◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️
.
.
.
Halo readers, makasih sudah memberi penghargaan dengan komen vote di setiap chapter.
Maaf baru update dikarenakan harus bekerja tadi. Semoga gak mengecewakan, dan masih pada on buat baca, hehehee ... Membaca komen kalian, sungguh membuatku bahagia, terima kasih. Jangan lupa selalu vote dan komen supaya semangat selalu updatenya, jika sudah mari kita mulai, cekidot💨
.
Yuka yang pada saat itu mendengar suara Jimin datang menghampirinya, seketika langsung panik. Ia pun tak sengaja memperlihatkan sorot matanya yang bisa dibaca jelas oleh Park Jimin. Tatapan penuh rindu itu terlihat jelas, akan tetapi Yuka masih tak kuasa untuk berhadapan langsung dengan Jimin hari itu.
Ia langsung melepas pelukannya dari Hyun Sik dan berlari pergi ke ruang belakang untuk bersembunyi. Tak ingin melepaskan Yuka begitu saja, Jimin di saat bersamaan pun ikut mengejarnya. Yuka yang begitu panik akhirnya memilih sebuah meja untuk bersembunyi, berharap Jimin tak akan menemukannya.
"Kenapa kau masih bersembunyindi jarak kita yang begitu dekat?" tanya Jimin berjalan pelan memasuki ruangan. Yuka yang mendengar ucapan Jimin hanya berusaha diam dan membiarkan air matanya terus mengalir.
"Ini sudah begitu lama, kenapa kau masih enggan menemui kami?" tanya Jimin sembari melihat rambut Yuka yang sedikit terlihat timbul, ia masih diam bersembunyi di balik meja sembari menutup rapat mulutnya agar tidak bersuara.
"Pulanglah, Yuka,"
"Aku akan menerima semua kesalahanmu, aku akan menerima semua dosamu dimasa lalu, dan aku ingin menjalani kehidupan baru bersamamu dan anak kita," lanjut Jimin yanh kini berdiri 5 meters dari arah belakang Yuka yang sedang bersembunyi.
Saat itu suasana hening, terdengar isakan kecil tangis Yuka yang semakin lama tak bisa ia bendung.
"Aku tidak bisa menahan ini lagi, aku tidak bisa melepaskanmu lagi," lirih Jimin sembari melanjutkan langkahnya hingga kini ia telah berada tepat di hadapan Yuka yang tengah duduk di samping meja.
Yuka menengadah, menatap Jimin yang berada sangat dekat dengannya dan menatapnya begitu jelas. Tampak air mata pun tak bisa ia bendung, sebagai pria yang juga lemah. Yuka yang menangis terisak itu mulai menyapu air mata di pipinya dan membuka perlahan masker penutup sebagian wajahnya. Ia juga perlahan bangun dan berada tepat di hadapan Jimin.
"Apa kabar?" tanya Yuka dengan nasa bergetar sambil menangis.
Jimin yang tak kuat menahan rindu itu seketika menghampiri dan hendak memeluk, akan tetapi Yuka menjauh dan terlihat menolak dengan bahasa tubuhnya.
"Apakah kau tidak merindukanku?"
"Aku sangat ... sangat merindukanmu, tapi aku tidak bisa mengelak satu hal yang tidak berubah hingga detik ini," ucap Yuka dengan air mata deras di pipinya.
Tak lama suara langkah kaki Jasmine dan Hyun Sik datang menghampiri, tetapi mereka terjeda di depan pintu melihat pemandangan itu.
"Apa maksudmu?" tanya Jimin sembari terus menatap wajah Yuka yang masih terlihat sangat cantik.
"Park Jimin, apakah kau sudah lupa kalau kita sudah bercerai?" lirih Yuka dengan air mata semakin deras menatap Jimin.
"Aku masih ingat, tetapi apakah kau tidak berniat untuk mengulang lagi kebahagiaan kita bersama Hyun Sik?"
"Aku-aku tidak bisa mengulangnya lagi sekarang," lirih Yuka yang semakin menangis terisak menunduk, dan membiarkan dadanya tercancap rasa sakit sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil - [TAMAT]
Fanfiction[BACA SEBELUM DI PRIVATE] 𝘿𝙞 𝙬𝙤𝙧𝙠 𝙞𝙣𝙞 𝙖𝙙𝙖 2 𝙎𝙪𝙗 𝙅𝙪𝙙𝙪𝙡 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙗𝙚𝙙𝙖. Preview_ ________________________________ "Kukira dia adalah Angel, rupanya dia adalah Devil yang bersembunyi dibalik sifatnya yang ramah...
![The Devil - [TAMAT]](https://img.wattpad.com/cover/218311521-64-k721127.jpg)