73.

5.5K 538 40
                                    

Nanti dibawah, aku mau promosi cerita Celine dewasa, ada anak cowoknya Sara sama Yuda juga, sama cerita beda lagi.

Entar yaa, dibawah, setelah cerita bersambung..😍😚🤪

[MY SWEET CELINE]

"Alex belum punya istri, kan, mas, dulunya? Alex ga poligami, kan, mas? Itu bukannya diluar perjanjian?" Ucap Sara terus menguntit pada suaminya yang berjalan tegap menuju meja kebesarannya itu.

"Ga, ga ada."

"Tapi, mas. Terus kenapa Ratu jadi simpenan?" Ucap Sara terus berjalan dengan suara yang mencicit tak berani. Sara takut emosi suaminya ini meledak, sudah terlihat dari raut wajah Yuda yang mencoba sabar.

"Kamu udah tanyain Celine? Dia udah makan siang atau belum? Udah ngemil?"

"Ud-udah, mas, barusan. Tapi Alex ga suka kasar, kan, mas?" Desak Sara, kembali pada topik yang ia ingin ketahui kebenarannya. Sara kuatir, jelas.

Yuda tak sedikitpun menggubris, kakinya yang tadi akan menuju kursi kini berbelok berjalan menuju dinding yang terbuat dari kaca ini. Tatapannya tertuju pada keramaian kota Jakarta. Sara yang dibelakangnya masih belum sedikitpun menyerah untuk mendesak dirinya. Yuda hanya bisa diam, mencoba lebih bersabar lagi.

"Kenapa mas Yuda ga jawab terus? Maas, aku tanya! Alex sama Ratu dulu kenalnya gimana aja?!" Desak Sara meringis frustasi dengan suaranya yang berubap parau. Sara tak bisa membentak.

"Sara Kamelia!!" Teriak Yuda memutar tubuhnya menghadap sang istri. Matanya melotot sangar begitu menakutkan. Giginya bergemelatuk akibat rasa muaknya terhadap sang istri.

"Aakh!" Sontak Sara menjerit syok, kedua telinganya ia tutup, kepalanya menunduk takut, kakinya melangkah mundur tak seimbang. 

"Aku bilang, jangan bahas ini lagi! Eergh! Paham, kamu?! Haaa?!" Desis Yuda dalam sekali gerakan mencengkeram kedua sisi bahu istrinya. Yuda membengis kehilangan akal, seiring memajukan tubuh mungil istrinya yang berjinjit terpaksa dalam keadaan kesakitan.

Sara menciut kesakitan. Tubuhnya kesulitan menggeliat, kakinya berjinjit sesekali bergantian tak menyentuh lantai akibat ulah suaminya ini. Ini pertamakalinya Yuda begitu kasar. Tanpa sadar, Sara mulai menitikkan airmatanya. Ditatapnya wajah sang suami dengan nanar. Haruskah suaminya berlaku hingga kasar seperti sekarang ini? Sara bahkan yakin ini pertamakali dirinya mendesak, mendesaknya pun tak berlebihan.

"Sa-,.. Sara ak-aku,.." Yuda tergagu menatap istrinya yang hanya bisa diam memejamkan mata. Betapa istrinya begitu ketakutan sekarang.

"Hiks. Hiks. Hiks." Sara mulai terisak pedih.

Dengan segera, Yuda mendekap erat istrinya. Tubuh Sara gemetar kuat, isakannya ditahan kuat hingga hanya terdengar geraman paksaan dalam keadaan mulut tertutup. Sara menutup erat matanya. Wajahnya menelusup pada dada sang suami. Kedua tangannya mengepal tak ingin membalas memeluk. Bukan tak sudi, melainkan Sara sudah terlalu takut.

"Aku,.. hiks. Aku mau sendiri. Lepasin aku. Hiks. Hiks." Sara mencicit begitu parau. Tidak, Sara tak berani berontak, dirinya terlalu terlalu takut.

"Aku,.. butuh waktu, mas Yudaa. Hiks. Hiks."

Yuda terpejam erat mengendalikan rasa marah terhadap dirinya. Pelukannya terhadap sang istri semakin erat lagi. Yuda merasa jahat sudah menyakiti istrinya. Apalagi keadaan istrinya sekarang sedang berbadan dua, mengandung anak mereka, buah cinta mereka.

"I'm sorry, Sara. I'm,.. aku,.."

"Jangan bilang. Hiks. Aku ga mau denger. Hiks. Hiks."

Sontak kedua mata Yuda membuka seketika. Wajah penyesalannya kian surut seolah semuanya batal. Lalu perlahan mata Yuda menutup kembali, menetralkan suasana hatinya. Dirinya harus paham, dirinya harus sadar, dirinya yang salah, istrinya berhak marah, istrinya juga manusia, istrinya tak bisa terus mulus tanpa sedikitpun kesalahan, dan istrinya tidak salah.

My Sweet CelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang