◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️
.
.
.
Hari ini juga, Yuka pergi mengunjungi sebuah rumah sakit yang berlokasi tidak jauh dari rumah Jimin terdahulu. Dengan penuh kemantapan, ia menyakinkan dirinya mulai bertanya.
"Maaf Dokter jika ini terlambat, kedatangan saya kemari untuk menanyai tentang obat yang saya berikan tempo lalu ke rumah sakit ini untuk diperiksa,"
"Baik tunggu sebentar,"
Yuka sudah mulai tegang sambil terus mengepalkan kedua tangannya di bawah meja.
"Apakah anda bernama Yuka Lim?"
"Nee," Dokter sesaat menarik napas panjang dan menatap sendu ke arah Yuka, hal itu semakin membuat takut dan khawatir Yuka saat ini. "Ada apa, Dok? Jelaskan padaku!" cecar Yuka dengan penuh ketakutan.
Sementara untuk Jimin sendiri rupanya telah di terima bekerja sebagai seorang karyawan magang di sebuah perusahaan yang ternyata itu adalah milik dari lawan bisnisnya terdahulu bernama Kim Namjoon. Kedatangan Jimin untuk bergabung di perusahaan besar itu, rupanya sebagai ajang balas dendam dan menertawakan kekalahan Jimin saat ini.
"Ckckckc ... Park Jimin yang malang, ada apa denganmu? Kenapa kau sudah tidak pakai jass rapi untuk sombong?"
"Semua yang kita miliki, hanyalah fana, jadi jangan terlalu berbangga hati," jawab Jimin dengan nada rendah.
"Jangan terlalu berbangga hati katamu? Shiit! Kau bahkan dulu sangat sombong dan angkuh atas yang kau miliki dan menolak bekerja sama dengan perusahaanku. Sekarang aku puas, sangat puas melihat kekalahanmu, hahaha ...."
"Dunia berputar, untuk sekarang aku yang ada dibawah, bukan perkara yang sulit!"
Namjoon tersenyum puas meremehkan jabatan Jimin yang kini hanya jadi karyawannya. Pria itu menepuk pundak Jimin dan berbisik, "kebetulan perusahaanku juga butuh jasa OB, dan jika kau memang butuh pekerjaan itu tampaknya cocok untukmu. Aku seketika berubah pikiran, posisi karyawan yang kujanjikan telah kucabut barusan."
Jimin pun menatap dengan mata elangnya menahan banyak sekali rasa kesal pada Namjoon ketika itu.
"Selamat bergabung office boy," sambung Namjoon yang tampak puas mengerjai Jimin hari itu.
.
.
.
****
Hujan deras mengguyur kota Seoul, hari sudah menjelang malam, tampak seorang wanita berparas cantik menerjang derasnya hujan sambil menggenggam sebuah surat hasil lab obat yang dimilili sang suami.
"Sebenarnya ini adalah pil penenang, tapi ada beberapa butir pil serupa yang merupakan pil racikan campuran racun yang mematikan."
"Pasien yang mengkonsumsi obat-obatan ini akan mengalami kerusakan organ perlahan jika dikonsumsi dalam jangka waktu panjang. Umumnya obat ini dikonsumsi untuk orang-orang yang mengalami stress mental, kurang tidur alias insomnia, merasa cemas berlebih, dan kurangnya percaya diri. Obat penenang sekali pun akan memiliki efek samping jika dikonsumsi terus-menerus, terlebih obat serupa yang merupakan racun berbahaya ini."
"Racun ini pertama kali akan menyerang jantung dan mungkin akan merusak jantungnya, setelah itu akan menyerang sistem saraf, serta kerusakan hati. Obat ini membuat ketergantungan peminumnya. Orang yang telah berhenti mengkonsumsi obat ini, maka dia akan mengalami efek samping lebih banyak dalam waktu tersebut dan bisa menyebabkan kematian."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil - [TAMAT]
Fanfiction[BACA SEBELUM DI PRIVATE] 𝘿𝙞 𝙬𝙤𝙧𝙠 𝙞𝙣𝙞 𝙖𝙙𝙖 2 𝙎𝙪𝙗 𝙅𝙪𝙙𝙪𝙡 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙗𝙚𝙙𝙖. Preview_ ________________________________ "Kukira dia adalah Angel, rupanya dia adalah Devil yang bersembunyi dibalik sifatnya yang ramah...