Married With Devil - 33

1.4K 262 36
                                    

◽️◽️◽️Happy Reading◽️◽️◽️

.

.

.

****

Semenjak hari itu, semua berubah begitu saja. Banyak hal yang terahasiakan selama ini perlahan mulai terbuka kepermukaan.

Sebagai seorang wanita yang masih menjadi istri sah Jimin, tentu keras kemauan Yuka untuk tetap bertahan di rumah itu, meski kenyataannya sudah berbeda. Tak dipungkiri jika hatinya terluka.

Ujian cintanya diuji, kesabarannya pun dipermainkan.

Hatinya sangat rapuh ketika melihat selembar surat cerai yang diberikan Jimin malam itu.

"Kemarin kau minta bercerai, kan? Aku sudah menandatanganinya."

Yuka terdiam sejenak, mencoba berpikir bahwa itu hanyalah sekedar mimpi.

"Sesuatu hal yang belum sempat kujelaskan secara gamblang padamu tentang kemarin." Jimin berjalan mengitari Yuka yang masih mematung memandangi surat cerai yang diberikan Jimin. "Aku sengaja merebutmu dari Taehyung, aku sengaja membuatnya menderita melihat kekasihnya kuperbudak! Tapi kenyataannya, itu semua hanya sebuah perjanjian." Jimin tersenyum singkat sambil melirik Yuka yang sudah mulai sesak dadanya.

"Kalian membuat perjanjian tanpa memikirkan perasaanku? Bahkan tanpa peduli tentang hidupku?"

Jimin masih menatap wajah Yuka lekang sambil tersenyum. "Kata cinta kuucapkan padamu itu semuanya bohong! Aku tidak pernah mencintaimu, pernikahan ini palsu dan aku hanya memperbudak dirimu untuk tujuanku!" imbuh Jimin.

"Cukup!" Yuka menitikan air mata melepas sesak di dadanya mendengar ucapan Jimin yang menusuk hatinya.

"Ya, aku memang sudah cukup puas, aku juga akan dapat anak dari Arra. Sekarang kau juga boleh pergi dari rumahku!"

"Kau mengusirku?"

"Ya, memang aku sudah tidak butuh dirimu lagi, jadi untuk apa jadi sampah disini?" Yuka masih mematung, kupingnya terasa panas mendengar kata demi kata yang perhalan tak bisa ditahannya lagi. "Aku juga sudah menikahi Arra, dia sekarang adalah ibu dari anakku dan istri sah ku," imbuh Jimin.

Masih berderai air mata, Yuka tersenyum pada Jimin. "Ingat, Jim, malam itu kau sudah melakukannya dan aku juga hamil maka aku tetap bisa mempertahankan hak atas calon anakku!" kekeh Yuka.

"Tuan Jimin, bisa kita bicara sebentar?" sela suara dari bibi Jang yang memecah fokus keduanya.

Mendengar usulan itu, Jimin pun mendahului pergi ke tempat mereka bicara bisanya. Sementara sebelum pergi menyusul Jimin, bibi Jang berdiam diri sejenak menatap Yuka sambil tersenyum. "Semua akan baik-baik saja, anakku," ucap bibi Jang menyeringai pada Yuka sambil membawa sebuah gelas berisi minuman dengan gelas dan nampan serupa dengan yang diberikan bibi Jang padanya waktu itu.

Melihat keanehan sikap bibi Jang, tentu membuat Yuka dihinggapi seribu pertanyaan tentang kata 'anakku' yang barusaja diucapkannya.

Memori dibenak Yuka pun kembali ke waktu dimana ia meneguk minuman ramuan dari bibi Jang, bayang-bayang seklebat yang memenuhi benaknya pun membuatnya tiba-tiba merasa curiga.

.

.

.

****

"Aku akan pergi ke London satu minggu lagi, Bi, aku titip rumah padamu," ucap Jimin dengan nada lembut.

"Apakah anda menyutujui usulan saya untuk pergi dan berobat disana?" tanya bibi Jang sambil menyuguhi Jimin dengan ramuan obat yang ia racik di mejanya.

The Devil - [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang