"APA YANG KAU LAKUKANN HAH?!" teriak Tasya, seorang gadis berusia 15 tahun. Ia adalah seorang remaja dengan otak cerdas, tentunya ini semua tidak akan terjadi jika bukan karena kerja kerasnya. Bahkan dulu ia sering diejek karena terlalu dekat dengan buku, namun kini Tasya dapat membungkam semua mulut yang dulu mengejeknya.
"Huh..tentu saja aku akan membunuhmu," balas sinis seorang gadis berumur 20 tahun didepan Tasya. Dia adalah Melya, sahabat Tasya.
"Kenapa...kenapa kau melakukan INI HAH?!! Ku kira kita adalah teman.." ujar Tasya lirih, tak menyangka akan hal ini.
"Hah?? Apa?? Apakah telingaku salah menangkap suara?" ejek Melya terkekeh, "teman?? Jangan naif deh, mana ada manusia yang mau berteman denganmu,"
"Aku nggak nyangka ternyata kamu sebusuk ini, KENAPA KAU HARUS SEPERTI INI HAH??!!!" bentak Tasya kecewa
"Ck...tidak perlu teriak-teriak, rusak nih telingaku, dan kau bertanya mengapa?" Melya tersenyum sinis, "Ck..ternyata seorang Tasya bisa bego juga ya. Aku ngelakuin ini karena aku ini iri denganmu, Kenapa sih kau selalu dapet apa yang kau mau? KENAPA HA?!!" ujar Melya mengeluarkan semua uneg-unegnya.
"Kenapa kau selalu saja berada di depanku hah?? KENAPA??!!! KAU MENDAPATKAN SEMUA YANG KAU INGINKAN, Sedangkan aku...?? Aku selalu aja dibelakang, aku selalu diejek ketika bersamamu. Aku sudah berusaha untuk berada didepan tapi semua itu gagal, KENAPA HAH??!!!" Melya berucap dengan penuh amarah"Karena aku selalu berusaha sekeras mungkin untuk menggapai semua impianku, dan masalahmu selalu dibelakang ku, maka jangan salahkan orang lain tapi salahkan dirimu sendiri yang tidak mampu menggapai impianmu!" cemooh Tasya
"APA?!!! AKU TAK MAMPU?!!" teriak Melya tak terima.
Namun tak lama kemudian Melya tersenyum sinis, "Okayy, kurasa aku tidak perlu menunggu lama lagi. Aku akan menyingkirkan semua penghalang, termasuk KAU!!!" tunjuk Melya benci.1 peluru pun melesat dengan mulus pada paru-paru Tasya sedangkan Tasya sekarang tidak berdaya karena seluruh tangan dan kakinya diikat oleh besi. Nafasnya terengah-engah, ia berusaha semaksimal mungkin untuk mempertahankan kesadarannya.
Lalu samar-samar ia mendengar apa yang diucapkan oleh Melya.
"Hahahahahahahaha...sekarang kau udah matii, jadi tidak ada yang bisa jadi pengahalangku, NGGAK ADA HAHAHHA..." ujar Melya
Namun tak lama kemudian,
Suara semprotan pun terdengar dan mulai ada kabut berwarna ungu, kabut itu adalah racun, racun yang sangat mematikan.Tasya yang melihat itu hanyalah tersenyum sinis. Oh ayolah, ia adalah seotang ilmuan yang paling muda, dan tentunya ia harus selalu berwaspada kapanpun, dimanapun, dan dengan siapapun. Awalnya ia memang mempercayai Melya, namun tetap saja kewaspadaannya tak luntur. Dan ternyata benar, didunia ini memang tak ada yang namanya sahabat sejati.
Melya, dia sekarang sedang khawatir. Umpatan Melya adalah hal terakhir yang Tasya dengar sebelum kegelapan menyelimutinya.
🦋🦋🦋
KAMU SEDANG MEMBACA
FairyWorld : Starly Airyzie (END) {Revisi}
Fantasy{Hay...} Pernahkah kalian membaca cerita Transmigrasi? Jika iya, maka jenis Transmigrasi apa yang kalian baca? Transmigrasi jiwa? Atau Transmigrasi penduduk? Dan..sekarang di cerita ini akan menceritakan tentang... Tasya, anak yang jenius mendapatka...