61. Kejutan..

5.6K 687 71
                                    

Ramein kolom komentarnya yuuk! Hehe. Yuk bisa yuk. Wkwk.

Makasih banyak buat yang setia membaca.🤗🤗 semoga selalu suka.❤🤲🤲


*******

Pagi hari..

"Aku maunya langsung aja, mas. Mamah juga cuman kasih saran, kok, ga ngatur."

"Aku setuju sama saran mamah. Kamu tahun besok aja hamilnya. Aku belum siap." Yuda lanjut makan dengan tak sedikitpun berminat melirik Sara. Yuda merasa tak tega.

"Belum siap? Ini, kan, anak kedua. Kalo anak pertama pasti aku paham, tapi ini,.."

Yuda lagi-lagi menggeleng tegas tanpa ingin dibantah.

Sara yang melihat respon dari suaminya itu seketika menatap membeku tak percaya. Alasan suaminya kurang masuk akal untuk diterima.

"Tapi aku mau, mas. Aku mau langsung hamil lagi. Aku mau punya anak yang lahir langsung dari rahim aku."

"Ohok! Ohok!"

"M-mas? Hati-hati, mas. Sini aku lap."

Yuda dengan setenang mungkin mengendalikan napasnya. Sara ia biarkan sibuk mengelap sisi bibirnya dengan cepat namun penuh kelembutan.

"Mas Yuda hati-hati makannya. Apalagi ini pedes." Sara fokus mengusap lembut sisi bibir Yuda. Suaminya ada-ada saja.

"Kamu bilang apa? Kamu mau anak yang lahir dari rahim kamu?"

"Aah?"

Sara tergagu juga terkejut tak percaya kala kini Yuda menepis tangannya dengan perlahan namun kuat tak bisa dibantah.

Sara semakin membeku seiring mendapat tatapan suaminya yang membuat ia takut. Yuda jelas terlihat marah walaupun tidak berapi-api. Sara semakin merasa terpojok.

"Celine? Maksud kamu, kamu mau anak yang bukan kayak Celine?"

"Mak-maksud mas Yuda apa? Itu bukan poin dari ucapan aku. Aku ga bilang gitu." Sara melirih dengan rasa syok dan takut yang menjadi satu. Disisi lain, Sara harus tidak takut karena dirinya memang tidak bermaksud seperti itu.

"Jujur, aku tersinggung."

"Dan aku bilang juga nanti. Nanti, Sara. Seorang anak itu adalah makhluk hidup, manusia yang mengharapkan kebahagiaan disetiap kehidupannya."

"M-mas? Mas Yuda, aku minta maaf udah bikin mas Yuda tersinggung. Demi Allah, aku ga maksud!"

"Tugas kita sepenuhnya buat membahagiakan anak yang kita buat lahir kedunia. Anak itu individu, ga bisa seenaknya dia dilahirkan." Yuda berucap tegas tanpa menggubris ucapan Sara sebelumnya.

"Apa?"

"Emangnya kita kenapa? Aku kenapa? Aku pasti sayang sama anak aku, mas! Mas Yuda ga percaya sama aku?!" Timpal Sara meringis tak percaya atas sikap suaminya. Sara sungguh sedih dengan perlakuan Yuda.

"No! Ga ada yang salah."

"Aku bilang, aku belum siap, kan? Berarti masalahnya di aku, bukan di kamu! Kamu jangan kuatirin ada yang salah di diri kamu."

Sara yang mendengarnya hanya bisa menggeleng lemas dengan tatapan kecewa yang kentara. Yuda kali ini sangat sulit diganggu gugat.

"Dulu aku memperkosa kamu dengan sengaja agar tumbuh seorang anak itu, itu waktu aku udah siap." Yuda dengan tegap menyatukan tangannya diatas meja. Tatapannya teramat tegas pada Sara yang menatap sedih tak terima.

My Sweet CelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang