Halooo! Assalamu'alaikum.
Pa kabar nih semuanya?
Readers baru, kuy kenalan.
Kalian pada dari mana aja?
Udah siap vote?
Spam komen?
Seneng banget loh kalo ada notif vote dan komen yang masuk. Itu berharga buat kita supaya terus semangat ngelanjutin cerita ini, gaes.
Kalo ada typo, langsung koreksi, ya! Kami tak luput dari kesalahan.
Salam merdeka🇮🇩
Penulis part: dhiladhsan
***
Apa yang aku tak temukan di dalam studiku, apa yang tak kutemukan di dalam filsafat, aku temukan pada dirimu, pada surat-suratmu
-Sutan Syahrir-
Sudah seminggu sejak Farah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Dia harus berpisah tempat lagi dengan ketiga temannya yang kini dianggap saudara. Setelah kejadian berdarah kemarin, gadis itu belajar banyak hal. Tulus yang nyata, juga kesetia kawanan yang mengaggumkan.Juga, cara pandangnya soal Syahrir. Ternyata, dia bisa juga tidak menyebalkan.
Meski Farah bingung, sih, habisnya, seminggu ini Sutan Syahrir terlihat jauh berbeda dengan yang Farah kenal.
Bagaimana bisa, wajah garang dan ucapan pedih menyakitkan telinga mendadak berubah jadi wajah perdamaian dan kalimat mennyenangkan?
Farah saja pangling dan berpikir kalau-kalau Sutan Syahrir kesambet. Atau mungkin, dia sedang kehabisan energi untuk menjadi menyebalkan? Opsi ketiga Farah belum kepikiran, jadi mungkin opsi kedua yang paling mendekati.
Dia juga jadi lebih perhatian. Menjaga Farah seharian, menanyainya hendak makan apa lalu berujung membelikan sekotak martabak yang ingin cewek itu makan.
Nasib martabak itu ludes dimakan Farah dan ketiga temannya yang kelaparan.
Farah jadi curiga, apakah mereka lupa makan berhari-hari karena banyak masalah hidup?
Apa lagi, Vee.
Dia perhatikan, Vee tidak seperti biasanya. Seri wajah wanita itu berkurang.
"Lo utang cerita sama gue, Vee," Farah bergumam samar.
Gadis itu menghela napas. "Kejadian apa aja yang udah gue skip selama gue sakit, ya?"
Kejadian berdarah kemarin, bahkan sang Resitor yang datang untuk memperingatkan mereka soal percintaan, nyatanya tak cukup mampu menghapus satu nama yang terlanjur menambat hatinya.
"Maafin gue, mbak Mirat. Gue gak tahu kalo dia mo nikah sama lo." Netranya menelusuri judul tumpukan buku di meja. Bingung sendiri karena judul buku di sana belibet semua.
"Buku yang Mimi cari di mana, sih? Miii! Buku pelajaran lo gak ada di siniii!" Farah berteriak dari ruang yang dia namai perpustakaan sementara untuk bersama.
"Nanti saja, kak. Sini ke dapur coba masakan kami!" Serunya dari dapur.
"Cepat, kak, nanti dihabiskan Aliii!" Lili ikut memanggil tak kalah kencang.
Ali tertawa dengan mulut penuh makanan.
"Bentar! Ini gue otw."
Gadis itu hampir melangkah ke dapur saat tiba-tiba netranya menemukan lipatan kertas yang tergeletak di lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
BataviLove
Adventure🚫DILARANG KERAS MENJIPLAK KARYA KAMI!!! NEKAT MELANGGAR, AKAN KAMI KASUSKAN KE POLISI!!! KAMI TIDAK SEGAN-SEGAN MEMBAWA KE JALUR HUKUM!!! Cerita dibuat oleh 4 penulis: @nafla080803 @dhiladhsan @pipit_vie @coklatastor 🎖Rank 1 in Merdeka (25 Novembe...