35. Sakit?

15.4K 1.2K 141
                                    


Jangan lupa vote, share, and comen, yaa. 🤗😘
Yang mau follow juga g ppa. 😌😗😋😉

************

"Jangan masuk kesinii! Huuu!"

'Teet!'

Sara tercekat mundur kala pintu kamar Cèline menutup kuat akibat Cèline yang mendorongnya dengan pantat dari dalam hingga ada peringatan penutup otomatis pintu.

"Cèline, sayaang. Anak mamaah," ujar Sara merayu begitu penuh kesabaran.

"Huuu. Mamaaah. Huuu. Mau mamaaah."

Sara terdiam mengedip sedih kala mendengar suara tangisan sang anak yang bisa ia dengan jelas. Ya seperti inilah anak kecil, tidak hanya Cèlinasaja yang seperti ini.

"Ini mamah. Mamah masuk, ya?"

"Jangan! Ih! Huuu! Huu." Cèline semakin menangis menjadi dengan bentakan tak terimanya.

Sara terdiam pasrah dengan gagang pintu yang berhenti Sara genggam. Akan sangat repot jikalau lebih memaksa, Cèline bukan tipe anak yang bisa luluh dengan pemaksaan, adapun nurut, tapi pasti hatinya berontak dan dendam.

"Mamah duduk disini, ya. Mamah bakalan tungguin princess sampai kapanpun." Sara tersenyum lembut kala menyatukan rok panjanvnya untuk dirinya bisa duduk diatas lantai.

"Huuu. Mau mamaah! Huuu!"

"Ini mamah, makanya buka, yuk, pintunya." Sara terududuk berselonjor dengan kaki yang ia tekuk, tangannya menyatu diatas lutut.

"Ga mau! Ih! Ada papah! Galak!"

"Huu! Huu. Galaaak. Huu."

Sara sudah seperti duduk di taman saja, atau juga bisa jadi seperti orang yang menunggu dibagi sembako geratis. Sara tidak ingin malah diam, Cèline bisa menganggap dirinya tak perduli, Sara ing Cèline tahu dirinya selaku peduli dan siap menunggu.

"Sara kamu jangan lar-." Yuda menghentikan langkahnya dengan cukup terkejut kala melihat Sara yang duduk menekuk lututnya diatas lantai.

"Kamu ngapain?"

"Cèline marah." Sara menengadah mendung dengan kedipan lemahnya.

"Huuu! Mamaaah! Huuu."

Sara menunduk dengan bibir melengkung pasrah. Bahu Sara naik turun begitu lemas kala menghela napas. Sara juga pasti sedih jikalau dirinya diperlakukan seperti itu oleh Yuda, terlebih isi hati dan ketegaran hati seseorang itu berbeda-beda.

"Kamu pusing jagain Cèline terus?"

"Ah, em?"

Sara semakin menengadah kebingungan kala Yuda melangkah maju, berdiri dibelakang tubuhnya yang sedang duduk bertekuk lutut ini.

"Cèline marah." Yuda berdiri begitu gagah, bibirnya menyeringai ketika dirinya perlahan ikut luruh di belakang tubuh Sara.

"Terus kamu sedih? Hm?"

"Mas Yuda jangan gi-." Sara membeku berhenti menggeliat kala Yuda merengkuh tubuhnya.

Yuda tersenyum penuh kemenangan kala Sara berhenti berontak dengan wajah yang hanya bisa pasrah. Kedua kaki Yuda dengan mudah semakin membelenggu tubuh mungil Sara, tangan besar Yuda juga tak lupa turun merengkuh bahu sang istri.

"M-mas Yuda harus kerja, mas."

"Bisa nanti. Sejak kemarin, kan, suami kamu puasa." Yuda dengan manja menundukan kepalanya, mengecup bahu Sara. Punggung besar Yuda begitu gagah menutup tubuh mungil Sara.

My Sweet CelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang