"Kiss!""Iih! Ayo, kiss!" Jerit marah Cèline pada Yuda yang sedang fokus mengetik pada keyboard laptop miliknya.
"Iya, princess, sebentar."
Sara yang di kejauhan sana hanya bisa mendengus menggeleng saja, Yuda memang terhitung dewasa pada Cèline, hanya sesekali saja Yuda manja, dan kejadian hari itu pun Yuda hanya bercanda.
"Iyaaa, sini." Yuda melotot gemas pada sang anak yang ia angkat hingga berhasil duduk diatas pangkuannya. Cèline memang tahu saja dirinya sedang tak terlalu sibuk.
"Mwah!"
"Hihi. I love you." Cèline dengan gemas mengecup pipi sang ayah hingga Yuda terpejam erat juga memundurkan kepalanya.
"Ayo kitaaa cek baby! Yeay!"
Sara yang sedang merapikan keperluannya hanya menggeleng saja. Cèline sedari tadi tidak ada hentinya berceloteh. Cèline juga tak bisa diam membawa tablet untuk mendesain baju semau dirinya kala di otaknya hadir sebuah inspirasi.
"Kakak Cèline seneng? Hmm?" Ucap Yuda, mengecup bahu sang anak yang terekspos bebas. Cèline memang terbiasa dengan pakaian yang kebarat-baratan, Yuda pun tak masalah, anak orang lain dari yang miskin sampai yang kaya mentereng pun begitu.
"Kakak? Haha." Sara menggeleng tersipu malu. Padahal Cèline hang panggilannya berubah, tapi Sara sangat ikut bahagia.
"Nanti kakak Cèline marah-marahnya dikurangi lagi, yaa. Hehe. Sekarang udah hebat, ga kayak dulu."
"Mamah seneng banget." Sara terduduk disisi ranjang mewah miliknnya, tas satu-satunya pemberian Sukma ia peluk erat.
"Sara!"
"Ah? Em? Apa, mas?" Ucap Sara tergagu mulai kebingungan. Suara Yuda membuat Sara takut, tapi yang pasti Sara merasa tidak berbuat ulah, tapi Sara juga takut lupa.
"Aku udah lihat kamu pake baju itu ketiga kalinya."
"Iya, ih, mamah ga bosen?" Ujar Cèline berucap jujur dengan gaya sinis khasnya.
Sara menaikan kedua alisnya, lalu menunduk menelisik pakaiannya yang baru saja Yuda dan Cèline maksud. Bajunya sekarang ini memang sudah dua kali dipakai, tapi bukankah Sara sejak dulu terbiasa memakai baju berulang-ulang, hanya selang beberapa minggu saja bisa diulang.
"Mamah emang ngasih baju berapa biji?"
Yuda mulai berdiri tegap dengan tubuh Cèline yang ia gendong menggunakan satu tangan besarnya saja. Tatapan Yuda fokus tertuju pada penampilan cantik sang istri. Bisa-bisanya istri seorang Yuda memakai baju berulang.
"B-banyak, kok, mas. Banyak banget malah. M-mas! Mas Yuda mau kemana?"
"Aku mau cek baju kamu!" Tegas Yuda meninggalkan sang istri yang mulai berdiri disana, kaki Yuda melangkah mudah menuju ruang pakaian mereka.
"Mas, tunggu!"
"Ga usah lari!" Tegas Yuda menajamkan mata pada sang istri yang baru saja akan mengejarnya.
Sara menggeleng dengan segera melangkah cepat yang pastinya tidak berlari seperti apa yang suaminya katakan. Sara sangat penasaran sekali suaminya akan melakukan apa terhadap pakaian miliknya, Yuda sulit ditebak.
"Apa-apaan ini? Ha!" Teriak Yuda menarik paksa baju-baju istrinya yang menggantung di dalam lemari dengan bagian lemari yang begitu kecil.
"Papaaah," cicit Cèline menggigil mengalungkan kedua tangannya dengan erat pada leher sang ayah.
"M-maas, mas Yud-."
"Apa-apaan, ini? Eergh." Yuda begitu penuh tenaga menendang tumpukan baju Sara hingga mengapung menjauh bebas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Celine
General FictionKisah cinta Sara Kamelia (23) dan Yuda Pratama (35) yang secara tidak langsung diperasatukan oleh seorang gadis kecil menggemaskan bernama Celina Anggun Pratama (5). Yuda Pratama si pemilik hati sekeras batu itu berujung tersentuh dengan segala per...