8. Mamah Cèline!!

17.6K 1.6K 131
                                    

Sesudah baca jangan lupa vote, komen, share, dan follow jikalau mau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesudah baca jangan lupa vote, komen, share, dan follow jikalau mau. 😁😊🤗

[MY SWEET CELINE]


Cèline terjatuh dalam keadaan telungkup. Kedua tangannya menapak penuh pada aspal. Kepala Céline tegak mengangkat, matanya menatap pedih kepergian Sara yang lenyap dibalik pohon-pohon besar yang berjajar sebelum akhirnya bisa pergi dari kawasan perkantoran milik sang ayah.

"Neng Cèline!"

"Ergh!" geram Cèline sekuat tenaga mendorong kedua tangan pada paving block agar bisa bangun.

"Papaaaah! Papaaa!" Jerit Cèline berlari masuk ke dalam gedung.

"Aaaa! Papaaah!"

Céline menjerit-jerit frustasi seiring berlari kesetanan. Ayahnya harus tahu. Ayahnya bilang akan mempertemukan mereka. Ibunya tadi ada, ibunya tadi di sini. YA, bagi Celina, Sara adalah ibunya. Dirinya harus melapor agar ayahnya bisa segera bergerak menemukan sang ibu.

"Aaaa!"

"Papaaaah!"

Didalam ruangan yang sepi, Yuda hanya berdiri menyandar saja pada meja. Tangan Yuda melipat seiring memandangi langit kota Jakarta ini. Yuda bukannya tidak ingin mencari gadis penyihir itu. Yuda takut malah Cèline berlebihan lagi dan membuat Yuda pusing. Ulah anaknya untuk hal ini sulit ditebak.

Yuda terpejam dengan kedua tangan mengepal erat. Dirinya jauh dari kata siap menjadi ayah. Tapi setelah Cèline hadir, secara sadar Yuda ingin dirinya berubah, namun nyatanya tidak mudah. Yuda juga tidak punya pengendali di hidupnya.

Flashback on.

"Mamah, mamah mau kemana?"

"Aduh, Yudaa, jangan ngalangin koper mamah, dong." Riana meringis frustasi juga sebal dikala kopernya ditahan oleh anaknya yang masih berusia 8 tahun itu.

"Jawab dulu!" Tegas Yuda tersulut.

"Ck! Wira! Awasin si Yuda! Pacar aku nungguin!" Bentak Riana.

"Kamu istri aku, Riana. Karena aku sakit dan usaha aku menuju bangkrut, bisa-bisanya kamu selingkuh." Wira menggeleng lirih hanya mampu menyandar pada ranjang pasien. Sekujur tubuh Wira penuh dipasangi alat rawat.

"Fira aja diem! Kalian berisik! Repot!"

"Mamah mau jahatin kita?" Tanya Yuda dengan pintar namun masih dengan otak polosnya.

"Ck! Apasih! Ergh."

"Mamah ga sayang sama kita semua?"

"Sayang, sayang, sayang aja disebut. Uang dulu! Buat apa sama suami kere. Bentar lagi juga kere!"

Mata Yuda yang lirih kian mengkilat marah. Itu artinya ibunya memang tak sayang. Jika sayang, langsung saja jawab sayang, jangan malah justru membentak.

My Sweet CelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang