3. Undangan Misterius (Vee)

2.2K 438 25
                                    

Penulis part: coklatastor

***

"Ok guys, segini dulu untuk video kali ini. Like jika kamu suka, dislike kalau kamu gak suka. Komen juga di bawah, kira-kira nge review apa lagi nih enaknya? Request terbanyak bakal kita bahas di video selanjutnya. See you! Jangan lupa bucin hari ini. Ingat, gizi paling baik adalah cogan."

Cewek itu tersenyum manis, melambai cantik ke depan kamera sebagai closing.

"Tiga, dua, satu, cut! Bungkus!" Seru sutradara yang mengontrol proses shooting. Vee menghela napas lega. Selesai juga kontennya. Setidaknya, Vee bisa sedikit mengambil free time dalam minggu-minggu ini.

Dari kemarin, schedule Vee bisa dibilang super duper padat. Gak ada kesempatan buat Vee ambil break. Kecuali pas Vee lagi bobok.

Nonton sinetron sama drakor juga, Vee curi-curi waktu.

Hasilnya, sudah ada 5 konten yang tinggal direbus sama team editor untuk selanjutnya di review oleh Vee dan team yang lain. Setelah di review, akan ada proses editing ulang jika hasilnya belum sesuai ekspektasi. Cutting adegan yang gak diperlukan, tempel sana sini, tambahin sound effect dan meme-meme kocak sebagai pemanis, lalu di review lagi bareng-bareng. Kalau udah fix, langsung di upload dan akhirnya tinggal dinikmatin deh sama subscriber.

Well, melelahkan memang. Namun lelah itu terbayar saat videonya bikin orang-orang seneng, apalagi kalau sampe masuk jajaran trending. Beuh. Rasanya, lelah selama proses take dan keliling berburu konten itu udah gak ada apa-apanya. Lunas semua.
Vee beranjak masuk ke ruang make up, mendudukkan dirinya di atas sofa. Di sekitarnya, para mua dan wardrobe sibuk ngerumpi. Rata-rata, pembicaraan mereka mengalir seputar bedak apa yang lagi diskon sampai gosip paling hot seantero dunia keselebritisan.

Ada sebuah rahasia kecil tentang team mua (make up artis), dan wardrobe, team yang bidangnya mengatur kostum dan aksesoris. Karena mereka dekat dengan kehidupan para artis dan influencer, mereka jadi orang pertama yang tahu kalau si public figure itu lagi ada apa-apa. Tidak heran, terkadang gosip team wardrobe itu jauh lebih up to date plus anget-anget dibanding infotainment yang paling panas sekalipun.

Vee menyalakan ponsel. Notifikasi yang dari tadi tertahan karena ponselnya mati, sekarang langsung membanjiri layar. Banyak sekali dm dan komentar yang masuk ke sosial medianya. Saking banyaknya sosmed yang dia punya, Vee bingung sendiri ingin membuka yang mana terlebih dulu.

Ting. Sebuah notifikasi masuk. Awalnya Vee hendak cuek saja dengan request dm itu, tapi isinya kok nampak tak biasa, ya?

"Vee! Pesenan lo nih," seseorang menghentikan jemari Vee yang hampir ngeklik pesan itu. Vee melirik sekilas. Ternyata periasnya yang datang. Namanya kak Ona. "Si Lauren tadi nitipin ke gue, katanya lo order ini?" Ucap kak Ona seraya mengangsurkan box berlogo rumah makan ke tangan Vee.

"Halah, order apaan?" Vee mencibir kak Ona setelah melihat bentuk boxnya yang khas. "Bilang aja nasi kotak, pake nggaya orderan gue segala. Itu Hok Ben gue how are you?" Tanya Vee malas.

Kak Ona cuma nyengir. "Hok Ben lo gak ada Vee. Si Lauren tuh. Saldonya literally ceban doang dia bilang."

"Kok sabi?" Vee berseru kaget. Dipake buat apa coba ama si Lauren? Padahal itu duit jatah makan Vee buat satu bulan. Haduh. Lauren, Lauren.

"Ya paling dipake foya-foya," kata kak Ona selow. Kadang Vee curiga, jangan-jangan cewek ber make up tebel ini juga ikut andil dalam menghabiskan sangu alias uang jajannya.

"Sialan emang."

"Et et!" Kak Ona membentuk gestur diem lo kalau gak diem mati. Kepalanya menggeleng-geleng, jarinya dilekatkan ke mulut. Ekspresinya, entahlah. Kadang kak Ona tuh sukanya gitu. Bikin pusing. Apalagi buat Vee yang kapasitas otaknya limit.

BataviLoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang