63. Lina?

5K 613 44
                                    

Mau langsung baca? Langsung scroll ke bawah aja.🤗🤗☺ Aku mau promosi.😁 Siapa tahu suka. Ini ada karya aku yang dulu aku unpub hampir setengah tahun.

 Ini ada karya aku yang dulu aku unpub hampir setengah tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[MY SWEET CELINE]

Malam hari..

"Anaknya mamah pinter banget bantuinnya. Mamah kayak lagi disalonin. Hehe." Sara terpejam lembut dengan sudut bibir terangkat manis. Matanya sudah terpejam lama sejak tadi, sejak anaknya membantu merawat wajahnya dengan deretan skin care.

Sara tersenyum lembut membiarkan dua telapak tangan anaknya mengusapkan krim mata di bawah dua mata cantiknya. Lalu anaknya lanjut mengaplikasikan krim malam khusus. Celine benar-benar lihai kala membantu Sara memakai rangkaian skin care.

"Harus, dong! Celine harus pinter bikin mamah cantik, dandanin mamah. Mamah juga suka dandanin Celine everyday." Celine tersenyum cerah dengan bangga atas dirinya sendiri. 

Bibir mereka sama-sama tersenyum. Celine tak sedikitpun merasa takut kala menaiki kursi make up Sara dan berjongkok disana. Sekarang tinggal mengoleskan minyak wajah pada wajah cantik ibunya.

Celine suka sekali melakukan hal seperti ini, mendandani ibunya sebagaimana Sara selalu merawatnya tanpa lelah disetiap hari.

"Mamah cantik bangeet! Eergh!" Geram Celine dengan gemas mencubit kuat dua pipi sang ibu.

"Celine gemes! Mamah cantik!"

"A-akh! Aww! Jangan dicubit, doong." Sara seketika cemberut membuka matanya yang ia buat layak puppy eyes.

"Hemm. Anak mamah mah, galak ah." Sara lanjut memajukan bibir bawahnya seiring ia mengusap lemas pipinya. Mata Sara mendelik teramat lemas, jauh dari kata galak.

"Kalo mau cubit, pelan-pelan aja. Kayak mamah ke Celine. Betul?"

"Justru anak mamah yang bikin gemes." Sara dengan gemas mencubit kedua pipi anaknya tanpa tenaga. Sungguh anaknya sangat menggemaskan.

"Mamaah. Maaaf." Celine dengan erat memeluk sang ibu. Bibirnya cemberut teramat sedih. Matanya memancarkan kekecewaan atas sikapnya sendiri.

"Sst, sayaang. Ga papa, kok. Mamah baik-baik aja. Cuman tapi emang terlalu kenceng nyubitnya."

"Cup cup cup, kesayangan mamah, paling cantik." Sara dengan senang hati membalas pelukan erat sang anak. Dengan penuh kelembutan ia usap kepala dan punggung Celina.

'Cuup.'

"Jangan sedih-sedih, mamah fine fine aja kok. Hmm?" Ujar Sara merayu penuh kasih.

My Sweet CelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang