73. Hatiku Bersamamu (Sani & Vee)

2K 391 131
                                    

Halooo!

Komen yang banyak yok biar Vee terhibur. Hati potek nih huhuhu :(

Anyway, happy reading!

Penulis part: coklatastor

°°°

Malam yang cerah. Bintang nampak kelap-kelip bahkan saat dilihat melalui jendela yang terbuka. Sani tersenyum sendiri memandang potret yang ia pajang di kamar.

Kertas-kertas bertumpuk di atas meja. Ada pr dari guru ilmu hitung yang belum sempat dikumpulkan. Sajak dan esay menunggu untuk diantar ke kantor penerbitan.

Bungkus bekas rokok Sani lemparkan ke keranjang sampah. Biasa, lah. Bungkus milik Rivai dan Chairil. Mereka memang begitu, tidak disiplin dengan barang bawaan sendiri.

Kembali, iya memandangi potret besar yang tertempel anggun di dinding. Senyum gadis itu sungguh menular. Sani mengelus raut di foto itu.

"Aku merindumu, Loveku. Padahal, baru tadi sore kita bertukar sapa lewat telepon. Apa aku telepon saja lagi, ya?"

Sani membuka pintu, beranjak mendekati gagang telepon. Saat hendak memutar nomor, Sani mendadak menggeleng. "Aduh, tidak jadi saja, deh. Bagaimana jika Pak Soekarno yang mengangkat? Bisa malu sampai ke tulang aku."

Tapi, rasa rindu yang menggebu ini sudah tak bisa ditahan lagi. Biasa lah. Remaja budak cinta.

Perlahan, setelah meneguk tiga gelas air putih, Sani mengangkat lagi gagang telepon. Nada tunggu yang mendebarkan pun mendengung di telinga.

"Kok mengangkatnya lama sekali, sih?" Sani mengeluh dalam hati.

"Apa Lo Ve sudah tenggelam dalam tidurnya?" Sani hendak menaruh gagang telepon ketika nada tunggu mendadak berhenti.

"Loh kok teleponnya diam? Apa ini rusak?" Batin Sani riuh oleh kebingungan.

"Halo?"

"Waaaa!" Cowok itu refleks berteriak saat suara familiar menyentuh gendang telinganya. Suara berkharisma yang mampu menarik ribuan rakyat. Yang mampu menggerakkan masa dengan orasinya yang membakar.

"P--pak Soekarno! Ma--ma maaf, Pak. Sa salah sambung. Saa ya tutup d dulu!" Sani cepat-cepat membanting gagang telepon ke meja. Kakinya kepeleset lalu menggelosor di lantai

Yah. Gagal deh melepas rindu dengan pujaan hati.

°°°

"Seriusan gitu?" Vee ngakak ketika esoknya Sani bercerita di perjalanan mereka menuju pasar Senen. Hari ini Vee hanya memakai make up tipis serta pakaian casual.

 Hari ini Vee hanya memakai make up tipis serta pakaian casual

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya, Lo Ve. Aduuuh, malu sekali aku!" Sani bersungut-sungut. "Lagi pula, tadi malam kau di mana sih, Lo Ve?"

"Gue di kamar dong. Dengerin radio. Eh btw, radio lo belum gue balikkin."

BataviLoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang