◻️◻️◻️Happy Reading ◻️◻️◻️
.
.
Halo, ada yang nungguin? Maap yah digantung sengaja supaya kalian yang jarang komen pada muncul wkwkkwkw.... Jangan lupa votmen yah, supaya saya semangat update dan ngetiknya terima kasih🙏
.
Langkah kedua orang asing itu terhenti, hanya berjarak beberapa meter dari tubuh Yuka yang telah ambruk terdengar suara mobil yang telah menyambangi rumah tersebut.
"Ayo cepat pergi! Kita sudah tidak ada waktu tetap disini!" perintah seorang pria mencoba menghentikan niat seorang wanita asing yang telah bersiap mengangkat celuritnya.
"Tidak bisa! Aku harus menyelesaikannya sekarang!" tolaknya.
Yuka begitu pasrah dan hanya memejamkan kedua matanya menangis dalam diam.
"Mati kau!" Celurit itu disambit dan mengenai punggung Yuka, tetapi nasib naik hanya mengenai ujungnya saja karena wanita misterius itu pun kakinya terkena pecahan kaca dan sepatunya tertancap kawat-kawat kecil yang awalnya menyangga lampu dan banyak berserakan di lantai.
Sedikit informasi, rumah mewah Jimin mengharuskan penghuninya mengenakan sandal rumah tipis dan sepatu yang dipakai oleh kedua pelaku cukup tipis hingga tidak bisa menahan tusukan dari pecahan kaca dan kawat yang cukup banyak.
"Aaaaah!" rintihnya.
Kedua pelaku pun memutuskan pergi saat polisi telah mendobrak pintu depan rumah tersebut.
"Jangan bergerak!"
Polisi hanya diam dan menghela naaps panjang. Tiga anggota kepolisian itu tak menemukan siapa pun, kecuali Yuka yang tengah ambruk di lantai dengan, punggung, kaki, serta tangan bersimbah darah.
"Tolong aku," lirih Yuka sembari merintih kesakitan.
Punggunhnya terobek, ia merasaka perih amat terasa ketika polisi datang dan akhirnya menyelamatkan nyawanya. Tidak diketahui siapa yang telah melakukan perbuatan keji itu, karena polisi pun tak menemukan pelakunya. Semua penghuni rumah diamankan oleh polisi untuk diperiksa, sementara Yuka dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan dari punggungnya yang terluka.
.
.
.
****
Apa yang terjadi pada Yuka, tentu membuat Taehyung begitu panik. Ia sesegera mungkin menyelesaikan pekerjaannya dan berniat untuk kembali ke Seoul dalam waktu dekat. Hanya saja, semua tidak semulus yang ia kira, pekerjaannya baru bisa ditinggalkan lusa.
Yuka kemudian membuka matanya, dan ia melihat sosok tuan Park yaitu ayah kandung Jimin telah menatapnya dengan berurai air mata.
"Kau benar-benar wanita tangguh," ujarnya pelan sembari mengusap rambut Yuka.
"Apakah surat pembatalan perceraian sudah keluar?"
"Kenapa kau bertanya itu? Tidak ada hal yang lebih penting dari nyawamu."
"Aku butuh surat itu untuk segera mengalihkan hak Jimin. Jadi, seumpama aku mati tiba-tiba, aku bisa mengembalikan hak dan kebahagiaan Jimin," sambung Yuka dengan mata berkaca-kaca.
"Kenapa kau terlalu mementingkan kebahagiaan Jimin dan mengorbankan kebahagiaanmu? Kau pasti tahu kalau Jimin akan lebih bahagia bersamamu dengan atau tanpa harta duniawi," lanjut tuan Park sembari mengsap pangkal rambut Yuka. Disaat itu Yuka seketika menunduk lemah dengan tangis yang semakin terisak. "Kalau boleh jujur, aku tidak setuju dengan keputusanmu. Kau mengatas namakan kebahagiaan Jimin dan mambiarkannya hidup menderita tanpamu disisinya. Sekarang yang lebih penting adalah keselamatanmu, tolong tetap bertahan demi anakku."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil - [TAMAT]
Fanfic[BACA SEBELUM DI PRIVATE] 𝘿𝙞 𝙬𝙤𝙧𝙠 𝙞𝙣𝙞 𝙖𝙙𝙖 2 𝙎𝙪𝙗 𝙅𝙪𝙙𝙪𝙡 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙗𝙚𝙙𝙖. Preview_ ________________________________ "Kukira dia adalah Angel, rupanya dia adalah Devil yang bersembunyi dibalik sifatnya yang ramah...