2. Undangan Misterius (Pipit)

3.2K 504 25
                                    

Penulis part: pipit_vie

"PIT!!! BANTUIN GUE BAWA NIH MINUMAN WOI!!" Wanita berponi kuda itu berteriak meminta bantuan kala dia hampir kehilangan keseimbangan saat membawa nampan berisikan delapan es teh.

Sedangkan perempuan yang dipanggil itu baru saja selesai berdandan dan menyemprotkan minyak wangi ke seluruh tubuhnya yang membuat seluruh pantri menguar aroma wanginya.

"Buruan anying! Dandan mulu lo kek Selena Gemes!" gerutu wanita itu.

"Aduh bebiiih! Kenapa rempong amat sih lo? Lo tinggal taruh lagi aja di meja bentar, nanti gue bantuin!" balas perempuan itu dengan kesal.

"Oh iya ya? Kok gue nggak kepikiran yak?" Wanita itu tertawa sumbang.

"Lo kan emang giblik! Nah kalo gue Pipit Lestari jelas aja pinter! Smart!" Perempuan bernama Pipit itu tersenyum jumawa.

"Dih apa banget lo ngatain gue goblok? Nggak sopan lo sama orang tua!

Pipit berdiri dari duduknya, dia merapikan seragam OG nya sebentar, kemudian menatap teman yang lebih tua tiga tahun darinya itu, "Ampun Ndoro Putri Rahayu, aku mah apa atuh cuma anak TK," Setelah mengatakan itu Pipit tertawa terbahak-bahak.

Rahayu yang melihat Pipit tertawa seperti itu bergidik ngeri, "Sayang banget, cantik-cantik kok stres!"

Pipit mengibaskan tangannya tak peduli dengan cacian Rahayu. Dia kemudian berjalan bak model yang sedang fashion show di atas catwalk. Dengan anggun layaknya pelayan profesional, dia mengangkat nampan berisi delapan gelas es teh yang akan dia bawa menuju ruang rapat.

"Ceileh Mbak! Gini aja lo nggak bisa? Hahaha, nih gue aja bisa," Pipit kemudian melenggang keluar dari pantri.

Sedangkan Rahayu cengo sesaat karena melihat tingkah polah Pipit yang sering membuatnya geleng-geleng kepala. Dia kemudian menyusul Pipit dan tak lupa membawa nampan berisi piring serta sendok.

Rahayu kadang tak habis pikir dengan pola pikir Pipit. Perempuan yang sudah dia anggap adiknya itu punya talenta sebagai model, tetapi kenapa memilih menjadi Office Girl di perusahaan kertas yang gajinya bisa dikatakan pas-pasan.

"Lelet amat lo jalannya! Udeh kayak kemanten baru aja!" Pipit menyindir Rahayu yang memang jalannya agak sedikit lambat. Masalahnya, bos besar yang merupakan anak pemilik perusahaan ini tuh orangnya perfeksionis. Semua harus sesuai aturan dan bila tidak maka siap-siap saja akan terkena semprot.

"Ya sabar napa! Nih rok gue keknya udah kekecilan deh, makanya jalan udeh susah."

"Heleh! Badan lo aja yang mulai melar. Tau deh yang dah punya anak, wkwk," Pipit terkekeh.

Pipit berdehem pelan sebelum mengetuk pintu ruang rapat, menyiapkan diri agar saat Pak Angry Bird itu memarahinya dia tak akan memasukkannya ke dalam sanubarinya.

Tok tok tok

Pipit membuka pintu ruang rapat dengan satu tangannya. Setelah itu dia masuk bersama Rahayu ke dalam yang seketika menatapnya. Pipit tak menyangka ternyata tamunya Pak Angry Bird itu cogan semua. Duh! Jiwa pemburu cogan di dalam diri Pipit seketika kambuh dan meronta-ronta. Namun Pipit hanya tersenyum paksa karena Pak Angry Bird itu menatapnya tajam. Seolah-olah mengatakan, 'Kamu telat lima menit! Setelah ini temui saya!'

"Saya tak menyangka, ternyata isu yang mengatakan bahwa OG di perusahan Martadipura ini cantik-cantik memang benar adanya." Salah satu tamu Pak Bos berceletuk saat Pipit meletakkan es teh di depan masing-masing tamu.

Aduh, pesona cewek cakep emang nggak bisa ditolak! Pipit kagum dengan dirinya sendiri dalam hati sambil tertawa.

"Sayangnya mereka sudah memiliki pasangan." jawab Pak Angry Bird yang tak lain namanya adalah Anry Martadipura.

BataviLoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang