Waw gak nyangka udah chapter 30 aja nih story. Gak nyangka sih bisa ngelanjutin ni ff walau sebelumnya sempet frustasi.
.
Ini ff on going yang sudah sering keluar masuk draft gara-gara gak percaya diri sering kali kuunpublish. But, seneng banget akhirnya bisa sampe sekarang.
.
Sebenernya pingin banget manjangin partnya gitu, tapi takut cerita on going lainnya keteteran dan terancam hiatus. Namun, aku selalu mencoba buat manjangin semampu aku yah, belum ada target berapa part lagi akan tamat, jadi pantengin terus.
Diusahakan up setiap hari, jangan lupa beri dukungan dengan votmennya, terima kasih.
.
◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️
.
.
Waktu berlalu begitu cepat.
5 bulan sejak saat itu, tapatnya setahun lamanya semenjak Park Jimin mendapatkan perawatan khusus untuk menyembuhkan sakitnya, kini kesehatannya berangsur membaik.
Park Hyun Sik pun kini telah berusia 7 bulan, dimana ia telah mulai bertumbuh gigi, sudah pandai merangkak, duduk, dan juga sudah pandai mengenali orang-orang disekitarnya. Balita tersebut sejak kecil tidak kehilangan sosok ibu, sebab Jasmine perawat khusus ayahnya pun ikut merawatnya. Di-5 bulan ini pun, masih belum ada perubahan dari sikap Jimin terhadap Jasmine. Masih sama dingin, acuh, dan tidak peka terhadap apa yang sudah berusaha ditunjukan Jasmine untuknya.
"Masa pengobatan akan selesai minggu depan, anda tidak bisa memperpanjang perawatan karena keterbatasan biaya," ujar Jasmine dengan nada pelan.
"Aku tahu, aku akan keluar dari rumah sakit ini dan mencari pekerjaan di London," sahut Jimin pelan. Ia terlihat bangkit dari atas ranjangnya dan mengajak putra tampannya bercanda di sofa dekat ranjangnya.
"Lalu anda akan tinggal dimana? Bahkan anda tidak punya tempat tinggal di London,"
"Aku dan putraku bisa tidur dimana saja," jawab Jimin dengan nada lugas.
"Aku tidak tahu apakah ini waktu yang tepat untuk bicara atau tidak, tetapi aku punya apartment disekitar rumah sakit ini dan tentunya ada kamar kosong. Anda boleh tinggal sementara waktu sembari berusaha mencari pekerjaan, dan aku akan merawat putramu," tawar Jasmine.
"Tidak perlu, aku hanya perlu tinggal beberapa waktu saja di London sebelum kembali ke Korea," lanjut Jimin sembari tersenyum manis pada putranya.
"Ma-ma ... ma-ma," Park Hyun Sik kecil tampak begitu cerewet. Kata-kata yang sering terucap dari bibir mungilnya adalah 'Ma-ma' dimana ia ucapkan sembari menatap Jasmine. Tentu hal itu membuat gadis berambut pirang tersebut bahagia mendengarnya.
"Ma-ma ... ma-ma,"
"Iya saya--,"
"Kita akan cari mamamu di Korea nanti sayang, dia pasti juga merindukanmu," sela Jimin. Seketika Jasmine menunduk sedih dan mengalihkan pandangannya yang terlihat matanya berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil - [TAMAT]
Fanfiction[BACA SEBELUM DI PRIVATE] 𝘿𝙞 𝙬𝙤𝙧𝙠 𝙞𝙣𝙞 𝙖𝙙𝙖 2 𝙎𝙪𝙗 𝙅𝙪𝙙𝙪𝙡 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙗𝙚𝙙𝙖. Preview_ ________________________________ "Kukira dia adalah Angel, rupanya dia adalah Devil yang bersembunyi dibalik sifatnya yang ramah...