"Jennifer terus melarikan diri, tuan. Dia sekarang jadi simpanan billionaire di Spanyol." Bayu berdiri tegap dengan tatapan tajam Yuda yang ia terima.
"Terus?!" Tuntut Yuda menatap tajam merendahkan. Begitu saja tidak mampu. Harusnya Bayu bisa.
"Maaf, tuan, seperti biasa, Jennifer pasti minta bantuan pacarnya. Jennifer terus sembunyi disana berbulan-bulan setelah menabrak nyonya di setengah tahun yang lalu. Jelas juga rumahnya dijaga ketat, terlebih itu di pulau pribadi." Bayu kembali menjelaskan dengan semampu mungkin memberitahu semua informasi yang ia dapat.
"Fuck you! Gitu aja ga becus! Pasti pacar dia udah lansia! Ngomongnya juga udah susah. Haa?!" Geram Yuda melotot menantang untuk Bayu agar bisa menjawabnya. Kedua tangan Yuda mengepal kuat.
"Betul, tuan. Usianya sudah tujuh puluh tahun. Perusahaan kita juga pernah bekerja sama." Bayu mengangguk penuh hormat dengan bahu yang selalu ia buat tegap sebagai tanda ia akan selalu siap juga bertanggung jawab.
"Beli truk yang sama, bawa dia ke kapal, biar saya yang tabrak dia langsung. Dan jangan lupa siapin batu besar yang banyak buat dia biar siapa tahu kepalanya pecah disana. Haha." Yuda tertawa singkat dengan seringat kejahatan yang muncul sempurna. Jennifer cari mati padanya.
"Tapi non Celine,..?" Ucap Bayu tak sampai hati membayangkannya.
"Celine ga usah sayang sama ibu yang udah berusaha bunuh dia. Haha. Ga perlu sayang sama ibu yang udah berusaha bunuh dia sejak di kandungan. Ga perlu! Ga guna dia sayang sama perempuan murahan kayak Jennifer. But, i forgot. Haha. Dia bukan ibu, Jennifer hanya mengandung dan melahirkan. And almost any woman can do it." Yuda menengadah angkuh menantang. Biar Bayu paham jikalau dirinya bukan manusia berhati layu, mudah di rayu, mudah terhanyut. Tidak, Yuda tidak punya banyak hati dan empati untuk orang lain. Hatinya hanya untuk orang-orang tertentu di kehidupannya.
"So! Bayu, cukup turuti apa yang saya perintahkan. Lagi pula, Celine justru bakalan sakit hati jikalau nanti tahu dirinya bukan anak yang diharapkan dulunya. Dirinya pasti sakit hati wanita yang melahirkannya ternyata sudah berusaha menggugurkannya belasan kali." Yuda terdiam membuang muka. Dirinya saja sangat sakit hati. Celine mirip dengan dirinya, tidak diharapkan, hanya dimanfaatkan demi harta.
"Baik, tuan! Siap laksanakan! Kalau begitu, saya undur diri jikalau tidak ada lagi yang tuan butuhkan." Bayu membungkuk hormat sesaat, lalu berdiri tegap layaknya prajutit kerajaan.
"Yeah, silahkan keluar, Bayu!" Putus Yuda mendelik mempersilahkan Bayu untuk pergi segera.
"Baik, tuan. Permisi!" Timpal Bayu dengan para ajudan dibelakang yang ikut membungkuk penuh hormat pada majikan mereka ini.
Yuda terdiam begitu lama. Hatinya terasa panas membara di dua bulan terakhir ini. Jennifer terbukti melakukan kejahatan kejam pada istrinya, dengan sengaja, direncanakan dengan matang. Sungguh Jennifer membuat monster di tubuh Yuda terbangun dan bangkit sempurna. Rasanya Yuda ingin meremukkan tubuh Jennifer itu. Yuda juga perlu tahu apa alasan Jennifer. Harusnya Jennifer tidak muncul lagi, mereka sudah usai sejak dulu, sejak Jennifer memohon Yuda untuk menghentikan segala penyiksaan.
Yuda perlahan bangkit dari duduknya. Tatapannya tertuju fokus pada pintu kamar khususnya dimana Sara dan Celine ada disana sekarang ini.
'Ctlek.'
"Eungh! Mamaah! Peluuuk!" Rengek Celine dengan manja mendekap pinggang Sara sekuat mungkin. Matanya terpejam dalam.
Perlahan kaki Yuda semakin melangkah mendekat. Terlihat istrinya yang tertidur lelap dengan kondisi lemas kehabisan tenaga. Sara bukan wanita keras kepala, apalagi sangar. Tapi dirinya sosok ibu hebat yang cekatan dalam hal apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Celine
General FictionKisah cinta Sara Kamelia (23) dan Yuda Pratama (35) yang secara tidak langsung diperasatukan oleh seorang gadis kecil menggemaskan bernama Celina Anggun Pratama (5). Yuda Pratama si pemilik hati sekeras batu itu berujung tersentuh dengan segala per...