◻️◻️◻️ Happy Reading ◻️◻️◻️
.
.
.
Helo, maaf slow update. Semoga ff ini bisa lanjut dan terima kasih support kalian. Awalnya kukira ff ini tidak banyak yang suka, tapi ternyata saya salah. Semoga ff ini kedepannya bisa up setiap hari ....🙏 Dan happy anniversary to BTS ....🎉
.Pagi hari yang cukup terik. Yuka menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang terkena sengatan matahari yang menembus jendela kamarnya. Wanita berparas cantik itu pun dengan wajah mengantuk membalikan tubuhnya, dan diwaktu bersamaan ada tangan yang meraih pinggang rampingnya.
Dalam keadaan mengantuk, Yuka sesaat terdiam dan memikirkan keanehan tersebut. "Kau belum pulang, kenapa kamu masih disini?" gumam Yuka dengan nada lirih. Pria itu semakin memeluknya erat dan membelai lehernya. "Taehyung! Cepatlah pulang!" pinta Yuka kembali. Merasa ada yang aneh, Yuka pun menoleh kearah seseorang yang memeluknya, dan betapa terkejudnya dia saat melihat tatapan tegas seorang pria terhadap dirinya.
"Ji-jimin?! Kapan kau pulang?" tanya Yuka dengan nada gugup bukan kepalang.
Pria tampan itu pun smirk dan membelai lembut wajah istrinya. Sementara Yuka hanya diam menunduk, merasa jika ini adalah akhir dari segalanya dan ia pun pasrah tentang apa yang akan dilakukan suaminya.
"Tampaknya kau sudah tidak merasa kesepian selama aku pergi," ujar Jimin dengan nada tenang.
"Jim, maafkan aku. Kau boleh mencampakan aku setelah ini," ujar Yuka dengan nada bergetar sembari menangis.
Jimin pun melakukan tindakan yang diluar dugaan Yuka. Pria itu malah meraih dagu Yuka dan menciumnya. "Maafkan aku yang belum bisa jadi suami yang baik untukmu ...," ujar Jimin dengan nada pelan.
"Tidak, Jim! Akulah yang kurang ajar, tolong ceraikan aku sekarang," sambung Yuka.
"Aku baru saja pulang dan masih merindukanmu. Kenapa kau malah minta cerai?" Jimin memberi senyum mata yang membuat Yuka semakin kebingungan.
Bahkan setelah mengetahui perselingkuhan yang terjadi antara istrinya dan Taehyung, Jimin tetap membiarkan tanpa menunjukan kemarahannya. Namun, sikap itu jauh lebih menakutkan untuk Yuka, ia terlihat begitu kebingungan dengan Jimin.
Entah jam berapa Jimin pulang, yang jelas saat ini ia sudah berada satu ranjang dengan sang istri. Untuk mengobati rasa rindunya, pria itu pun mengajak Yuka untuk berhubungan suami istri dengan perlakuan yang halus.
Sebenarnya Jimin cukup marah, tapi ia memendamnya. Ia hanya belajar memaafkan Yuka dan menimbun kemarahannya sendirian. Ciuman yang ia berikan untuk Yuka selalu terbayang akan penghianatan yang mengiris hatinya. Tentu Jimin tak bisa menyembunyikan kesakitan itu, ia tak sadar menitikan air matanya sambari terus mencumbui istrinya.
.
.
.
****
Di ruang kerjanya. Jimin membuka laci dan mengambil beberapa obat miliknya. Tak lama datanglah bibi Kim dengan tenang meyapanya, "anda sudah kembali? Kenapa tidak memberitahu dulu?" ujar bibi Kim dengan nada santai. Ia menaruh secangkir teh di atas meja kerja Jimin.
Pria tersebut masih menatap dengan tatapan kosong, dan ia mengambil sebuah benda dari lacinya yang ia sodorkan untuk bibi Kim. "Aku ingin kau membunuhnya." Deeeg' bibi Kim seketika diam mematung mendengar perintah dari tuannya.
"Apa maksud anda?" tanya bibi Kim.
"Aku rasa, kau sudah tahu maksudku. Jadi kerjakan segera," lanjut Jimin dengan nada acuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil - [TAMAT]
Fanfiction[BACA SEBELUM DI PRIVATE] 𝘿𝙞 𝙬𝙤𝙧𝙠 𝙞𝙣𝙞 𝙖𝙙𝙖 2 𝙎𝙪𝙗 𝙅𝙪𝙙𝙪𝙡 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙗𝙚𝙙𝙖. Preview_ ________________________________ "Kukira dia adalah Angel, rupanya dia adalah Devil yang bersembunyi dibalik sifatnya yang ramah...