Devil Husband - 32

7.3K 743 158
                                    

◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️

.

.

.

Yuka tak bisa mempercayai hal itu, tentu masih terngiang dibenaknya tentang bagaimana bisa asiatennya bunuh diri di kamar mandinya, tentu ketakutan itu semakin memuncak tatkala ia semakin merasa ada seseorang yang tengah mengawasinya. Hari terus berlalu, Yuka masih dalam penantiannya menunggu keputusan permohonan pembatalan pernikahan bersama Jimin.

Hal makin gila semakin terjadi di rumah itu.

Malam itu, Yuka turun ke ruang makan untuk mengisi perutnya yang kosong. Seperti biasa rumah terasa sepi, dan Yuka hanya duduk sendiri. Seorang pelayan datang membawa panci kecil untuk dihidangkan di atas meja Yuka.

"Silahkan dinikmati, nyonya," ucap seorang pelayan.

Yuka sedang asik memainkan ponselnya terlihat tidak terlalu menggubris dan hanya mengangguk. Beberap saat setelahnya, ia pun terlihat begitu bersemangat untuk menyantap makanannya, tetapi betapa ia terkejut saat melihat isi panci yang ternyata ada sepotong jari manusia tergenang di atas sup.

"Pelayan!" pekik Yuka dengan nada gusar. Beberapa pelayan segera berlari menghampiri Yuka di ruang makan dengan begitu panik.

"Ada apa nyonya?"

"Siapa--siapa yang memasak sup ini? Ini jari siapa? Kenapa ada dalam panci supku?" pekik Yuka dengan nada begitu marah. Semua pelayan menunduk. "Dimana pelayan tadi? Dimana pelayan yang mengantarkan sup ini?" pekik Yuka kembali.

"Maaf nyonya, tapi hari ini kami tidak memasak sup," bantah seorang juru masak rumah tersebut.

"Lalu ini? Siapa yang masak sup ini?"

"Sungguh, nyonya hari ini saya tidak memasak sup itu," elaknya kembali.

Klotak

Tiba-tiba terdengar suara vas bunga yang terjatuh, pandangan Yuka seketika buyar dan mengamati sekitar.

"Cari sumber suara itu, cepat!" perintah Yuka. Salah seorang pelayan segera berlari untuk memeriksa, dan Yuka masih dibalut rasa kesal sekaligus bingung dengan kejadian yang baru dialami. Semua pelayan rumah itu telah berkumpul, dan satu pun tidak ada yang mengaku telah memasak sup tersebut.

3 menit telah berlalu, pelayan yang diperintahkan tak kunjung kembali membuat rasa kesal Yuka tak kunjung reda.

"Kemana dia? Hanya kusuruh memeriksa apa yang terjadi kenapa lama sekali?" gerutunya.

"Biar saya periksa, nyonya," lanjut seorang pelayan.

Dia pun berlari mencoba memastikan.

"Toloooooong!" panggilnya seketika. Semua orang di ruang makan terlihat terkejut dan segera buyar untuk memastikan apa yang sedang terjadi, rupanya pelayan pertama yang memeriksa tadi, telah tergeletak bersimbah darah, dengan kondisi usus terburai akibat luka tusukan dibagian perutnya.

Seketika semua menangis ketakutan, sementara Yuka kembali melemah dan hampir saja pingsan. Tidak, ia tidak ambruk karena mungkin ini adalah kedua kalinya ia melihat darah segar yang begitu nyata langsung.

"Ada apa ini? Kenapa semua bisa terjadi?" gumam pelayan saling berbisik.

"Aku takut,"

"Aku juga,"

Ditengah kegentingan itu suara seseorang membuka pintu utama, rupanya nyonya Kim baru saja pulang dengan pakaian rapi lengkap dengan tasnya.

"Ada apa ini? Kenapa berkerumun?" tanyanya kebingungan.

The Devil - [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang