9. Pelarian Bersama Chaerul Saleh

3.2K 543 102
                                    

Penulis part: coklatastor

Happy reading!

***

Suasana kacau balau. Rentetan tembakkan dilepaskan Jepang tanpa jeda.

Semua orang panik. Semua berlari tak tentu arah. Teriakkan bercampur umpatan kasar terdengar bersama pekik kesakitan.

Diantara tembakkan itu, Vee bengong sendirian. Kepalanya noleh kanan kiri. Semua yang dia dapati hanyalah suara tembakan.

Dor! Dor! Dor!

"Kok mereka malah ngajak main ff live, sih? Eh! Suster keramas!" Vee refleks menjerit saat satu peluru lewat sesenti dari wajahnya.

"HEH! DAKI NOBITA! KALO NGEDOR NGIRA-NGIRA DONG!"

Menegang urat Vee menghadapi tentara Nippon yang seenaknya aja maen dar dor. Dipikir nyawa tuh gak ada harganya.

Ya kali. Mereka belom tahu aja, buat numpang nampang di story Vee, mereka harus bayar minimal 5jeti.

"Hahaha. Anata no subete no tomodachi ga anata o sarimashita, misu. Hai. Ori no naka no niwatori o tsukamaeru node watashitachi no shigoto wa kantandesu. (Semua teman-temanmu sudah pergi meninggalkanmu, nona. Baiklah. Tugas kami lebih mudah karena menangkap seekor ayam dalam kandang."

Nippon yang tadi talking-talking to long itu adalah Suneo lucknut yang pegang-pegang tangan Vee. Kenapa Vee kasih nama Suneo? Soalnya pas lagi ngomong, idungnya maju tak gentar.

"Lo ngomong paan sih? Panjang bet kek pidato DPR," Ucap Vee mumet.

"Nani?"

"Lah. Gimana sih Suneo? Malah balik nanya!"

Tapi setelahnya, Suneo kw malah tertawa horor. "Jūbun'na tanoshimi. Ima, watashitoisshoni keimusho ni kite kudasai! (Cukup basa-basinya. Sekarang mari ikut saya ke penjara!"

Tiga tentara Nipon sigap meringkus.

"Hah? Tanos? Kuda? Tanos punya kuda?" Lantur Vee yang mendadak nge blank.

Sebuah tangan tiba-tiba menarik Vee saat cewek itu hendak diikat oleh tentara Jepang. Hampir saja Vee menjerit. Namun batal, karena mulut Vee keburu dibekap.

"Tenang Nona. Saya akan menolong anda," Bisiknya di telinga Vee.

"Eh? Siapa elo?" Tanya Vee polos.

Cowok itu langsung menempelkan jemari di bibir. "Diamlah Nona! Lihat, Nippon sedang mengejar di belakang. Ayo nona, lebih cepat!"

Cowok yang Vee gak tahu namanya itu menariknya untuk berlari semakin kencang.

"Aduh! Eh! Sakit alig! Aaaa---eeemmmmm!" Mulut Vee kembali dibekap Chaerul Saleh tak berperasaan.

"Tsuite iku! Kare wa tōku made hashiru koto ga dekinaku narimasu! (Kejar terus! Dia tidak akan bisa berlari jauh!)" Seruan-seruan tentara Nipon terdengar dekat.

Chaerul Saleh menambah kecepatan larinya. Tentu saja, gadis aneh itu yang menjadi korban kebarbarannya. Ditambah banyak barang bawaan yang memberatkan langkah si nona.

Jujur, Chaerul risih melihat si nona yang sibuk sendiri membenahi barang-barang, bukannya fokus menyelamatkan diri. Chaerul berinisiatif mengambil koper besar dari pegangannya.

Vee melotot lebar.

"Saya bantu membawakannya Nona," Buru-buru Chaerul memberi penjelasan sebelum Vee mengamuk lagi.

"Tiati ye. Koper mahal itu. Rusak, gue tuntut lo!" Ancam Vee.

Chaerul menahan senyum. "Anda, lucu juga."

BataviLoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang