{Hay...}
Pernahkah kalian membaca cerita Transmigrasi? Jika iya, maka jenis Transmigrasi apa yang kalian baca? Transmigrasi jiwa? Atau Transmigrasi penduduk?
Dan..sekarang di cerita ini akan menceritakan tentang...
Tasya, anak yang jenius mendapatka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Silahkan belok kanan 600 meter!
Suara google maps kembali terdengar, dengan polosnya Orion dkk mengikutinya sembari melihat pemandangan.
“Woahh...indah sekalii,” puji Evelyn, ingat bukan? Dirinya tak pernah berkeliling bumi.
“Tapi, aku mau bertanya...mengapa alat ini bisa mengeluarkan suara?? Ini sungguh mengerikan,” komentar Orion memandang ngeri handphone di tangan Ken.
“Sudahlah Orion, kau tinggal nikmati saja semua ini tanpa memikirkan apapun,” ujar Ken santai.
“Bagaimana bisa?? Kita harus memikirkan segalanya tentang dunia ini. Bagaimana jika kita mengalami hal aneh??” tutur Orion tak setuju.
Ken kembali berdecak, “Ahh!! Terserah kau sajalah. Tapi aku bilang sekali lagi, bahwa alat ini tak membahayakan,”
Baru saja Orion hendak membalas, tiba-tiba dirinya dan seseorang bertubrukan.
“Awss...” ringis Orion.
“Ah! Maaf, maaf. Saya tidak sengaja,” ujar sang perempuan yang menabrak Orion tanpa mendongak dan menmungut semua bukunya barulah ia berdiri.
Orion mendongak, ia hendak melayangkan protes namun matanya terpaku melihat perempuan di depannnya,
“S–starly..?” lirihnya.
Evelyn, Gerry, dan Jack pun ikut terpaku melihat gadis yang menurut mereka mirip Starly. Dapat terlihat genangan air tertumpuk dipelupuk mata mereka.
Perempuan yang tadi, memungut semua bukunya lalu kembali minta maaf. Saat dirinya hendak pergi, tiba-tiba sebuah pelukan erat datang padanya.
Grep!
“Hiks....hiks...S–sstarly....kemana saja kau hah?!” tanya Evelyn terisak sambil tetap memeluk Starly.
Perempuan itupun mengernyit heran, “Mm...maaf–”
Evelyn segera menggeleng, “Tidak! Kau tidak perlu minta maaf, aku senang bertemu kau lagi..hikss...”
Karena tidak enak, gadis yang dikira Evelyn adalah Starly menerima saja pelukan Evelyn. Setelah beberapa menit menangis, Evelyn mengakhiri tangisannya dengan sesenggukan.
Entah bagaimana, tiba-tiba saja tangan gadis itu–gadis yang dikira Starly, mengelus Evelyn, menuruti perasaannya. Bahkan dirinya saja bingung mengapa dia bisa melakukan ini? Dan kenapa dengan perasaan ini?
Gadis itu menggeleng, mengusir segala pemikirannya. Ia harus meluruskan ini! Ya, harus!
“Maaf, namun saya bukanlah Starly, saya adalah Myra,” ujarnya yang dibalas tatapan tak percaya mereka semua.
Evelyn tertawa garing, “Hahaha, Starly jangan bercandaa.. Oh! Atau kau ingin mengerjai kami? Kau ingin menjadi seperti Putri Anneth? Kau sudah gagal. Jadi, ayo kita kembali,”
