"Gimana, mas? Ga masuk penjara, kan?"
"What?" Ujar Yuda melotot tak percaya.
"Ya enggak, lah, Sara. Aku tadi bicara sebentar aja, cuman bayar aja. Lagian Celine pasti ga mau tidur di penthouse sendirian."
Pagi tadi Celine ketahuan menginap di rumah sakit, itu membuat pihak rumah sakit harus sedikitnya menindak Yuda dan Sara sebagai orang dewasa disini. Untung saja semua bisa diselesaikan dengan baik.
"Aku ga tega Celine ga tidur disini. Masa tidur di penthouse sendirian, pasti sedih. Tadi aja aku sedih banget harus lihat anak aku pulang." Sara cemberut lesu kala mengingat Celine yang pasti menangis di penthouse mereka.
"Jangan cemberut, dong. Istrinya aku sering manja ya sekarang. Hmm?"
Sara menatap tak terima juga malu-malu kala suaminya memilih duduk tepat disisi ranjang miliknya ini. Seperti biasanya, Sara hanya bisa menyandar, tanpa duduk dengan tenaganya sendiri.
"Jadi,.. aku milih kamu out dari sini aja, biar kita check up kesini tiap hari kalo perlu."
"Haa?" Sontak Sara melotot dengan bibir membuka lebar. Suaminya lagi-lagi memberi kejutan yang membuat dirinya begitu senang.
"Hihi. Makasih, mas Yuda, suaminya aku. Jangan gitu natapnyaa. Maluu." Sara bersemu merah menutup wajahnya. Yuda malah semakin sengaja menatap dengan mata tajam khasnya itu.
"Sama-sama. Hey! Aku udah bilang sama-sama. Sini tatap! Ga fair, masa ga mau natap suami sendiri. Hmm?"
Mereka sama-sama mendengus. Sara semakin menunduk tak berani menatap sang suami. Tatapan Yuda sungguh membuat dirinya merasa seperti wanita paling mengagumkan di dunia.
"Mas Yudaa! Natapnya jangan gituuu. Hiks. Ga suka aaah. Mas Yudaa. Aku mal-."
'Cuup.'
Sara seketika terpejam menyandarkan kepala. Yuda mengecup bibirnya teramat dalam, ditambah tangkupan lembut yang semakin membuat Sara nyaman.
'Cuup.'
"I love you. Kita siap-siap sekarang. Aku bantu kamu ganti baju." Yuda tersenyum lembut mengusap sisi wajah istrinya.
Sara yang berbunga-bunga tentu hanya bisa tersenyum menggigit bibirnya dengan malu-malu. Mereka seperti orang pacaran saja.
'Cuup.'
"Aku ga sabar tidur disisi kamu, bisa meluk kamu, bisa sama Celine sama-sama. Anak kita pasti seneng." Yuda semakin tersenyum lebar kala istrinya mengedip mengiyakan. Yuda bahagia sekali.
Sara dengan senang hati mengangkat tangan, memeluk suaminya dengan lembut. Yuda juga tak lupa membalasnya.
"Cepet sembuh, Sara, kita jalan-jalan sepuas mungkin. Kita pergi ke kampung masa kecil kamu, kita nginep disana, kalo bisa kita bangun rumah yang persis sama rumah masa kecil kamu." Yuda dengan penuh kasih menyelipkan rambut istrinya. Rambut Sara bertambah panjang dengan cepat, sekarang saja hampir melewati pinggang.
"Mas? Ak-aku,.. aku ga tahu harus bicara apa. Yang pasti makasih banyak."
"Yes, darling. Anything you want as long as you happy," ujar Yuda penuh ketegasan. Asal istrinya bahagia.
"Hehe. Makasih banyak mas Yuda Pratama." Sara dengan mudah membuat Yuda terkekeh. Yuda sangat berharap istrinya bisa cepat sembuh, Yuda tak sabar menunggunya.
[MY SWEET CELINE]
Sore hari...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Celine
General FictionKisah cinta Sara Kamelia (23) dan Yuda Pratama (35) yang secara tidak langsung diperasatukan oleh seorang gadis kecil menggemaskan bernama Celina Anggun Pratama (5). Yuda Pratama si pemilik hati sekeras batu itu berujung tersentuh dengan segala per...