Devil Husband - 21

9.5K 890 99
                                    

◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️

.

.

.

Halo readers kesayangan Zikla_Kim. Terima kasih sudah membaca cerita ini dan selalu setia, sesuai request kalian cerita ini akan saya panjangkan dengan alur yang lebih seru dan menguras lebih banyak emosi dan romance lebih banyak kedepannya.

Enjoy reading ....

****
Hari yang begitu sulit dilalui Jimin. Di hari pertamanya bekerja, ia hanya menjadi seorang cleaning service di sebuah perusahaan, meski ia memiliki kemampuan lebih untuk bekerja lebih layak, akan tetapi Jimin seolah sudah tak tega melihat Yuka harus bekerja sendirian untuk kebutuhan keseharian mereka.

Meski keadaan Jimin belum pulih semua dilakukannya sepenuh hati tanpa rasa gengsi sedikit pun. Dunia telah mengajarkan banyak hal padanya, meski menderita setidaknya ia masih memiliki Yuka yang tetap menemaninya baik suka mau pun duka.

"Uhuuuk!"

Tak dipungkiri jika kesehatannya belum pulih benar, Jimin terlihat selalu menekan bagian dadanya lantaran bekerja terlalu keras, tapi ia selalu menutupi ketika ada orang yang melintas.

Teees

Cairan merah kental menetes dari hidungnya, itu hal yang memang biasa terjadi terlebih jika dia kelelahan dan terpapar udara dingin terlalu lama. Hari yang sulit berhasil ia lalui. Menjelang malam, setelah membersihkan kantor dan membuang sampah, Jimin memutuskan untuk pergi ke warung kaki lima yang berlokasi tidak jauh dari kantor tempatnya bekerja.

"Bi, aku mau pesan sebungkus nasi dan lauknya," ucap Jimin sembari tertatih menyangga badannya yang terlihat kelelahan dan lemah. Ia pun tampak merogoh sakunya, hanya ada beberapa uang koin yang tersisa dan itu hanya bisa membeli satu bungkus saja.

Seusai membeli makanan untuk makan malam yang niatnya ingin ia bagi bersama Yuka, Jimin dikejutkna dengan rumah yang terlihat gelap. Rumah tampak seperti tak berpenghuni.

Toook

Toook

Toook

"Yuka?!" panggil Jimin.

Tidak ada jawaban. Jimin pun mengambil kunci rumah di sakunya dan membuka rumah itu. Ia cukup merasa kebingungan, sebab tidak biasanya rumah dalam keadaan sangat gelap seperti itu.

"Yuka?!"

Panggilnya kembali, tapi masih tidak ada jawaban. Jimin pun menaruh nasi bungkus itu di atas meja dan menghidupkan satu-persatu lampu di rumahnya. Benar saja, rumah kosong, tanpa ada Yuka dan ia masih belum kembali meski malam telah menunjukan pukul 22:45 WKS.

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Devil - [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang