Part 83 : NYAWA ORION

570 109 36
                                    

Starly, Jack, Evelyn, dan Gerry kini sudah berada di Istana Airyzie, tepatnya di kamar Starly

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Starly, Jack, Evelyn, dan Gerry kini sudah berada di Istana Airyzie, tepatnya di kamar Starly.

"Kira-kira Orion sudah melakukan rencananya belum ya?" ujar Evelyn berfikir.

Gerry mengggidikan bahunya, "Entahlah, padahal aku ingin sekali membantunya. Tapi mengapa dia tak memperbolehkan kita ya?" tanya Gerry.
Ya, memang Orion melarang mereka ikut dalam misi pencarian itu karena takut mereka dalam masalah.

"Iya..padahal aku juga sudah sangat antusias, kukira kita akan ikut," timpa Jack.

Evelyn mengangguk, "Iyaa, huh..sayang sekali,"

"Sudahlah, lagipula Orion benar. Kita bisa saja bermasalah jika ikut," ujar Starly menengahi.

"Yaa...tapi-"

"Sudahlah! Aku akan membahas tentang Raja Darkness lagi," potong Starly.

"Ada apa lagi? Apakah ada masalah?? Tapi bukankah kita sudah mempersiapkan semuanya?" tanya Jack yang kini serius.

Starly menggeleng, "Bukan masalah sebenarnya, namunnn....."

"Namun.....??" ulang Evelyn.

"Namun aku masih bingung dengan cerita rumpang Raja Darkness," lanjut Starly.

"Memangnya apa hubungannya cerita rumpang itu dengan kebebasan Raja Darkness nanti?" tanya Jack.

"Tentu ada. Kalian ingat bukan penjelasan ku mengenai sifat antagonis disaat kita berada di dunia novel?" tanya Starly.

Mereka mengangguk kompak, "Ya, kami ingat, lalu?" tanya mereka bersahutan.

Starly menatap lurus kedepan, menerawang, "Aku curiga ada sesuatu di masa lalu Raja Darkness yang tak diketahui semua peri yang membuat Raja Darkness bisa kejam seperti itu,"
Tatapannya teralih pada Jack, Evelyn, dan Gerry bergantian, "Karena tidak mungkin ada kejahatan tanpa alasan,"

Jack, Evelyn, dan Gerry merenung.
"Bagaimana kau bisa berpikiran seperti itu?" tanya Gerry.

"Karena walau aku seorang Ilmuan muda dan bukan Psikolog namun aku pernah mempunyai teman Psikolog di bumi dan aku pun pernah belajar materi tentang Psikis darinya," ujar Starly kembali mengingat saat dirinya dengan teman Psikolognya itu, namun dia hanyalah teman sebatas kenal dan seperti lainnya teman Psikolognya juga hanya mrmanfaatkan kepintarannya saja. Namun bukan Starly jika tak membalas, ia pun tak kalah licik. Jika teman Psikolog itu hanya memanfaatkan dirinya untuk mengerjakan PR, maka dirinya mencuri ilmu tentang Psikolog dari dia. Bukankah itu impas? Dia bodoh dan Starly semakin pintar.

"Kau memiliki teman? Kau bilang kau hanya memikiki 1 teman dan dia juga memanfaatkanmu," tanya Gerry.

Starly tersenyum miring, "Ya..sebenarnya teman saling memanfaatkan,"

"Apa itu ps-psikolog? Dan pe-psikis?" tanya Evelyn agak terbata dibagian kata yang asing menurutnya.

"Lupakan, kita kembali ke topik awal," ujar Starly.

FairyWorld : Starly Airyzie (END) {Revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang