26. Janji Hatta (Hatta & Nafla)

3.8K 543 169
                                    

Haiii! Nafla dan Hatta kembali. Btw, saya baru sadar loh, part saya dan Hatta yang banyak di sini. Saya mohon maaf, gak sadar karena keenakan ngetik part saya dan Hatta. Apalagi cerita saya ini kalimatnya baku kan ya? Saya takut kalian bosen, hiks:"(

Semisal masih ada typo ditemukan di part ini, saya mohon maaf karena manusia tidak luput dari kesalahan. Di mohon kerja samanya dengan VOTE dan COMMENT nya ya. Jangan sider dong. Di peruntukan para sider, kami sudah berupaya update cepet 2 kali sehari, masa kalian tega ghostingin kami:'(

Tapi, meski begitu, tetap jaga semangat nasionalisme bagi kalian yang udah setia vote dan comment ya. Makasih loh! Love you, MERDEKA🇮🇩

Penulis part: Nafla080803

°°°

Rombongan Soekarno pun keluar dari ruangan, tempat mereka menonton film propaganda buatan Jepang. Di sana, mereka berpisah. Farah, Vee, Chairil, Chaerul, Syahrir dan Soedirman memilih pulang. Sedangkan yang lain ikut Soekarno untuk menemui Kaisar Hirohito. Saat itu, Supriyadi sebenarnya tidak mau ikut. Ia ingin pulang juga seperti yang lain. Tetapi, Pipit memaksa.

"Supriyadi, lo kudu ikut!"

"Saya tidak ada hubungannya dengan masalah ini, Pipit. Saya tidak memiliki kepentingan,"

"Ada! Kepentingan lo itu ada, buat ngelindungin gue!"

Seketika Supriyadi terdiam. Jawaban Pipit, tidak bisa ia beri balasan. Pipit yang melihat Supriyadi diam begitu, tersenyum senang. Itu tandanya, Supriyadi akan ikut bersama dia mendatangi Kaisar Hirohito di ruangan.

"Aaww, acieee! Baper gue baper!" teriak Nafla heboh. "Gue doain, semoga kalian cepat naik pelaminan biar gue bisa jadi MC."

"Anjir! Orang nikah, lo cuma ngincar jadi MC?"

Pertanyaan Pipit, dibalas Nafla dengan anggukan. Wanita itu menunjukkan senyum lebar. Jangan lupakan anggukan Nafla yang sangat bersemangat ketika menjawab. Menunjukkan ia benar-benar serius atas ucapannya.

"Sumpah, kenginan lo gokil, Naf! Pak Hatta, tolong nih Anak diperiksa otaknya. Jangan-jangan ada yang kena!" Pipit geleng-geleng kepala takjub. Tidak ia sangka, Nafla mempunyai kenginan luar biasa semacam itu. Menjadi pembawa acara.

Nafla maju selangkah mendekati Pipit. Sesuatu yang menohok, lantas ia sebutkan, "Dua tiga tahu gejrot. Udah goblok, banyak bacot! Bismillahirrahmanirrahim, headshot!"

Setelah berucap demikian, Nafla berbalik menarik tangan Hatta pergi ke tempat tujuan mereka. Hatta tidak bisa memprotes lagi lantaran Nafla tiba-tiba saja menarik tangannya. Tinggalah Pipit yang cengo di tempat, bersama Supriyadi dan Soekarno.

"Anjiran, itu mulut nyeletuk berasa gak pakek rahang lagi!" gerutu Pipit. Ingin rasanya ia menarik mulut Nafla selagi bisa.

Soekarno berdehem, "Mari kita ikuti mereka. Jangan mengulur waktu lagi berdiam diri di sini."

Pipit dan Supriyadi pun mengangguk bersamaan. Mereka bergegas jalan menyusul Hatta dan Nafla. Sepintas Pipit berpikir, Nafla main tarik tangan Hatta pergi, apakah wanita itu tahu jalan yang ia tuju?

Faktanya, Nafla sampai juga ke tempat tujuan. Pipit menemukan wanita itu di sebelah Hatta, nampak menunggu kedatangan mereka. Ketika pandangan Kaisar Hirohito bertemu dengan Pipit, pria itu terlonjak kaget di kursi. Sudah seperti melihat hantu.

"Mau apa kau kemari?! Keluar! Suruh dia keluar!"

"Te--tenang, Kaisar!" Soekarno coba menenangkan Hirohito.

BataviLoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang