{Hay...}
Pernahkah kalian membaca cerita Transmigrasi? Jika iya, maka jenis Transmigrasi apa yang kalian baca? Transmigrasi jiwa? Atau Transmigrasi penduduk?
Dan..sekarang di cerita ini akan menceritakan tentang...
Tasya, anak yang jenius mendapatka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Terima kasih," ujar Starly memecahkan keheningan karena semenjak dirinya dan lelaki bersurai putih tadi berada di taman yang dirasakan hanya keheningan.
Awalnya lelaki itu mengerutkan keningnya namun sebelah beberapa saat ia mengangguk, "Ya, lagipula sudah kewajiban seorang kakak melindungi dan membela adiknya kan?"
Starly mengangguk, namun...beberapa saat kemudian ia menyadari kata 'Adik' yang membuat bola matanya membulat dan hampir saja ia tersedak ludahnya sendiri.
"A-adik katamu?" pria itu mengangguk
"Hah? Nggak..nggakk..tidak mungkin,"
"Tapi memang benar kau adalah adikku,"
Starly menghela nafas kasar, "Jika benar kau adalah kakak Starly maka...khemm..maaf mengecewakanmu karenaaaa..." Starly memejamkan matanya, "Starly sudah meninggal,"
Namun diluar dugaan Starly, pria itu justru tampak biasa-biasa saja.
"K-kau tidak kaget??" tanya Starly
"Hmm...tidak! Karena aku sudah menduganya," kata lelaki itu santai.
"Apa maksudmu? Apakah kau tidak sedih adikmu meninggal? Dann...kau bilang apa?!! Kau sudah mengetahuinya dan kau tampak biasa saja?!! Heh..ternyata penghuni alam peri ini semuanya sama! Tak mempunyai hati!"
"Ck..kau jangan salah paham dulu,"
"Kau memang adikku," lanjut lelaki itu
"Hah?? Gimana?? Gimana???"
Lelaki itu menghela nafasnya, "Jadi..."
*Flashback on*
Oweekk.....owek....
Suara tangisan itu membuat para peri di luar menghembuskan nafas lega.
"Ayah...ayah...adik sudah lahil," ujar anak lelaki berambut putih berusia 4 tahun, ia adalah Bristian.
Sang ayah pun membalasnya dengan senyuman lantas ia memgajak kedua anak lelakinya untuk melihat adiknya.
Pintu pun terbuka dan menampakan sosok wanita yang terbaring lemah karena melahirkan dan disebelahnya terdapat bayi perempuan. Bristian yang melihat itu langsung berlari menghampiri.
