29. Markas PETA Rengasdengklok

3.9K 529 139
                                    

Nafla dan Pipit kembali berkolaborasi! Semisal masih ada typo ditemukan di part ini, kami mohon maaf karena manusia tidak luput dari kesalahan. Sebelum baca, biasakan VOTE dulu yaa? So, siap buat spam comment? Yuhayuuu!

MERDEKA🇮🇩

Penulis part: Nafla080803 dan pipit_vie

°°°

Hatta dan Nafla sampai di rumah Soekarno. Hari ini, merupakan hari pertama Nafla mulai membuka praktik kesehatan di markas PETA. Sebenarnya, Hatta berniat mengantar Nafla langsung ke markas PETA. Tetapi, niat Hatta gagal karena Pipit merengek ingin ikut juga. Gara-gara itu, Nafla putuskan untuk pergi bersama Pipit. Kebetulan juga Hatta punya urusan penting dengan Soekarno yang perlu dibahas. Jadilah tujuan mereka mengarah ke rumah Soekarno.

Kedatangan Hatta dan Nafla di depan teras, disambut oleh Soekarno selaku tuan rumah. Tak lama Hatta dan Nafla menginjakkan kaki di depan teras rumah Soekarno, Pipit keluar. Tampak wanita itu menenteng sebuah rantang. Nafla yang bingung melihat barang bawaan Pipit pun, mengerutkan alis.

"Mau apa lo bawa-bawa rantang? Mau tamasya lo, keliling-keliling kota?"

"Haters diem!" Pipit lalu mengangkat rantang yang ia tenteng, menunjukkan ke semua orang. "Ini rantang isinya makanan buat Bebeb gue tercinta. My Oppa Supriyadi!"

Nafla menatap aneh Pipit yang gaya bicaranya sombong, sambil menyibak rambut. Percaya diri wanita itu tinggi sekali. Belum tentu Supriyadi mau menerima. Sempat Nafla saling pandang dengan Hatta. Ekspresi wajah Hatta memang berbeda dari Nafla. Seperti biasa, Hatta berwajah datar. Tetapi, Nafla bisa merasakan Hatta memiliki penilaian yang sama dengannya untuk kesombongan Pipit tadi.

"Pit, please ya! Gue ingetin nih, mungkin aja lo lupa." terdapat jeda di ucapan Nafla, lantaran ia menarik napas banyak-banyak sebelum mengocehi Pipit panjang lebar. "Lo itu cuma pasangan pura-pura sama Supriyadi, gak lebih! Jadi, stop! Gak usah ke-baperan, apalagi sampe manggil-manggil Bebeb segala! Tau malu! Gedek gue dengernya!"

"Iihh, sirik lo ya? Iri bilang, jomblo! Ahahay!"

Mulut Nafla terbuka kecil. Nafla cengo mendengar respons Pipit yang kelewat santai. Nafla kira, Pipit akan sakit hati. Pasalnya ucapannya tadi agak kasar. Tetapi, ekspetasi Nafla terhempas oleh realita. Pipit biasa saja, malah respons wanita itu membuat Nafla sakit hati berujung sakit jiwa.

Dan sekarang, Pipit melakukan aksi yang lebih tidak masuk akal. Ia berjoget dan bernyanyi salah satu lagu terkenal di tiktok.

"Tiap hari bangka dadang, percuma ledengana,  lebih bae nak ilang dari pada sakit hati. Welot ka welot welot, kang dengki kang dengki, Nafla kang iri!"

"Woi!" teriak Nafla mengamuk. Lirik yang Pipit nyanyikan sengaja wanita itu ubah. Nafla mendorong tubuh Pipit kesal. "Anak perempuan, bikin tiktok aje lo! Tau malu! Orang di mane-mane punya anak perempuan buat nyuci baju, nyuci piring Pit! Taunya tiktok aje lu! Sakit ati gue! Rambut digerai-gerai, nyebar syahwat ke mane-mane, dosa tau gak lo!"

Pipit yang sadar sedari tadi Nafla memperagakan parodi Keanu di Tiktok, langsung menyambung sesuai dialog. Tidak lupa, Pipit memasang ekspresi bak orang ditindas.

"Lah, Mama juga. Bapak ke mana coba? Gara-gara Mama, tuh!"

"Jaga mulut lo ye!"

Sehabis Nafla menyelesaikan dialognya, Pipit tidak bisa menahan tawa lagi. Tawa wanita itu pecah. Dua detik kemudian disusul Nafla. Awalnya Hatta dan Soekarno mengira, Pipit dan Nafla memang bertengkar. Mereka sempat tegang tadi. Akan tetapi ketika dua wanita itu saling tertawa, seketika wajah Hatta dan Soekarno berubah datar. Ternyata mereka dikerjai, atau merekanya saja yang sudah salah sangka.

BataviLoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang