◻️◻️◻️Happy Reading ◻️◻️◻️
.
.
.
***
Pagi hari pun tiba. Sejak semalam Yuka sama sekali tak tertidur lantaran rasa marah yang masih berkecamuk di hatinya.
Sementara Jimin masih tertidur lelap dengan posisi menyamping menghadap Yuka. Sejenak, terlihat Yuka terus memandangi suaminya dalam diam, entah mengapa malam itu dia sangat berbeda, padahal selama ini Jimin seorang pengusaha muda kaya terkenal akan sikapnya yang baik dan juga dermawan.
Yuka masih berharap semalam adalah minpi.
Matahari mulai meninggi, memancarkan sinar hangat menembus jendela. Perlahan, tubuh Jimin mulai merasa tak nyaman dan ia pun terbangun. Pria itu membuka perlahan kedua kelopak matanya, dan ia langsung terdiam melihat punggung indah seorang wanita yang tidur disebelahnya.
Jimin pun smirk.
Tangannya perlahan membelai punggung Yuka dan mencumbuinya.
"A-aku butuh pakaian, tolong beri aku pakaian," ucap Yuka yang seketika merasa tak nyaman sekaligus takut.
"Baiklah," jawab Jimin setuju.
Pria itu segera bangun dari tempat tidurnya dan mengambil ponsel di sebelah ranjang. Pria itu terlihat sambil melirik Yuka dengan senyuman cerah. Sambil mengetik pesan di ponsel, pria itu membuka satu-persatu pakaiannya dan menjatuhkannya ke lantai. Setelah selesai, Jimin kembali meletakkan ponsel di atas meja dan merangkak ke atas tubuh Yuka.
Pria itu masih memandangi istrinya yang terlihat takut. Rambut Jimin yang sedikit berantakan khas bangun tidur itu makin memperlihatkan auranya yang sexy.
"Bajumu akan datang 20 menit lagi, dan sebelum pelayan datang, aku sudah tidak bisa menahan napsuku padamu," bisik Jimin di telinga Yuka. Wanita itu terlihat diam dengan tatapan pasrah.
Melihat kesiapan sang istri, Jimin segera membuka selimut yang menutupi tubuh Yuka dan memulainya.
Aktifitas ranjang itu berlalu tanpa perlawanan dari Yuka. Wanita itu tetap diam mengikuti segala gaya yang diinginkan oleh Jimin pagi itu. Ditengah-tengah permainan, terdengar suara bel yang mengganggu, Yuka yang pada saat itu sudah berkeringat dengan napas tak beraturan mendorong sedikit dada Jimin untuk menjauh, tapi masih dalam diamnya.
Jimin menarik napas panjang kesal pun seketika menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh Yuka. "Tunggu sebentar," ujar Jimin pelan, lalu dilanjut dengan mengecup kening Yuka. Masih dalam diamnya, Yuka tak menjawab apapun.
Jimin kemudian menutup kembali tubuh wanitanya dengan selimut dan ia pun bergegas memakai celana boxer pendek dan membuka pintu kamarnya.
"Selamat pagi, Tuan, bajunya sudah siap,"
"Letakkan di atas meja dan segera pergi dari kamarku!"
Tanpa membantah pelayan itu segera meletakkan beberapa baju baru yang diminta Jimin di atas meja sesuai perintah, dan di waktu bersamaan terlihat Kim Taehyung juga datang. Pria itu menatap sesaat menatap Yuka yang terlihat sudah terbangun, tapi masih dalam balutan selimut.
"Jim, kita ada meeting lima belas menit lagi," ujar Taehyung sambil sesekali melirik Yuka di dalam kamar.
"Aku tidak bisa bersiap lima belas menit lagi, aku masih harus bercinta dengan istriku dan masih butuh waktu satu jam lagi," tolak Jimin.
Mendengar itu, Taehyung terlihat menahan kesal tapi mencoba untuk tenang. "Tapi meeting hari ini sangat penting," bantah Taehyung.
"Aku bahkan bisa menggagalkan semua rencana meeting hari ini jika aku mau. Aku sedang menikmati tubuh istriku, dan aku tidak mau diganggu!"

KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil - [TAMAT]
Fanfiction[BACA SEBELUM DI PRIVATE] 𝘿𝙞 𝙬𝙤𝙧𝙠 𝙞𝙣𝙞 𝙖𝙙𝙖 2 𝙎𝙪𝙗 𝙅𝙪𝙙𝙪𝙡 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙗𝙚𝙙𝙖. Preview_ ________________________________ "Kukira dia adalah Angel, rupanya dia adalah Devil yang bersembunyi dibalik sifatnya yang ramah...