. Kalo dasarnya gak mampu buat cerita, JANGAN MAKSAIN, apalagi sampe merugikan orang. Keliatan banget TOLOLNYA:)
Hehehe...
Happy reading & MERDEKA🇮🇩
°°°
Satu rombongan memasuki sebuah gedung dengan tergesa-gesa. Syahrir ada di paling depan. Dari awal Farah jatuh pingsan, di bawa di dalam mobil, sampai sekarang, pria itu belum melepas Farah. Farah tetap direngkuhannya erat.
"Wat is dit? Oh mijn! (Ada apa ini? Oh, astaga!)"
Seorang perawat berwajah blasteran datang. Wajahnya mendadak syock ketika melihat Farah. Bahasa yang ia gunakan adalah Belanda. Dari situ, Nafla dan rekan tahu bahwa perawat ini adalah blasteran Belanda. Pantas wajahnya tidak terlihat seperti pribumi kebanyakan.
"Gak osah banyak bacot! Kami bawa pasien sekarat, cepat di angkut!" sentak Vee.
"Waarom ben je stil? Roep snel de anderen en geef deze juffrouw onmiddellijk medische hulp. (Kenapa diam saja? Cepat panggil yang lain, dan segera beri penanganan medis untuk Nona ini.)" desak Syahrir menyuruh. Syahrir kesal, lantaran perawat ini diam saja tanpa berbuat apapun. Sudah tahu ada pasien sekarat di depan mata.
"Kan niet. We kunnen niets doen zonder een goedkeuringsbrief van Japan. (Tidak bisa. Kami tidak bisa melakukan apapun tanpa ada surat persetujuan dari Jepang.)"
"Wat?! Gek jongens! Dus we moeten eerst Japanse goedkeuring vragen, kunnen we dan bediend worden ?! Deze dame bloedde misschien dood, terwijl we onderweg waren om die verdomde goedkeuringsbrief te vragen! (Apa?! Gila kalian! Jadi kami harus minta surat persetujuan Jepang dulu, baru bisa dilayani?! Bisa-bisa Nona ini mati kehabisan darah, di saat kami dalam perjalanan meminta surat persetujuan sialan itu!)"
"Ada apa, Bang? Dia bilang apa?" tanya Nafla, heran melihat ekspresi Syahrir yang emosi dan para pejuang yang terkejut. Tapi Nafla menarik kesimpulan, bahwa ini bukanlah hal yang baik.
"Mereka tidak bisa melayani kita, karena tidak ada persetujuan dari Jepang. Kita harus melampirkan surat pernyataan izin dari Jepang dulu."
Nafla terbelalak kaget mendengar penjelasan Syahrir. Ia lantas menoleh ke perawat Belanda itu. "Yang benar saja! Tidak bisa kah pasien mendapat tempat rawat jalan dulu? Setidaknya beri kami tempat untuk membersihkan luka pasien!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BataviLove
Adventure🚫DILARANG KERAS MENJIPLAK KARYA KAMI!!! NEKAT MELANGGAR, AKAN KAMI KASUSKAN KE POLISI!!! KAMI TIDAK SEGAN-SEGAN MEMBAWA KE JALUR HUKUM!!! Cerita dibuat oleh 4 penulis: @nafla080803 @dhiladhsan @pipit_vie @coklatastor 🎖Rank 1 in Merdeka (25 Novembe...