[BACA SEBELUM DI PRIVATE]
𝘿𝙞 𝙬𝙤𝙧𝙠 𝙞𝙣𝙞 𝙖𝙙𝙖 2 𝙎𝙪𝙗 𝙅𝙪𝙙𝙪𝙡 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙗𝙚𝙙𝙖.
Preview_
________________________________
"Kukira dia adalah Angel, rupanya dia adalah Devil yang bersembunyi dibalik sifatnya yang ramah...
Hai, ada yang kangen? Lama gak up hehehe .... Semoga bisa mengobati rasa rindu.
.
Sudah tiga hari berlalu. Tubuh Jimin masih tergeletak lemah tak berdaya di atas ranjang rumah sakit. Matanya telah terbuka, yang artinya ia sudah sadar dari sekaratnya. Satu kata yang terucap dari bibir Jimin saat itu adalah, "bagaimana kabar Yuka?" tanya Jimin pada secretaries nya.
"Dia baik, tuan." Jimin pun meraba ponselnya di atas meja, tapi karena kurang berhati-hati, ponselnya jatuh ke lantai hingga membuatnya pecah. "Kondisi anda masih belum sembuh benar, tolong jangan dipaksakan!" ungkap secretaries Jimin mencoba membantu memungut serpihan ponsel Jimin.
"Pinjamkan ponselmu, aku mau menelpon Yuka ...," lirih Jimin.
"Ponselku habis batrai, tuan," lanjutnya.
Jimin pun tampak murung seketika dan kembali ke posisi baringnya yang nyaman sambil menutup kedua matanya. Pria itu diam sesaat, sampai ia pun melirik secretaries yang berada di sampingnya. "Kalau begitu, aku mau kau pergi ke Korea segera, dan jemput Yuka untukku. Aku mungkin akan menghabiskan waktu satu sampai dua minggu di sini selama masa pemulihan, jadi aku ingin Yuka menemaniku." Mendengar itu, secretaries Jimin hanya diam mematung sambil mengepalkan kedua tangannya karena geram.
"Aku baru saja sampai pagi ini, tapi anda memintaku kembali lagi ke Korea untuk menjemput istri anda?!" tanyanya memperjelas.
"Kenapa memang? Kau 'kan tangan kananku, jadi sudah semestinya kau lakukan apapun perintahku," imbuh Jimin yakin.
Gadis itu pun akhirnya memalingkan wajahnya dan segera pergi dari ruangan Jimin karena tak kuasa menahan amarah di hatinya. Tentu, Jimin sudah tahu jika ia menyukainya, tapi entah mengapa Jimin selalu membuatnya semakin frustasi karena cinta yang tak terbalaskan.
.
.
****
Keadaan di Korea sangatlah buruk. Taehyung dengan leluasa sering mengunjungi kediaman Jimin dan tidur bersama Yuka setiap hari. Penyamaran Taehyung untuk masuk ke rumah itu sangat mulus, hingga tidak ada yang curiga. Namun, kejelian seorang bibi Kim tidak mungkin bisa dikelabuhi. Wanita paruh baya itu tahu keberadaan Taehyung dan hubungan asmara yang dijalin keduanya, tapi sebagai seorang ibu, bibi Kim pun memberi ruang keduanya berselingkuh sekaligus untuk melancarkan segala rencananya.
"Taehyung, aku merasa berdosa,kita akhiri ini sekarang," ungkap Yuka sambil menutupi tubuhnya dengan selimut hangat.
"Tidak bisa, Yuka. Kita sudah sejauh ini, aku tidak akan mundur!" tolak Taehyung.
"Tidak benar! Aku masih menjadi istri orang," lanjut Yuka.
"Kau tidak memikirkan itu dari awal, Yuka! Kau dan aku sudah masuk dalam jurang yang sama, dan kau tidak boleh pergi begitu saja tanpa rasa bersalah dan melupakan segalanya."
"Jimin, dia bukan orang yang akan menerima penghianatan ini," lanjut Yuka sambil menitikan air matanya dengan segala beban dan rasa bersalahnya. "Tae, kumohon pergilah! Menikahlah dengan wanita lain dan hidup bahagia. Lupakan aku, biarkan aku menjalani rumah tanggaku seperti sekarang," lanjut Yuka.
Ini selalu terjadi. Taehyung akan pergi setelah menjelang malam ketika Yuka sudah tertidur lelap. Pria tampan itu menuruni ranjang dan mengenakan satu-persatu pakaiannya. Ada hal yang dipikirkan Taehyung mengenai hubungannya, yakni ingin memiliki Yuka sepenuhnya dan merebut wanitanya dari kakak tirinya dengan paksa.
Pukul 10 malam, Taehyung keluar dari kamar Yuka dan kembali mengenakan masker beserta topinya untuk menutupi identitasnya. Namun, di malam itu, Taehyung dikejudkan dengan kedatangan seorang wanita paruh baya berdiri tepat di depan pintu kamar tuannya.
Senyumnya singkat sambil memperhatikan pria tampan itu dengan seksama. "Jangan halangi aku!" ucap Taehyung menatap sinis kearah wanita tersebut.
"Bagaimana kabarmu, sayang?" tanya wanita tersebut.
"Aku masih hidup, dan tidak penting juga 'kan untuk tahu keadaanku?" jawab Tehyung dengan nada ketus.
"Tenang saja, Nak! Aku ada di pihakmu." Wanita paruh baya itu tersenyum lebar, lalu memeluk putranya dengan sangat erat.
"Lepas!"
Taehyung terlihat tak menyukai tindakan bibi Kim yang begitu lama tak berjumpa dengannya.
"Sebentar lagi kau bisa memilikinya. Halangan terbesar di keluarga kita, satu-persatu akan lenyap. Kupastikan untukmu bisa mendapatkannya seutuhnya tanpa penghalang," ujar bibi Kim yakin.
"Aku tidak perlu bantuanmu! Aku bisa mendapatkan Yuka dengan caraku! Aku tidak butuh bantuan orang kejam sepertimu!" sela Taehyung.
"Kejam begini, aku tetap wanita yang mengandung dan melahirkanmu, 'kan?" sahut bibi Kim sambil meraba pipi putranya, tapi seketika ditepis kasar oleh Taehyung.
"Kau pembunuh ayahku! Kau berselingkuh dengan pria lain demi harta, dan kau menjadi istri siri pria gila itu dan membuangku! Kau tidak pantas disebut ibu! Bahkan binatang pun tidak akan menyia-nyiakan anaknya seperti yang kau lakukan padaku!" Taehyung tampak kesal, dan berusaha pergi meninggalkan wanita tersebut.
"Suatu saat nanti kau akan paham. Apa yang ibumu ini lakukan adalah untuk kebahagiaanmu dan Hyerin," ucap wanita paruh baya itu yang langsung menghentikan langkah kaki Taehyung sejenak.
"Lakukan saja apapun yang kau mau atas kegilaanmu! Tapi jangan pernah sentuh Yukaku!" jawab Taehyung sambil melirik sang ibu dengan sinis. Pria itu pun melanjutkan langkah kakinya untuk keluar dari rumah Jimin malam itu.
"Kenapa dia sangat keras kepala?" gumam bibi Kim sambil menggeleng-geleng kepalanya dengan senyum singkat di wajahnya. Wanita itu kemudian pergi meninggalkan tempatnya tadi.
.
.
***
Rumah itu adalah neraka untuk Jimin. Obat yang selama ini ia konsumsi adalah obat yang telah ditukar bibi Kim dengan obat yang mengandung racun. Kesehatan Jimin semakin lama semakin menurun, bahkan ia harus menjalani operasi pencangkokan jantung, karena organnya yang lama sudah tidak berfungsi dengan baik akibat racun yang sudah disuguhkan oleh Jimin semenjak lima tahun silam.
Obat itu bekerja perlahan, hampir sulit untuk bisa tahu jika penyebab kondisi Jimin yang buruk adalah karena campur tangan si pelayan yang berkedok pelindungi Jimin dan pengganti ibu.
"Aku hanya perlu berjalan sedikit lagi, supaya keluargaku bisa utuh dan bahagia seperti semestinya." Bibi Kim tersenyum cerah sambil menambah pil di laci ruang kerja Jimin dan mengganti hiasan bunga di ruangan tersebut.
Dalam kisah ini, Jimin sama sekali tidak tahu jika bibi Kim telah menikah siri dengan ayahnya. Bibi Kim berhasil memberi gambaran ibunya yang buruk dan kejam karena berselingkuh dengan pria lain, hingga akhirnya Jimin memutuskan untuk membunuh ibu kandungnya lewat tangan bibi Kim dengan begitu seluruh harta kekayaan akan ada di tangan Jimin dan mudah baginya untuk mengendalikan. Jimin begitu mempercayai bibi Kim, karena sejak kecil Jimin memang tidak dekat dengan sang ibu yang sibuk bekerja. Hingga kini, apapun racun yang ditanam dibenak Jimin, akan selalu berhasil mengendalikan pikiran pria itu.
Jimin yang malang ....
To be continued ....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.