Devil Husband - 54

7.1K 936 174
                                        

◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️

.

.

.

Jangan lupa votmen nya yah man-teman, jika sudah terima kasih banyak, nonton juga trailer diatas, klik ☝️ jika sudah mari kita lanjut kisahnya, cekidot💨

.

Hari itu juga Arra resmi tinggal bersama mereka atas persetujuan Jimin. Arra pun diperbolehkan bekerja kembali seperti dulu menjadi secretaris kepercayaan Jimin, tentu bukan hal mudah untuk mendapat kepercayaan itu lagi. Arra masih tak percaya, Jimin bisa memaafkan segala kesalahannya dimasa lalu, dan memberikannya kepercayaan yang besar seperti dulu. Arra benar-benar tak ingin mengecewakan kepercayaan itu, terlebih keluarga Jimin telah merangkulnya layaknya keluarga.

Namun, ia cukup resah dengan keberdaan Jasmine yang tinggal juga di rumah itu.

"Siapa wanita itu, kak?" tanya Arra sembari menunjuk ke arah Hyun Sik yang bermain di ruang ramu, dan Jasmine yang duduk di ruang tamu sembari menonton televisi.

"Sudah tidak usah dihiraukan," jawab Yuka dengan nada pelan, ia sebisa mungkin menyembunyikan kesedihannya dari Arra. "Ayo! Biar kuantar kau ke kamar," ajak Yuka. Mereka pun sepakat pergi. Yuka mengantarkan Arra ke sebuah kamar sederhana tetapi sangat rapi dan nyaman untuk ditinggali.

"Maaf, belum sempat direnovasi, kau bisa tidur disini aku akan meminta pelayan untuk mengambil barang-barang yang kau butuhkan,"

"Kak Yuka, ini juga sudah sangat layak dan bagus, terima kasih ... aku berjanji untuk memegang kepercayaanmu, terima kadih banyak untuk semuanya,"

"Sudah seharusnya aku melakukan ini, kau adalah adik iparku, dan aku akan terus menjadi kakakmu," lanjut Yuka sembari menebar senyum.

Mereka pun kembali berpelukan dengan penuh haru, tak terasa bisa berkumpul lagi dengan keadaan yang telah berubah jauh lebih baik.

.

.

.

***

Arra di terima baik di keluarga itu. Ia bahkan bisa cepat akrab dengan Hyun Sik dan Hyeji anak-anak dari Jimin dan Yuka, tetapi tak bisa dipungkiri dengan rasa penasaran atas keberadaan Jasmine di rumah itu.

Malam itu, pelayan sudah menyiapkan makanan di atas meja, dan mulai memanggil seluruh keluarga untuk makan malam. Yuka sedang sibuk memandikan Hyeji, dan Hyun Sik sedang merampungkan tugas sekolahnya di kamar. Orang pertama yang datang di meja makan adalah Jasmine. "Daebak ... keluarga sultan, makanannya pun beragam," gumam Jasmine penuh kagum. Ia pun terlihat langsung duduk mengambil piring dan mengambil beberapa makanan kesukaannya.

"Apakah kau tidak punya adab?" tegur sebuah suara yang ikut datang ke ruang makan. Seorang wanita dengan rambut terikat melipat kedua tangannya menatap sinis ke arah Jasmine.

"Siapa kau, berani-beraninya bicara soal adab padaku?" elak Jasmine dengan nada kesal sembari meletakkan kembali sendok dan sumpitnya.

"Disini para anggota keluarga belum berkumpul, apakah sopan jika kau makan mendahului mereka?" tegur Arra dengan nada kesal.

"Makanan juga masih banyak, aku juga tidak akan menghabiskan semuanya, kan? Dasar cerewet!" umpat Jasmine. Ia pun mendengus dan melanjutkan makannya kembali. Namun, tampaknya tindakan itu membuat Arra sangat tersinggung, hingga ia dengan segera menarik piring Jasmine dengan paksa dan membuangnya ke lantai.

Braaaaak

"Hey, Bit*h!" umpat Jasmine.

"Apakah kau mau marah?" tanya Arra dengan nada tegas.

"Apa maksudmu membuang makananku?"

"Aku sudah bilang padamu itu tindakan tidak sopan! Kau tinggal di rumah orang, dan kau harus sopan pada tuan rumah, mengerti?" pekik Arra dengan nada tinggi dan tentu saja hal itu membuat Jasmine sedikit takut terlebih melihat tatapan mata Arra yang begitu menakutkan.

"Bu Jasmine?!" panggil Hyun Sik.

