{Hay...}
Pernahkah kalian membaca cerita Transmigrasi? Jika iya, maka jenis Transmigrasi apa yang kalian baca? Transmigrasi jiwa? Atau Transmigrasi penduduk?
Dan..sekarang di cerita ini akan menceritakan tentang...
Tasya, anak yang jenius mendapatka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kriingggg!!!
Bel pulang sekolah berbunyi tepat pada pukul 14:30. Sorakan bahagia terdengar diseluruh kelas, dengan segera semua murid mengemas barang-barang mereka dan lekas pulang untuk beristirahat serta berkumpul dengan keluarga.
Begitupun dengan Starly dan lainnya, mereka juga mengemas barang-barang mereka namun bedanya mereka mengemasnya dengan santai tak seperti murid lainnya yang berlomba-lomba.
Gerry dan Jack selesai mengemas barang masing-masing, setelah itu mereka menghampiri meja Starly dan Evelyn.
"Pulang yuk," ajak Gerry.
"Hmm....diluar masih banyak murid, aku malas berdesakan lebih baik nanti saja menunggu sepi," balas Starly.
"Benar kata si Ali, mas-"
"Vio!" ralat Starly datar memotong perkataan Jack.
Jack mendengus, "Iya! Iya maaf aku lupa,"
Setelah itu tak ada lagi yang mengeluarkan suara, mereka sibuk dengan handphone mereka. Evelyn dengan aktor-aktor tampannya, Jack dengan youtube-nya, Gerry dengan pertanyaan-pertanyaan anehnya pada google, Starly dengan materi-materi yang sedikit ia lupa.
Tik...tik...tikk Suara air gerimis yang menyentuh permukaan tanah menarik perhatian mereka. Dengan kompak mereka menatap jendela.
"Hujan?" gumam Evelyn.
"Bagaimana cara kita pulang?? Bukankah kita tak boleh menggunakan sihir, lalu bagaimana cara kita pulang? Aku tidak mau basah, aku sangat benci kehujanan!" ujar Gerry yang diangguki oleh Evelyn dan Jack.
"Ck! Kalian lupa kita kesini menggunakan mobil, jadi kita tak akan basah, tenang saja paling nanti hanya sedikit basah," ujar Starly membuat Evelyn, Gerry, dan Jack tenang. Mereka pun kembali ke aktifitas mereka, namun lama-kelamaan hujan itu semakin deras bahkan kini suara petir menggelegar bersama angin.
"Emmm.....tidakkah sebaiknya kita pulang sekarang? Hujannya semakin memburuk," cicit Evelyn takut.
Semua mata menatap Evelyn, "Hmm....iya kau benar hujannya semakin memburuk," timpal Gerry menyetujui.
Starly berfikir sejenak lalu menatap keluar dari jendela memeriksa masih banyak murid atau tidak, "Hm...baiklah, ku rasa sekarang juga tak terlalu ramai. Ayo,"
Starly, Gerry, Jack, dan Evelyn segera mematikan handphone-nya dan memasang tasnya lalu berdiri. Baru 1 langkah mereka beranjak tiba-tiba,
JEDERRRR!!!!
AAAAAAAaaaaaaaaa........
Suara petir menggelegar sangat keras dan seketika itu juga lampu kelas mati membuat mereka berteriak kaget, entah itu karena petir atau karena lampu yang tiba-tiba mati.
"Astagaa, aku kagettt," ujar Jack.
"Aku takut suara petirnya...." cicit Evelyn menatap was-was sekeliling.
