◽️◽️◽️Happy Reading◽️◽️◽️
.
.
.
***
Nyonya Kim yang dijadikan saksi atas kepergian Kim Hyun akhirnya dibebaskan dari segala tudingan. Namun, kepergian pengacara kepercayaannya tentu membuat nyonya Kim merasa cemas.Sementara esok pagi itu, Yuka pun terbangun.
Saat perlahan ia membuka kedua matanya, ia melihat suasana berbeda di sekitarnya. Tempat yang serasa asing untuknya. "Ini dimana?" gumamnya sambil memegangi kepalanya yang masih sedikit pusing. Ia perlahan bangun yang secara langsung membuat pelukan seseorang dibelakangnya terlepas.
Yuka begitu terkejut menyadari itu. Segera menoleh dan secara gamblang Yuka dapat melihat Taehyung yang sudah terbangun menatapnya sambil tersenyum. "Ba-bagaimana mungkin? Kenapa kau ada disini!" Yuka segera menjauh, tapi ia baru tersadar jika dirinya tak mengenakan sehelai benang pun.
Kedua matanya seketika berkaca-kaca melihat kenyataan itu.
"Tidak terjadi apapun, percayalah!"
"Percaya? Kau minta aku percaya dengan keadaan begini?" Yuka tak bisa membendung lagi air matanya. Ia pun menutupi kedua wajahnya dan menangis tersedu-sedu.
"Aku berani jamin! Aku tidak melakukan apapun padamu sejak semalam!" tegasnya.
"Bagaimana aku bisa percaya? Aku bahkan tidak ingat apapun!" Yuka yang masih diambang kebimbangan itu pun memunguti satu-persatu pakaiannya dan mengenakannya kembali.
Disituasi lain, terihat bibi Jang dan Jimin sedang bicara empat mata disebuah ruangan tertutup. Pria tampan itu duduk sambil melipat kedua kalinya, sementara bibi Jang duduk ditempat lebih rendah darinya.
"Saya harap anda bisa memikirkan tawaran yang saya berikan," ungkap bibi Jang sambil menunduk hormat.
"Aku tidak bisa!" tolak Jimin dengan nada tegas.
"Tapi anda harus melakukan ini! Ini semua demi kebaikan dan masa depan,"
"Kebahagiaanku adalah bersama Yuka, tidak ada lagi!" kekeh Jimin.
"Yuka akan baik-baik saja, tapi anda? Apakah anda bisa menjaminnya?"
"Berhenti memperlakukanku layaknya orang sakit! Aku ini normal, kau pikir aku tidak bisa hidup tanpa pengawasanmu?" bantah Jimin sambil menggebrak meja dengan keras. Bibi Jang hanya tertunduk sedih dengan air mata yang terus berlinang.
"Saya telah merawat anda selama lebih dari dua puluh lima tahun, saya tahu keadaan anda bahkan lebih dari yang anda ketahui. Saya sangat tulus untuk itu, jadi mohon dengarkan permintaan saya sekali saja," pinta bibi Jang sambil melipat kedua tangannya memohon.
"Aku bisa hidup sendiri dan tolong jangan urusi hidupku lagi! Kalau kau terus ikut campur, maka pergilah dari rumah ini!" Jimin dengan tegas menyerukan keputusannya. Ia pun segera beranjak dan pergi dari ruangan tersebut meninggalkan pembicaraan yang belum bertemu akhirnya.
Bibi Jang pun mengeluarkan selembar surat dari dokter di sakunya, dan menangis melihat itu.
Atas nama Park Jimin_
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil - [TAMAT]
Fanfiction[BACA SEBELUM DI PRIVATE] 𝘿𝙞 𝙬𝙤𝙧𝙠 𝙞𝙣𝙞 𝙖𝙙𝙖 2 𝙎𝙪𝙗 𝙅𝙪𝙙𝙪𝙡 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙗𝙚𝙙𝙖. Preview_ ________________________________ "Kukira dia adalah Angel, rupanya dia adalah Devil yang bersembunyi dibalik sifatnya yang ramah...