◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️
.
.
.
Halo readersnim.
Gimana? Masih kuat bacanya? Wkwkwkwkwk ... Ini konflik terakhir yah, abis ini story ini bakal tamat, jadi nikmati saja alurnya.
Jangan lupa votmennya biar semangat updatenya, jika sudah mari kita lanjut storynya, cekidot💨
.
***
Yuka terlihat kesal dengan keputusan yang diberikan malam itu untuk menyetujui tinggalnya kedua orang tuanya. Wanita itu terlihat berubah ekspresi dan mendahului pergi ke kamarnya dengan wajah kecewa, sementara Jimin yang menyadari itu hanya diam sembari mengajak kedua orang tua Yuka berbincang.
"Kalian bisa tinggal di kamar tamu sementara waktu, aku secepat mungkin mencari tempat tinggal yang layak untuk kalian, selamat beristirahat,"
"Terima kasih, nak Jimin, kau benar-benar berhati malaikat, selama ini kami tinggal berpindah-pindah karena tidak punya uang. Bolahkah aku meminjam uang 10 ribu Won?" tawar ayah Yuka.
"Aaaah tidak perlu meminjam, aku akan memberikan cash untukmu sekarang," lanjut Jimin dengan rendah hati merogoh dompetnya dan mengambil beberapa lembar uang untuk diberikan pada ayah Yuka.
"Ini--,"
"Aaah terima kasih, kau benar-benar sangat baik," puji ayah Yuka yang langsung merebut uang dari tangan Jimin. Walau itu terlihat aneh, tapi Jimin kembali berpikir positive dan tak ingin mempermasalahkan.
"Baiknya ayah dan ibu istirahat dulu, aku akan pergi ke kamar sekarang," lanjut Jimin.
Ia pun mulai berjalan perlahan menaiki anak tangga untuk menyusul istrinya yang jalan lebih dulu. Melihat percobaan awal yang mulus, ayah dan ibu Yuka terlihat saling memandang dan tersenyum senang memegang 10 ribu Won dari menantunya.
.
.
.
***
Sesampainya di depan pintu, Jimin sesaat menarik napas panjangnya sebelum membuka gagang pintu untuk masuk ke dalam kamarnya. Terlihat Yuka duduk di kursi rias sembari menatap cermin, tatapannya begitu datar dan tanpa menoleh kearah Jimin yang ia ketahui telah datang.
"Malam ini kau cantik sekali, Yuka sayang," puji Jimin sembari membuka jasnya dan memeluk Yuka dari belakang. Masih diam, Yuka terlihat tak ingin membuka obrolan dengan Jimin dan terkesan acuh. "Kau masih marah? Tapi kenapa masih cantik, saja? Aku heran," lanjut Jimin sembari menggoda mencium pelan pipi Yuka.
"Apa maksudmu, Jim? Kenapa kau membiarkan ayah dan ibuku tinggal disini bersama kita?"
"Memang ada yang salah?" jawab Jimin dengan nada lembut.
"Apa kau tidak ingat mereka pernah memintaku meninggalkanmu ketika kau jatuh miskin? Sekarang mereka seenaknya datang ketika tahu kau sudah sukses, kenapa kau tidak bertanya pendapatku dulu? Kenapa kau tidak menghargaiku sama sekali, Jim?" kesal Yuka dengan mata berkaca-kaca.
Melihat kemarahan itu, Jimin dengan tenang memeluk tubuh Yuma dengan erat dan mencium bibirnya sesaat dilanjut menyibak anak rambut yang menutupi wajah cantiknya.
"Mereka adalah ayah dan ibu kandungmu, sama halnya ayah dan ibuku juga,"
"Tapi kau tahu kan, apa yang sedang mereka rencanakan?"
"Mereka kan hanya tinggal sementara sayang, aku akan segera mencarikan tempat tinggal lain untuk mereka secepatnya, sudah jangan marah lagi," rayu Jimin sembari tersenyum manis membuat Yuka akhirnya luluh. "Sekarang pakailah baju terbaikmu, aku akan membawamu kesuatu tempat yang akan membuatmu bahagia," sambung Jimin. Yuka pun mengangguk setuju, walau ia sebenarnya masih sedikit kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil - [TAMAT]
Fanfiction[BACA SEBELUM DI PRIVATE] 𝘿𝙞 𝙬𝙤𝙧𝙠 𝙞𝙣𝙞 𝙖𝙙𝙖 2 𝙎𝙪𝙗 𝙅𝙪𝙙𝙪𝙡 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙗𝙚𝙙𝙖. Preview_ ________________________________ "Kukira dia adalah Angel, rupanya dia adalah Devil yang bersembunyi dibalik sifatnya yang ramah...
![The Devil - [TAMAT]](https://img.wattpad.com/cover/218311521-64-k721127.jpg)