Halooo!
Siap untuk vote dan spam komen?
Siap untuk memeriahkan cerita ini?
Siap untuk baper?
Ok deh, happy reading. Tipo langsung koreksi ya. Jangan lupa putar mulmed di atas.
Oh iya hampir lupa. Merdeka!🇮🇩
Penulis part: coklatastor
***
Sejak tadi, Vee merasa teramat bosan. Coklat hangatnya hanya diaduk-aduk tanpa hasrat untuk meminumnya.
Vee lagi uring-uringan. Pasalnya, Chaerul Saleh tak memperbolehkan Vee keluar rumah sejak kemarin. Waktu ditanya kenapa, macam-macam alasannya. Yang Jepang lagi patroli lah, bahaya lah, minta tolong jagain rumahlah, pokoknya Chaerul berhasil membuat Vee terkurung di rumah selama hampir satu minggu.
Bayangin. Satu minggu, permisaah. Permisa maksudnya. Tuhkan, Vee tipo. Abisnya aneh banget sih. Maunya apa, coba?
"Kenapa tidak diminum?" Chaerul Saleh muncul dengan setumpuk berkas di genggamannya. Chaerul menarik kursi, kemudian duduk di depan Vee. Berkas itu diletakkan di meja sebelahnya yang kosong.
Vee hanya bergumam tidak jelas. Malas menanggapi Chaerul Saleh yang akhir-akhir ini menyebalkannya kuadrat pangkat tiga.
"Kau mau sarapan apa, Vee?" Tanya Chaerul lagi.
Melihat Vee yang diam saja, Chaerul Saleh mengangguk maklum.
"Bagaimana kalau nasi goreng?" Chaerul menawari. Vee mengangkat kepalanya sekilas, kemudian tertunduk lagi menekuri meja.
"Diam berarti iya," kata Chaerul, berasumsi sendiri.
Setelahnya pria itu beranjak ke dapur yang menyambung dengan ruang makan. Mengambil piring, dan menuangkan secentong nasi goreng yang masih hangat ke dalamnya. Tak lupa, telur mata sapi di taruh di atasnya.
Sebelum kembali ke ruang makan, terlebih dulu Chaerul membuat teh untuk dirinya sendiri. Vee tidak perlu, karena tadi dia sudah membuat coklat hangat.
"Selesai!" Chaerul tersenyum sendiri. Barang bawaannya itu Chaerul tata dengan hati-hati di meja.
"Vee!" Panggil Chaerul.
Vee diem aja. Orang ngambek kok digangguin.
Siapa suruh ngurung Vee di rumah lama-lama. Sampe Vee gabut nelponin temen-temennya, cuma Farah yang angkat. Biarin aja tagihan telpon bengkak. Salah Chaerul, kok. Bukan salah Vee.
Saking berkaratnya di rumah, Vee udah namatin antologi puisi dan novelnya Pujangga Cinta berkali-kali. Yah, sebagai fans Pujangga Cinta garis keras, Vee emang selalu nenteng tu buku ke mana-mana. Barangkali kan, gak sengaja ketemu dia di jalan. Vee pengen bukunya ditanda tangani. Kalau perlu, Pujangga Cinta bikinin satu puisi spesial buat Vee, gitu.
Kan uwu.
Kring kring kriing!
Denting bel sepeda terdengar di depan rumah.
"Ada tamu ya?" Vee bergumam kecil.
Ini kesempatan bagus buat menghindar dari Chaerul Saleh. Bergegas Vee menghabiskan coklat hangatnya, lalu langsung ngacir meninggalkan ruangan. Menyisakan Chaerul yang melongo dan sepiring nasi goreng yang tak tersentuh sama sekali.
***
"Yes! Koran gue dateng gaes!" Vee bersorak senang saat surat kabar langganannya terletak manis di dekat pagar. Seorang mas-mas dengan sepeda bututnya telah menunggu Vee di luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
BataviLove
Adventure🚫DILARANG KERAS MENJIPLAK KARYA KAMI!!! NEKAT MELANGGAR, AKAN KAMI KASUSKAN KE POLISI!!! KAMI TIDAK SEGAN-SEGAN MEMBAWA KE JALUR HUKUM!!! Cerita dibuat oleh 4 penulis: @nafla080803 @dhiladhsan @pipit_vie @coklatastor 🎖Rank 1 in Merdeka (25 Novembe...