Part 82 : PETUNJUK BARU

557 100 13
                                    

Orion menghela nafasnya, ia menatap bangunan didepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Orion menghela nafasnya, ia menatap bangunan didepannya.

Suara guntur mengalihkan perhatiannya, ia yang awalnya menatap rumah Keluarga tirinya kini berganti menatap langit. Langit yang awalnya berwarna biru agak mendung kini semakin mendung, tak seperti biasanya yang terang. Siang ini akan hujan, itu perkiraannya.

Orion memantapkan hatinya lalu ia melangkah masuk. Saat hendak masuk menuju ruang keluarga, ia mendengar bagaimana kekuarga itu bahagia dengan canda dan tawa. Mereka seakan tak mempunyai beban, Orion hanya bisa menatap dari kejauhan.

Ketika salah satu dari keluarga itu melihat Orion, dengan segera ia mengubah wajahnya mejadi datar dan begitupun dengan lainnya ketika menyadari Orion berada disana.
Oriin mengepalkan tangannya, Apakah dirinya mengusik keharmonisan keluarga ini?

"Heh! Kenapa kau kesini?!" sinis Arthur.

Orion menghentikan langkahnya, menatap Arthur yang tersenyum sinis dan menatapnya malas, "Kenapa? Ini rumahku juga," balas Orion datar dan menekan.

Arthur berdecih, "Hei!! Ingat kau hanya menumpang disini!! Kau itu beban!! Jangan seenaknya!"

Orion semakin memengapalkan tangannya erat mendengar kata-kata Arthur, namun dengan cepat ia menghela nafas guna menetralkan emosinya, "Oh!" responnya datar walau di hatinya dia sangat meledak ledak.

Arthur melotot, "Kau.....!!!" tunjuknya geram.

Wanita tua disebelah Arthur menyentuh bahu Arthur, menenangkan, "Sudahlah, jangan berbicara pada Anak Sialan itu nanti kau malah terbawa sial. Nenek tidak mau nanti cucu kesayangan nenek ini jadi sial karena tertular kesialan dari Anak Sialan itu," ujarnya menenangkan.

Arthur tersenyum sinis, "Hah~ nenek benar, nanti aku bisa terkena sial jika berinteraksi dengannya. Aku tak mengerti kenapa Ibunda bisa mempunyai Anak Sialan seperti dia ya?"

"Arthur sudahlah!" celetuk Ibunda Orion menengahi.

"Iya sudahlah. Jangan diperpanjang lagi, Anak Sialan itu pasti tau dimana letak tempatnya di rumah ini," sinis lelaki paruh baya di sebelah wanita tua yang disebut-sebut sebagai nenek itu.

Orion memggertakan giginya, ia menatap Ibundanya namun Ibundanya malah mengalihkan pandangannya dan membuang muka seakan muak dengan dirinya.
Ia tersenyum kecut lalu melangkahkan kakinya menuruni anak tangga untuk mencapai kamarnya yang berada di lantai 2 tepatnya bagian pojok, paling pojok dan hanya sendiri!

Setelah sampai dikamarnya dapat ia dengar ada tawa yang kembali datang.

"Ah!! Nenek!! Jangan bahas itu aku maluuuu!!" ujar Arthur disana.

"Hahaha...kenapa bukankah itu kenyataannya??" suara wanita tua menyahuti.

"Hahahha...iyaaa Ibunda masih ingat juga saat kau bayi bukankah kau mengompoli kakekmu??" goda Ibunda Orion.

FairyWorld : Starly Airyzie (END) {Revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang