◽️◽️◽️Happy Reading◽️◽️◽️
.
.
.
Double up nih hehehe🤗 aku udah gak sabar buat membuka semua teori satu-persatu di next chapter, pantengin terus yah😍
****
Pagi itu, Yuka bangun lebih dulu untuk memasak sarapan. Style nya begitu berbeda dari biasanya, ia telah rapi dengan pakaian modis dan wangi tubuh yang harum. Gayanya sangat casual dari sepatu santai, celana pendek dan kemeja pengan panjang. Penampilan dengan rambut pendek lurus sebahu juga sangat cocok dengan wajahnya yang cantik, Yuka benar-benar terlihat berbeda.
Tak lama saat ia sedang menyiapkan omlet dan roti bakar, terlihat Kim Taehyung juga turun untuk bersiap ke kantor. Sesaat pria itu tertegun melihat penampilan Yuka yang berubah drastis.
"Selamat pagi," sapa Teehyung.
"Eeeh selamat pagi," sapa Yuka yang langsung menghampiri Taehyung dan mengecup pipinya, di waktu bersamaan Yuka juga sadar jika ada Jimin dan Arra baru saja turun dari tangga.
"Kau memotong rambutmu?" tanya Taehyung dengan nada gugup.
Yuka pun mengangguk dan menarik tangan Taehyung dengan lembut. "Duduklah aku akan siapkan sarapan untukmu," ajak Yuka yang segera menarik salah satu kursi untuk mempersilahkan Taehyung duduk.
Suasana terlihat tidak baik-baik saja saat Jimin dan Arra memutuskan untuk duduk disebelah Taehyung.
Saat hendak kembali ke dapur, tatapn mata tajam diberikan Yuka pada Arra, tentu tatapan itu begitu menakutkan untuk dilihat oleh Arra yang merasa bersalah. Berbeda dengan Jimin yang bahkan tidak dilirik sama sekali oleh Yuka sedari tadi.
Yuka dengan sangat telaten memasang celemek untuk Taehyung dan sarapan lengkap dengan segelas susu hangat. Benar-benar perakuan istimewa yang diberikan Yuka untuk Taehyung yang berbanding terbalik dengan perlakuan Yuka terhadap Jimin dan Arra.
Ia meletakkan sarapan begitu saja tanpa memberi senyum.
"Arra, sepulang meeting nanti siang aku mau membawa ke kantor sipil," ucap Jimin yang membuat susana menjadi lebih canggung diantara mereka berempat. "Bawa sekalian passport mu, aku akan daftarkan pernikahan kita," ungkap Jimin kembali dengan nada tenang.
Yuka yang mendengar itu sejenak mematung, tetapi ekspresinya kemudian berubah tersenyum hanya untuk Taehyung saja. "Makan yang banyak, aku sudah siapkan sarapan untuk kau bawa ke kantor," ungkap Yuka yang tampak tak memperdulikan itu.
"Tidak perlu! Aku akan pulang lebih awal hari ini," tolak Taehyung yang seakan sudah mengetahui gelagat aneh yang diberikan Yuka padanya pagi itu.
"Aku akan tunggu! Maukah kau antar aku jalan-jalan berdua?" ajak Yuka sambil tersenyum hangat. Taehyung tak bisa menahan hasratnya untuk menoleh ke Jimin, akan tetapi seketika Yuka menyentuh pipinya dan meminta Taehyung untuk terus menatapnya. "Selama pacaran tiga tahun kita sering pergi berkencan, bukan? Mari kita lakukan lagi," lanjut Yuka dengan nada yakin.
Kesal dengan keadaan itu, Jimin membuang gelas berisi susu yang disiapkan Yuka ke lantai, suasana semakin canggung Jimin pun segera beranjak dari kursinya dan pergi mendahului tanpa menghabiskan sarapannya.
Sama halnya dengan Arra yang juga langsung ikut bangkit untuk menyusul Jimin.
Melihat keadaan aneh itu, Taehyung menarik tangan Yuka menyingkirkan dari wajahnya. Kedua mata mereka saling menatap, sudah bisa dibaca dari tatapan mata Yuka yang sendu. "Berhenti berpura-pura, aku tidak mau jadi pelampiasan."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil - [TAMAT]
Fanfiction[BACA SEBELUM DI PRIVATE] 𝘿𝙞 𝙬𝙤𝙧𝙠 𝙞𝙣𝙞 𝙖𝙙𝙖 2 𝙎𝙪𝙗 𝙅𝙪𝙙𝙪𝙡 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙗𝙚𝙙𝙖. Preview_ ________________________________ "Kukira dia adalah Angel, rupanya dia adalah Devil yang bersembunyi dibalik sifatnya yang ramah...