Melihat kedatangan Hyun Sik, Jasmine pun segera pergi dan menarik bocah itu ke kamar. Melihat aksi itu, Arra pun segera menyusul, pasalnya Jasmine dengan semena-mena membawa Hyun Sik yang datang untuk makan malam.

"Bu Jasmine, kita kan harus makan," ujar Hyun Sik polos.

"Tidak usah makan! Aku sudah kehilangan selera makanku!" bantah Jasmine sembari terus menarik tangan Hyun Sik untuk masuk ke kamar.

"Tapi aku lapar!" elak Hyun Sik.

"Kalau aku tidak makan, maka kau juga tidak boleh makan!" tolak Jasmine.

"Berhenti!" pekik Arra sembari berjalan cepat mengikuti mereka. Dengan mudah Arra bisa menjangkau Hyun Sik dan menarik tangan bocah tersebut dari Jasmine. "Kau tidak dengar ucapannya bahwa dia lapar?"

"Aku tidak peduli! Kalau aku tidak makan, maka dia tidak boleh makan!" tegas Jasmine.

"Memangnya siapa kau? Kenapa memberi peraturan seenaknya?"

"Aku ibunya!" tegas Jasmine.

"Ciih! Dasar wanita gila! Jelas-jelas dia adalah anaknya Yuka dan Jimin, siapa kau berani mengakuinya sebagai anak?" bantah Arra.

"Aku yang telah merawatnya!"

"Merawat saja tidak bisa disebut ibu dan bisa menguasai hak atas ibu kandung! Kau sudah membatasi kebebasan anak dalam hal lahir dan batin pada ibunya!" tegas Arra dengan tatapan tegas yang kembali membuat Jasmine tak bisa berkutik. "Ayo, Hyun Sik! Bibi akan mengantarkanmu makan malam!" ajak Arra dengan nada lembut dipadu dengan senyuman dan entah mengapa bocah itu lebih menuruti Arra yang membawanya ketimbang Jasmine yang sedari tadi kekeh membawanya ke kamar.

Suatu tamparan keras untuk Jasmine, pasalnya Hyun Sik jauh lebih mendengarkan apa kata Arra dibanding dirinya.

Di ruang makan, Hyun Sik masih terlihat acuh dan mengabaikan Yuka.

"Hyun Sik, kau mau makan ayam ini?" tawar Yuka sembari tersenyum pada putranya. Namun, Hyun Sik masih terdiam dan tak menjawabnya. Arra yang cukup risih itu pun mulai menyela.

"Hyun Sik, ibumu bertanya apakah kau tidak mau menjawab?"

"Aku tidak mau makan ayam!" jawab Hyun Sik sembari menatap Arra.

"Ya katakan pada ibumu, jangan katakan padaku! Yang bertanya kan ibumu, bukan aku!" lanjut Arra.

Hyun Sik pun kembali diam, melihat keanehan itu Arra pun juga melihat raut kesedihan di wajah Yuka yang menandakan bahwa ada kerenggangan diantara keduanya.

"Kak Yuka, kalau begitu aku mau ayamnya, berikan padaku!" ujar Arra sembari tersenyum sumringah. Yuka pun dengan wajah lesu memberikan ayam tersebut pada Arra. "Taukah kau, Hyun Sik, kalau ibu kandungku masih hidup ingin rasanya diambilkan ayam begini," ujar Arra sembari tersenyum menatap Hyun Sik.

Bocah itu pun mengerutkan dahi dan menatap bingung. "Memang ibu kandung bibi kemana?" tanya Hyun Sik bingung.

"Dia sudah tiada, dia sudah pergi untuk selamanya. Meski pun ibumu merawatku dengan baik dan mengangapku keluarganya, aku tetap tidak bisa melupakan ibu kandungku yang telah melahirkan dan mengandung. Selagi kau masih punya ibu kandung, kau adalah anak yang sangat beruntung, Hyun Sik," lanjut Arra dengan penuh senyum menyampaikan nasehat dan petuah baik untuk Hyun Sik malam itu.

Bocah itu diam sesaat dan menatap Yuka. "Aku juga mau ayamnya," ucap Hyun Sik dengan nada yakin. Yuka pun dengan mata berkaca-kaca langsung mengangguk dan memberikan sepotong ayam untuknya. Ini adalah moment terbaik sepanjang 2 tahun belakangan, semenjak keadaan mereka renggang. Yuka benar-benar tak bisa menyembunyikan harunya dan rasa terima kasihnya untuk Arra.

To be continued ....

Sekitar 2 Chapter lagi tamat.

The Devil - [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang