79. XOXO.❤

5.4K 609 46
                                    

Sebenernya aga mau mau update.
Semoga kalian masih suka. Semoga kalian ga buang cerita Celine dari perpus selagi masih belum up.😣😣

I love you buat kalian yang sudah mensupport dengan berbagai cara. ❤🥺🤗.

[MY SWEET CELINE]

Malam hari, di kantor..

Pria dewasa dengan usia yang akan memasuki kepala empat itu begitu serius berdiskusi dengan kolega yang cukup sering bekerjasama dengannya. Usianya memang sudah berkepala empat, tapi wajahnya, postur tubuhnya, masih begitu berjiwa muda. Percakapan mereka terdengar santai, namun sangat serius. Keempat dari mereka membicarakan bisnis menjanjikan yang pastinya dengan nominal yang bisa dibilang diluar nalar untuk kaum awam.

"Like,.. umm,.. satu miliar dolar? Haha. I will come." Yuda menyeringai lebar, satu kakinya menghentak naik keatas, lalu kedua kakinya mendarat di atas meja yang menjadi pusat mereka berdiskusi.

"I wanna bet you, sir!" Bisik seorang pria paruh baya dengan tatapan tak kalah berani pada Yuda, yang tak lain adalah Wira, ayah Yuda sendiri.

"Hahaha!" Gelak tawa keempat dari mereka sontak memenuhi ruangan luas dengan segala ornamen mewah yang memenuhi.

'Drrt!'

"Mr. Pratama looks very busy apparently," sindir seorang wanita dewasa dengan usia kisaran 50 tahun yang baru saja hadir ke dalam ruangan Yuda. Wanita ini juga adalah bagian dari anggota kerja sama mereka.

Sesaat Yuda tersenyum khas dengan alis yang bergerak sebagai respon. Tak tunggu lama, Yuda segera bangkit dari duduknya, memberi kode pada semua jikalau pertemuan mereka berakhir sampai sini saja. Semua yang paham dan menghargai Yuda pun segera pergi.

"Apa, Arum?" Ujar Yuda dingin dan mendominasi.

"Nyonya Sara ngurung diri, tuan. Wajahnya frustasi banget. Kebetul-."

'Tuut.'

Sejenak Yuda terdiam menetralkan rasa cemas dan rasa terkejutnya. Apakah istrinya marah karena Yuda telat memberi tahu dirinya akan lama bekerja karena ada pertemuan? Dirinya benar-benar tak menyangka istrinya akan sangat sensitif. Mungkin istrinya sedih karena dirinya sudah mulai sibuk bekerja dalam keadaan anak mereka yang baru lahir sekiranya satu minggu.

Kedua kaki Yuda melangkah dua kali lebih cepat. Segera dirinya keluar dari gedung kejayaannya ini, melewati setiap jalan dengan pikiran yang dipenuhi oleh bayang-bayang wanita cantik bernama Sara Kamelia. Perasaan Yuda dibuat tidak menentu. Istrinya mudah menangis untuk hal-hal yang memang sensitif, bukan hal yang tidak penting.

Waktu bergulir cepat. Kesunyian menyelimuti kesendirian Yuda yang kini melangkah lebar setelah berhasil memasuki rumah mewahnya yang layak istana ini. Sesekali Yuda mengibas kemeja bagian atas dimana 3 kancingnya sudah ia buka, membuat tato-tato indah di dada bidangnya terekspose sedikit malu-malu.

'Teet!'

"Sara,.."

Suana sunyi menyelimuti. Kedua perempuan dengan seragam ungu pastel muda disana seketika membeku kesulitan menelan ludah. Sedangkan di atas ranjang mewah itu kedua bayi kembar anak dari majikan mereka begitu lelap menutup mata.

"T-tuan,.. kami disuruh nyonya. Nyonya ada di kamar non Celine."

"Tadi non Celine nang-."

My Sweet CelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang