Married With Devil - 37

1.6K 276 56
                                    

◽️◽️◽️Happy Reading◽️◽️◽️

.

.

.

****

Hari itu pun tiba. Jimin mulai menjalani rangkaian oprasi pertamanya yang ditangani dokter Hoseok.

"Aku akan baik-baik saja," ucap Jimin sambil menggenggam erat tangan wanita yang ia cintai saat ini. Wanita berparas cantik itu tak bisa menyembunyikan rasa sedihnya, sambil sesekali menunduk mencoba untuk tegar dalam situasi itu. "Aku mencintaimu," ungkap Jimin dengan penuh cinta. Tampaknya wanita yang bersamanya kini, mampu menjadi penguat untuknya, bahkan seakan lupa akan masa lalu yang kelam.

Tak lama, ranjang bedah yang mengangkut Jimin dibawa masuk ke ruang operasi. Tidak ada yang bisa dilakukannya kecuali menangis dalam ketakutan.

Jimin telah menutup matanya setelah mendapat suntikan obat bius. Sementara para dokter yang berjumlah tiga orang beserta para perawat yang berkumpul sejenak mengitari Jimin yang sudah tak sadarkan diri.

"Sebelum kita memulai operasi, mari kita berdoa menurut kepercayaan masing-masing agar operasi berjalan dengan lancar," ucap Hoseok sambil memandangi semua rekan kerjanya. "Berdoa di mulai," ucapnya.

Bedah itu pun dimulai.

Operasi yang memakan waktu berjam-jam. Sebenarnya operasi ini terlalu beresiko, akan tetapi ini musti dilakukan untuk kebaikan kondisi Jimin kedepannya.

Kemungkinan hidup hanya 30 persen, dan Jimin harus melewati masa sulit itu sekarang.

.

.

.

****

"Oeeeeek ... oeeek!"

Tepat tiga bulan setelah kepergian Jimin ke London, Arra melahirkan bayi pertamanya berjenis kelamin perempuan.

"Anak anda berjenis kelamin perempuan," ungkap dokter dengan nada bahagia bercampur haru.

Namun, tampaknya kabar bahagia itu tak disambut baik oleh Arra. "Apa? Perempuan? Kata dokter waktu itu bayiku kemungkinan laki-laki kenapa sekarang perempuan?" tolak Arra dengan nada marah.

"Tapi memang perempuan, bayinya cantik seperti anda," imbuh dokter sambil memperihatkan wahah merah bayi mungil yang bermata sipit tersebut.

"Sialan! Kau pasti sudah menukar bayiku, kan? Hayo ngaku!"

"Siapa yang menukar? Bayi ini baru saja keluar dari rahimmu bagaimana kami sempat menukar?" bantah dokter yang sudah mulai ikut emosi mendengar tuduhan Arra.

"Pokoknya aku tidak mau bayi perempuan! Aku mau bayi laki-laki! Buang saja bayi itu aku tidak butuh!"

Para dokter disana saling menatap heran. "Beri dia obat penenang, sepertinya dia mengalami shock paska melahirkan," titah dokter pada perawatnya.

"Aku tidak mau bayi perempuan! Sialan! Tidak berguna! Mana bisa aku dapat apa yang kumau! Benar-benar tidak berguna!" umpat Arra sambil memegangi kepalanya dan memukul-mukul cukup keras. Aksinya itu akhirnya terhenti setelah seorang perawat menyuntikkan obat penenang untuknya.

Bayi perempuan yang cantik. Dia tidak diharapkan Arra lantaran tidak memiliki potensi mendapat harta warisan dari Jimin, dan tidak kuat secara hukum untuk mengambil alih dari harta kekayaan Jimin.

Pupuslah sudah harapan Arra setelah mengetahui kenyataan yang tidak sesuai harapannya. Ia terlihat sangat membenci bayinya, dan selalu berusaha menganiaya bayi cantik yang ia lahirkan.

The Devil - [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang