Devil Husband - 40

7.5K 903 278
                                    

◻️◻️◻️Happy Reading ◻️◻️◻️

.

.

.

Liat komentar kalian yang kemaren, aku senang kalau kalian menikmati cerita ini dan mencoba bercocoklogi alias berteori dari alur cerita ini.

Semoga aku sukses buat alur yang greget, seru, dan gak ngebosenin buat ditunggu. Jangan lupa hadiahkan saya votmen supaya makin semangat updatenya, siapa tahu bisa double up hehehe .... Ok cekidot💨

.

.

"Andai bu guru adalah ibuku, pasti akan sangat menyenangkan," ujar Hyun Sik dengan nada polosnya.

Wanita berparas cantik itu seketika tersenyum sambil mengusap rambut Park Hyun Sik. "Ayo sana duduk, ibu akan mulai pelajarannya."

Hyun Sik pun mengangguk setuju dan kembali lagi ke kursi belajarnya. Guru cantik itu pun meletakkan bunga pemberian Hyun Sik di atas meja dan mulai memulai aktifitas belajar mengajar di kelasnya.

"Bu Jasmine, apakah kita harus menambahkan krayon merah dipelangi?"

"Tentu, sayang," jawab guru tersebut sembari duduk memperhatikan dengan seksama putra angkatnya yang sedang menggambar dengan serius di atas mejanya.

"Bu, aku tidak bisa menemukan krayon warna hijau,"

"Biar kubantu, Hyun Sik sayang."

Jasmine pun segera bergegas membantu Hyun Sik untuk mengambilkan krayon yang dibutuhkan Hyun Sik. Ia pun sesekali mengusap rambut Hyun Sik sambil tersenyum.

"Terima kasih, Bu,"

"Sama-sama, sayang. Kau benar-benar tampan dan pintar seperti ayahmu,"

"Bu guru kenal dengan ayahmu?"

"Sepertinya Hyun Sik-ku telah banyak melupakanku, baiklah aku akan mencoba mengingatkanmu," lirihnya sembari mencubit pipi gembul putra angkatnya. Hyun Sik hanya menatap bingung, tetapi ia tak peduli dan kembali melanjutkan aktifitasnya menggambar.

Tak terasa waktu istirahat telah tiba. Semua siswa dan siswi taman kanak-kanak tersebut telah keluar dari kelas untuk bermain, atau sekedar menikmati bekal makan siangnya. Jasmine yang ketika itu kurang begitu fokus, juga ikut keluar dari kelas, dan ia pun melupakan untuk menyimpan bunga pemberian Hyun Sik.

Keadaan ruang kelas sangat sepi, tidak ada seorang pun. Namun, tak lama kemudian datang seorang petugas kebersihan sekolah yang selalu mengenakan masker masuk ke kelas. Seperti biasa, aktifitasnya setiap hari adalah membersihkan ruangan sebab itu adalah pekerjaannya. Ia mulai memeras kain pel dan membersihkan setiap sudut dari kelas tersebut. Setelah pekerjaannya selesai, wanita bermata indah itu tak bisa mengalihkan perhatiannya dari setangkai bunga yang tertinggal di atas meja guru. Meski telah layu, ia pun sangat tertarik untuk menyentuhnya.

"Bunga yang bagus, walau sudah layu," lirihnya. Ia pun membuka masker yang menutupi hidung dan mulutnya di tempat yang sepi orang untuk mencium wangi dari bunga layu itu. Ia pun sedikit merasakan hatinya terenyuh dan tak kuasa menitikan air matanya.

"Letakkan bunga itu!" Pekik Jasmine yang memergoki petugas kebersihan itu memegangi bunga miliknya.

"Maaf,"

"Kau digaji di sekolah ini untuk bekerja sebagai tukang bersih-bersih! Sejak kapan kau berlaku sebagai pencuri?"

"Maaf, aku hanya--,"

"Hanya apa? Cepat keluar dari kelasku!" bentak Jasmine pada petugas kebersihan sekolah. Mengetahui kesalahannya, wanita itu pun menyetujui dan mulai berjalan memgambil kain pelnya.

The Devil - [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang