Married With Devil - 17

1.6K 273 58
                                    

◻️◻️◻️ Happy Reading ◻️◻️◻️

.

.

.

****

Di waktu dan tempat yang berbeda tampak nyonya Kim datang menemui seseorang disebuah restaurant Italian terkenal di Seoul. Dengan pakaian formal, beserta aksesoris mewah melekat pada tubuhnya, wanita paruh baya itu duduk menunggu seseorang sambil menatap pemandangan kota Seoul di malam hari yang indah.

"Nyonya, apakah anda mau pesan lagi?" tanya seorang pelayan.

"Tidak, terima kasih!" tolaknya. Ia pub terlihat sedikit kesal, sesekali menatap arloji di pergelangan tangan kirinya.

"Maaf saya terlambat," ucap seorang pria berpenampilan formal tiba di kursi nyonya Kim.

Sambil menghela napas panjang, dengan tatapan agak sinis nyonya Kim kembali menatap arlojinya. "Kau sudah telat lima belas menit!" ungkapnya kesal.

"Maaf, tapi tadi ada keperluan sebentar,"

"Keperluan? Sejak kapan kau lebih mementingkan keperluanmu dibanding aku?" keluh nyonya Kim. Terlihat kerutan didahinya, menandakan betapa ia tak nyaman dengan itu.

"Boleh saya duduk,"

"Duduklah, tidak ada yang melarangmu!" tegas nyonya Kim dengan tatapan datarnya.

Pria berjas hitam itu pun meletakkan tasnya di atas meja dan mengeluarkan beberapa map dan dokumen.

"Apakah ada cara lain yang lebih cepat?" tanya nyonya Kim.

"Cara cepat tentu saja dengan mendapat tanda tangan dari tuan Park, itu adalah cara paling cepat," ungkap pria itu.

"Cara cadangan?" tanya nyonya Park kembali. "Aku sudah tidak tahan lagi melihat anak sialan itu semena-mena padaku dan juga anakku!" Ungkapnya.

"Kenapa anda bertanya itu pada saya?"

"Kenapa? Kau 'kan pengacaraku, bagaimana mungkin kau tidak tahu cara efektif untuk bisa mengalihkan semua harta pada aku dan anakku?"

"Jika bicara soal cara efektif, tentu saja ada, tapi resikonya juga terlalu besar jika sampai gagal," ungkap pria itu.

"Tenang, aku ahli dalam hal itu," ungkap nyonya Kim dengan senyum bahagia di wajahnya. "Ngomong-ngomong, aku suka gaya rambutmu malam ini, kau sangat tampan," puji nyonya Kim.

"Terima kasih," balas pria itu yang membalas sentuhan tangan nyonya Kim padanya.

Aksi pertemuan itu ditutup dengan pertemuan keduanya yang memutuskan check-in di sebuah hotel untuk melepas rasa rindu yang selama ini dipendam. Hubungan asmara terlarang itu telah terjadi bertahun-tahun lamanya, bahkan semenjak nyonya Kim sudah berstatus sebagai istri dari ayah Jimin.

Sementara pengacara Lee, dia juga adalah seorang suami yang memiliki anak dan juga istri.

*Kim Hyun*

.

.

.

****
Waktu pun berganti hingga seminggu kemudian.

Selama perbaikan kamar Jimin yang beberapa hari terbakar, Yuka memutuskan membawa Jimin untuk tinggal di apartment mewah untuk sementara waktu atas saran bibi Jang.

"Berapa lama lagi kamarnya selesai renovasi?" tanya Yuka sambil membantu bibi Jang mencuci piring.

"Sepertinya satu atau dua hari lagi selesai, Nyonya," ungkap bibi Jang yang dengan telaten memotong sayur dan selalu cekatan menyiapkan hidangan makan mereka.

The Devil - [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang