31. Gelang Emas

3.2K 510 243
                                    

Sebelum baca, biasakan Vote dulu yak. Bagi readers yang sudah Vote tapi belom pernah Comment, yok lah dicoba comment. Rasakan senasinya😁. Lagian kenapa sih, malu-malu mau comment aja. Gak papa kok, asal comment-nya positif dan sopan.

Semisal masih ada typo yang ditemukan, kami mohon maaf karena manusia tidak luput dari kesalahan. Happy reading dan Merdeka!🇮🇩

Penulis part: Nafla080803 & dhiladhsan

°°°

Tak henti-hentinya Nafla tersenyum menatap deretan angka di kalender. Kadang kala ia terkekeh kecil. Entah sudah berapa menit Nafla berdiri berhadapan menatap kalender. Nafla belum mau beranjak dari sana.

"Lucu banget sih. Masa bentar lagi gue mau ulang tahun? Padahal tiga bulan lalu, gue baru aja ulang tahun."

Sekarang sudah memasuki bulan agustus. Bulan agustus merupakan bulan kelahiran Nafla. Hari kelahiran Nafla jatuh pada tanggal delapan. Hari dan bulan kelahirannya jatuh di angka yang sama. Orang-orang banyak menamai sebagai tanggal cantik. Tak jarang, tanggal cantik ini sering diburu pasangan muda untuk kelahiran anak mereka.

Sewaktu Nafla belum terlempar di zaman ini, ia ingat sekali saat itu bulan november. Ulang tahunnya sudah lewat tiga bulan. Jikalau sekarang ia ulang tahun kembali, berarti usianya akan semakin tua. Cepat sekali waktu berlalu.

"Artinya, umur gue dua puluh tujuh dong?" gumam Nafla, dengan sorot mata mengarah ke satu angka yaitu angka delapan. Saat di tanggal delapan nanti, usianya yang sekarang akan maju ke satu angka. Dari dua puluh enam menjadi dua puluh tujuh.

"Widiihh, makin tua aja gue, tapi belom punya lakik!" lagi-lagi Nafla terkekeh. Situasi yang menimpanya sekarang, sangat lucu. Membuat Nafla sulit untuk tidak tertawa kala memikirkannya.

Tapi, di suatu detik, kekehan Nafla berganti cepat menjadi wajah lesu. "Kira-kira, kapan gue bisa pulang? Apa jangan-jangan, nunggu Indonesia merdeka dulu? Masih lama dong!"

Mendadak Nafla ngeri sendiri. Kalau memang pemikirannya benar, itu artinya ia harus melewati satu tahun lagi di sini. Yang artinya lagi, umur dia di tahun mendatang akan menginjak dua puluh delapan. Semakin tua saja.

"Ya Allah! Mana bisa gitu!" protes Nafla atas ketidakadilan yang ia dapat. Soal umur dan jodoh, Nafla sangat sensitif.

Sejurus dari arah pintu, datang sosok Hatta bersama Des masuk ke dalam rumah beriringan. Hatta merangkul tubuh Des Alwi, sembari bercakap. Membahas suatu perkara. Tetapi, percakapan antara paman dan Anak angkatnya ini terputus, kala melihat ada wanita di depan mereka tengah mengoceh seorang diri.

"Kenapa, kamu?"

Ocehan Nafla langsung terhenti, begitu ia mendengar suara Hatta. Nafla menoleh ke samping, di mana ia menemukan Hatta dan Des sedang menatapnya bingung.

Nafla menggeleng. "Tidak. Saya hanya melihat-lihat tanggal."

"Tapi, kenapa Mbak mengoceh tadi? Seperti sedang marah kepada seseorang."

"Oh, itu... Mbak terkejut saja, ternyata sudah bulan agustus." alibi Nafla. Supaya kebohongannya ini tidak terlihat, Nafla menyisipkan tawa di ucapannya.

"Kalau sudah bulan agustus, memangnya kenapa?"

Kembali Hatta melontarkan sebuah pertanyaan, membuat Nafla bingung harus memberi jawaban yang bagaimana lagi. Nafla yang diam tidak merespons, menjadi tanda tanya besar bagi Hatta. Terutama gerak-gerik Nafla yang terlihat tidak nyaman. Menimbulkan rasa curiga dalam diri Hatta.

BataviLoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang