26. Yuda serius.

14K 1.3K 74
                                    

Sara memasuki rumah majikannya dengan tatapan kosong. Disampingnya terdapat pria tinggi gagah dengan wajah tampaannya yang bonyok, luka-luka, dipenuhi cipratan darah di satu sisi wajahnya. Tapi pria tampan itu masih begitu kokoh menggendong Celine yang tidur lelap.

Sara tak tenang. Ia masih trauma melihat aksi brutal majikannya tadi. Terbukti majikannya memang kasar dan emosional.

Yuda memperhatikan Sara sejak tadi, setelah dirinya sadar telah membentak dan berbuat kasar didepan Sara. Saat mengajak pergi dari gedung pun Yuda cukup kasar menarik Sara. Bagaimana Yuda tidak marah, Sara menangkup wajah bengkak berdarah laki-laki itu, mengusapnya, mengeluarkan suara yang teramat lembut dalam keadaan cemas.

"Accompany her!" ucap Yuda menyerahkan Celine ke gendongan pelayan yang terkejut dengan luka di wajahnya.

"Yes, sir."

"Don't let her out. Just stop her."

Yuda menahan sisi bahu Sara hingga Sara tak bisa mengikuti kemana Celine dibawa.

"Aku butuh bicara."

Sara mendongak dengan tatapan penuh heran. Entah kenapa perilaku majikannya akhir-akhir ini lebih menjurus menuju hal berbau romantis. Tidak, Sara tidak jatuh cinta. Sara hanya bingung saja jikalau kenyataannya sang tuan memiliki rasa.

"Wajah tuan luka. Biar saya obatin." Sara bergegas mencari obat.

'Grep!'

"Ah!"

Cengkeraman lengan besar itu menghentikan langkah Sara, bahkan membuat tubuh Sara memutar.

"Sekarang saya butuh bicara sama kamu."

"Baik, mas."

"Saya ga suka lihat kamu sama laki-laki lain," ucap Yuda melewati lorong menuju halaman belakang.

Sara mematung dalam langkahnya. Ia berusaha tidak berlebihan.

"Kamu cukup fokus jaga Celine disini."

"Saya juga masih manusia normal." Sara bicara lembut, namun setelahnya ia tampak terkejut dengan ucapannya sendiri.

"Sa-saya,.."

"Sa-saya minta maaf, mas. Saya ga maksud." Sara gelagapan. Yuda menatapnya dengan dingin.

Mereka sampai di teras samping rumah, disuguhi halaman luar yang gelap, tak banyak diberi pencahayaan.

Yuda dan Sara berdiri berdampingan seperti patung, namun Sara berusaha mencari cara agar suasana tidak dingin.

"Aku mau ngasih tahu kalau aku terpikat sama kamu, Sara."

"Aku suka sama kamu," lanjut Yuda datar.

'Glek!'

Sara mendongak menatap mata elang itu tuk memastikan. Tuannya becanda? Apakah tuannya mabuk?

"Aku punya perasaan yang ga biasa sama kamu, Sara. Prilaku kamu, sifat kamu, cantiknya kamu. Itu semua bikin aku ingin kamu selalu buat aku." Yuda berusaha meraih tangan itu, namun Sara menariknya sebelum berhasil disentuh.

My Sweet CelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang