{Hay...}
Pernahkah kalian membaca cerita Transmigrasi? Jika iya, maka jenis Transmigrasi apa yang kalian baca? Transmigrasi jiwa? Atau Transmigrasi penduduk?
Dan..sekarang di cerita ini akan menceritakan tentang...
Tasya, anak yang jenius mendapatka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari demi hari pun berganti, bahkan kini sudah seminggu semenjak Starly dan lainnya ber-transmigrasi. Di hari-hari itulah mereka bekerja keras agar menyesuaikan diri dan hasilnya lumayan, mereka kini tahu bagaimana cara menggunakan handphone dan laptop lalu Starly juga mengajari menulis dan mengenalkan seluruhnya pada mereka.
Awalnya mereka kesusahan apalagi mereka yang terbiasa menggunakan sihir kini tak memilikinya lagi karena sihir mereka hanya berada dalam tubuh, kecuali Starly dan Jack yang sihirnya sudah menyatu dengan jiwa. Namun karena Starly tak dapat mengendalikan sihirnya karena gelangnya tak terbawa oleh jiwanya sehingga kini hanya Jack yang dapat menggunakan sihirnya namun tetap saja Starly melarang Jack untuk mengeluarkannya.
"WAHH!!!BAGAIMANA BISA INI MENGELUARKAN CAHAYA TANPA SIHIR?!!!!!!!" pekik Evelyn takjub dengan senter yang dipegangnya dan terus saja mematikan nyalakan senter itu. Bahkan Jack dan Gerry sama tampak melongo dengan mulut yang mengaga.
Starly memutar bola mata melihat bagaimana seminggu ini Jack, Gerry, dan Evelyn takjub dengan barang-barang dunia manusia modern, yaa...seperti manusia yang hibernasi selama 1000 tahun di goa lalu saat keluar semuanya berbeda.
Bahkan saat hari pertama mereka di bumi, mereka sudah histeris dengan semua barang modern yang menurut mereka aneh. Starly tersenyum ketika mengingat bagaimana wajah takjub mereka melihat barang-barang modern saat pertama kali.
Flashback on
Setelah pembicaraan mereka tentang identitas baru mereka, tanpa diduga ternyata hari semakin sore dan membuat badan mereka mulai tak nyaman karena keringat yang mengucur.
"Huh..ayo kita mandi, aku sangat risih dengan keringat ini. Apalagi dengan baunya, uweekkk..." ujar Gerry mencium bau badannya.
"Iya, aku juga tak nyaman," timpal Evelyn menyetujui.
"Mmmm....Starly, sebenarnya itu benda apa?" tanya Jack mengutarakan kebingungan sejak melihat benda kotak aneh.
Starly melihat pada benda yang Jack tunjuk. Ia pun menghampiri benda itu yang terletak di atas meja belajar lalu membawanya menuju tempat mereka. Pergerakan Starly tak luput dari pandangan Gerry, Evelyn dan Jack. Starly kembali duduk lalu membuka laptopnya.
"Woaahhh...bisa dibuka?? Kukira itu hanya kotak persegi panjang aneh yang tipis," ujar Evelyn menatap laptop dengan pandangan berbinar.
Starly agak meringis melihat bagaimana raut berbinar Jack, Gerry, dan Evelyn melihat laptop ini, "Apakah kalian belum mendapatkan ingatan tentang benda ini?" tanyanya.
"Hmm...sebenarnya sudah, tapii...aku masih bingung dan belum menyesuaikan diri dengan lingkungan, ingatan, tubuh, dan semuanya. Akuu.....masih merasa asing dengan ini semua, apalagi melihat wajah kalian yang berbeda, itu membuatku....agak terasa aneh," ungkap Gerry.
