◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️
.
.
"Bagaimana dengan detak jantungnya? Apakah masih normal?" tanya seorang dokter pada perawat yang membantunya dalam melakukan pembedahan.
"Sepertinya terjadi komplikasi, Dok!"
"Coba aku periksa," lanjutnya. Dokter tersebut pun mulai memeriksa dengan teliti kondisi Jimin paska operasi.
"Sepertinya dia koma, atau dia sudah meninggal?" tanya perawat itu kembali.
"Tidak boleh! Cepat ambil alat pemacu detak jantung!" Lanjutnya.
Segala daya upaya dilakukan selama lebih dari lima belas menit dan akhirnya ....
.
.
.
***
"Aku pulang," ucap Yuka setibanya di rumahnya siang itu. Ia terlihat menggunakan pakaian yang sama seperti yang ia pakai kemarin dan pulang dalam keadaan lemas dan juga lesu.
"Dari mana saja anda? Kenapa baru pulang?" tanya bibi Kim yang seketika datang dan menghampiri Yuka.
"Aku menginap di rumah ibuku," jawab Yuka sambil berjalan perlahan menaiki tangga meninggalkan bibi Kim. Namun, pengabaian yang dilakukan Yuka tampak menbuat wanita paruh baya itu tersinggung dan langsung menarik tangan Yuka kasar hingga membuatnya hampir terjatuh. "Apa-apaan ini!" kesal Yuka memercingkan kedua matanya.
"Apa kau sudah mulai kurang ajar? Apa kau mau menjadi pembangkang?" ucap bibi Kim yang langsung menbuat Yuka menciutkan pandangannya dan mendekati bibi Kim.
"Kau memarahiku? Memangnya siapa kau? Hanya seorang pelayan sepuh, dan kau mau bertindak menjadi boss?" kesal Yuka.
Plaaaaak ....
Sebuah tamparan keras mendarat pada pipi lembut Yuka hingga membuat bibirnya mengeluarkan darah. Seketika Yuka membulatkan matanya sempurna melihat aksi kurang ajar yang dilakukan seorang pelayan pada istri tuannya.
"Dengar!"
Bibi Kim seketika menarik rambut Yuka paksa hingga membuat wanita itu meringis kesakitan."Aaaaah, lepas!"
"Aku bisa mengendalikan apapun yang ada di pikiran Jimin. Jika kau masih bersikap kurang ajar pada tuanku, maka aku tidak akan segan untuk menghabisi nyawamu!" ancamnya. Aksi itu langsung membuat Yuka terkejud bukan main dan menatap bibi Kim dengan terfokus.
"Apa maksudmua? Siapa kau!"
Bibi Kim seketika berubah ekspresi yang tadinya marah langsung kembali menjadi lembut dengan melepaskan tangannya dari rambut Yuka dan membantunya memperbaiki penampilan istri tuannya. "Maaf nyonya, Park! Aku hanya ditugaskan untuk memantau anda selama tuanku pergi. Maafkan atas kelancanganku barusan," imbuh bibi Kim. Ia pun perlahan berjalan mundur dan pergi meninggalkan Yuka yang masih dibalut kebingungan.
.
***
Tentu perlakuan bibi Kim barusan menimbulkan banyak pertanyaan dibenak Yuka. Aksi berani bibi Kim yang membuatnya tak habis pikir, dan perkataannya yang mengungkapkan bahwa 'ia bisa mengendalikan apapun di pikiran Jimin' tentu membuatnya semakin bingung.
"Sepertinya dia menyembunyikan sesuatu," gumam Yuka sambil duduk di atas ranjangnya sambil menunduk. "Apa maksud ucapannya tadi?" gumam Yuka kembali. Namun, ia hanya ingin bersikap positive dengan tidak memikirkan hal yang lain karena Yuka juga merasa bahwa dirinya telah salah karena pergi dari rumah tanpa memberitahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil - [TAMAT]
Fanfiction[BACA SEBELUM DI PRIVATE] 𝘿𝙞 𝙬𝙤𝙧𝙠 𝙞𝙣𝙞 𝙖𝙙𝙖 2 𝙎𝙪𝙗 𝙅𝙪𝙙𝙪𝙡 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙗𝙚𝙙𝙖. Preview_ ________________________________ "Kukira dia adalah Angel, rupanya dia adalah Devil yang bersembunyi dibalik sifatnya yang ramah...