Part 2

4.7K 531 7
                                    

Keesokan harinya mentari sudah mulai menyapa alam peri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya mentari sudah mulai menyapa alam peri. Cahaya mentari benar-benar memberi semangat baru untuk hari yang baru ini. Starly yang sedari tadi sudah bangun kini sedang berolahraga di kamarnya.

Sekitar pukul 6 Meysa pun datang. Starly yang menyadarinya segera memberhentikan olahraganya. Starly pun meminta Meysa untuk menyiapkan air untuk dirinya mandi dan dibalas anggukan oleh Meysa.

Meysa pun masuk ke dalam tempat pemandian, seketika itu wajahnya berubah sinis, "Liat saja, kali ini aku yang menjadi pelayanmu namun dimasa depan bersiaplah kau yang akan kujadikan pelayanku!" Meysa berucap ketus sembari mendengus. Lalu tiba-tiba ia teringat racun yang sudah ia persiapkan untuk Starly.

"Oh ya, aku hampir saja lupa," Meysa berujar sinis dengan senyum jahatnya. Ia pun mengambil botol racun yang ia sembunyikan di saku bajunya dan menaburkan racun itu di bak mandi Starly.

Starly yang sedang mengelap keringatnya merasakan firasat buruk tentang Meysa.

'Kenapa ya... sepertinya  sejak pertama kali bertemu aku merasakan ada aura pengkhianatan dari tubuh Meysa? Apakah dia juga bekerja sama untuk mencelakai Putri Starly? Aku harus berhati-hati terhadapnya. Lagipula mana mungkin seorang pelayan menjawab pertanyaan atasannya dengan bahasa seperti teman, walau memang menggunakan bahasa formal, namun aku sangat tahu perbedaan bahasa yang digunakan Meysa berbeda dengan pelayan yang berbicara pada atasannya. Apalagi Meysa menjawab pertanyanku dengan wajah tegap menatapku tanpa segan,' batin Starly. Tak disangka di kehidupan keduanya ini sama saja dengan kehidupan pertamanya, yaitu sama-sama dikhianati dan tidak mendapatkan kasih sayang oleh orang tua.

"Huh...menapa aku harus menghadapi nasib yang sama di kehidupan kedua ku ini" kata Putri Starly sendu.

"Tuan putri pemandiannya sudah siap," ujar Meysa.

"Baiklah," ujar Starly seraya masuk kedalam kamar mandi  diikuti Meysa dibelakangnya. Saat sampai di depan kamar mandi Starly tiba-tiba berhenti. Membuat Meysa terkejut.

"Apa kau juga akan masuk? Lebih baik tunggu disini saja" kata Starly tiba-tiba membuat Meysa.

"Hah? T-tap-tapi kenapa Tuan Putri? Bukankah biasanya Tuan Putri menyuruh hamba ikut masuk juga. Jika hamba disini bagaimana dengan Tuan Putri. Hamba khawatir jika terjadi sesuatu kepada Tuan Putri," kata Meysa mencari alasan agar rencana nya tidak gagal.

"Tidak apa-apa, tidak perlu khawatir lagi pula aku bukan lagi anak kecil, mulai sekarang dan seterusnya kau jangan mengikutiku masuk kedalam kamar mandi lagi, karena aku juga bisa mandi sendiri. Jadi tidak perlu khawatir. Kau akan menuruti perintahku ‘kan?" kata Starly membuat Meysa tak bisa berkata apa-apa.

"Baik Tuan Putri hamba akan menuruti perintah anda" ujar Meysa. Meysa mulai merasa sedikit kesal dan juga khawatir akan rencananya.
Starly berjalan masuk menuju kamar mandi seraya terus memperhatikan sekitarnya.

'Sepertinya tak ada yang salah,' batin Starly memperhatikan seluruh tempat pemandian, namun dirinya masih tak percaya. Ia pun berjalan mendekati bak mandi. Lalu ia mencoba  mendekatkan wajahnya ke air itu. Ia pikir ia akan menemukan suatu kejanggalan. Namun ia tak menemukan keanehan apapun.

'Oh ya untuk apa aku mencemaskan hal itu, lagipula takkan mempan untukku,' batin Starly yang teringat tentang kelebihan darahnya itu. Sekaligus mencoba apakah benar atau tidak.

"Meysa" panggil Starly yang membuat Meysa terkejut.

"I-iya putri" jawab Meysa sedikit gugup karena terkejut.

"Masuklah, bawa peralatan mandiku kemari," perintah Starly.

"Baik Tuan Putri" jawab Meysa. Ia pun masuk.

"Taruh disana saja," perintah Starly yang diangguki oleh Mesya. Meysa melirik kearah Starly dengan khawatir, takut rencananya terbongkar.

"Eh, Meysa kemarilah," ujar Starly. Meysa segera mendekat.

"Iya Tuan Putri, ada apa?" tanya Meysa.

“Apakah kau juga seorang kultivator? Apa elemen yang kau punya?"

"Iya Tuan Putri hamba adalah seorang kultivator, kultivasi hamba hanya tingkat Perak kelas 2 dan elemen hamba berwarna Hijau yang berarti tumbuhan," ujar Meysa tenang walau sebenarnya di hatinya ia merasa sombong.

'Sekarang kau sudah tau kan aku ini lebih hebat dari mu,' batin Meysa tersenyum bangga.

"Ooh," bisik Starly tersenyum licik, ‘Fix! Aku harus waspada dengan Meysa. Lihatlah dia bahkan membanggakan dirinya tanpa ragu dan malu pada atasannya yang diketahui tak mempunyai elemen,

"Apa ada lagi yang Tuan Putri ingin tanyakan? Mungkin saja hamba bisa menjawabnya," tanya Meysa pada Starly.

"Tak ada, baiklah kalau begitu kau bisa keluar sekarang, aku akan membersihkan diri dulu," ucap Putri Starly

"Baik,” Meysa pun keluar dengan smirk-nya.
'Ayo cepatlah, aku yakin kulitmu pasti melepuh Tuan Putriku,' batin Meysa tersenyum miring melupakan kalau darah atasannya merupakan racun.

🦋🦋🦋

"Meysaa.. Jika kau benar-benar memberikanku racun sepertinya usahamu akan sia-sia. Apa kau lupa aku ini mempunyai darah beracun. Kau pikir aku tidak tau rencana busukmu? Huh...aku jadi teringat diduniaku dulu, ada seseorang yang lebih licik darimu. Semoga kau bisa segera sadar Meysa," lirih Starly

Lalu tanpa pikir panjang Starly pun membuka pakaian nya dan berendam. Dan seperti yang ia duga ia merasakan darahnya seakan menyerap racun itu. Darahnya seakan akan semakin ganas dan membuat Starly tersenyum, “Sepertinya aku benar-benar harus mencoba penelitian ini,” kekehnya

Setelah beberapa saat Starly pun sudah menyelesaikan mandinya itu. Ia yang sudah memakai pakaian nya segera keluar dari kamar mandi. Meysa tersenyum bahagia ia berpikir Starly akan merasa kesakitan karena racun yang ia berikan itu. Namun alangkah terkejutnya ia saat melihat Starly yang terlihat baik-baik saja tanpa rasa sakit seperti yang ia bayangkan itu.

"Meysa, kemarilah sisir rambutku!" perintah Starly

"Ba-baik Tuan Putri" jawab Meysa dengan terpaksa dan segera menuruti perintah Starly.

'Bagaimana mungkin racun itu tak memberi reaksi apapun, apa dosisnya kurang atau itu hanya racun palsu? Apa aku ditipu?' Batin Meysa sangat bingung. Sekarang pikirannya penuh tanda tanya.

****

Hay...

Kami kembali lagiii..
Bagaimana part kali ini?? Wahh..gak nyangka ya, Meysa bisa kaya gitu..

See you

Galaxyubi_248

FairyWorld : Starly Airyzie (END) {Revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang