28. Yuda 🔥🔥

18.6K 1.3K 208
                                    


Empat hari kemudian...
Malam hari..

"Kamu nyesel, kan, Yuda?"

Yuda menghentikan acara makannya. Ucapan Fira membuat Yuda merenung tuk sesaat.

"Kamu nyesel, tapi karena nanggung, jadinya kamu kayak jahat ke Sara dan sulit ngendaliin diri."

Fira lah sosok yang bisa dibilang paling berani pada Yuda. Fira berani membantah, Fira juga berani mengatur dengan cara keras. Itu karena sejak dulu Fira yang sudah seperti ibu yang tegas namun selalu membantu.

"Sebenernya kamu mabuk apa enggak?" Ucap Fira mengusap bahu Yuda penuh kelembutan. Meski Fira memang terkadang berani, Yuda tetaplah Yuda yang tak akan merubah keputusannya hanya karena sebuah kemarahan.

"Kasian Sara. Tadi kakak lihat ke kamar Cèline, dia pas kakak buka pintu langsung mojok meluk selimut. Mungkin dia kira kakak itu kamu."

"Bukan gitu cara mencintai seseorang. Itu obsesi."

"Yes, i'm obsessed." Yuda mengangguk tegas dengan tatapan kosongnya. Rasa cinta dan egonya sama-sama besar, Yuda terlalu takut kehilangan Sara yang sudah ia sakiti.

"Cuman kamu yang tahu seutuhnya perasaan kamu. Orang bisa tahu, tapi ga tahu sejauh mana."

"Sara itu emang lemah, tapi aslinya kuat. Iman dia yang kuat. Dia ga bunuh diri. Dia bahkan memperlakukan Cèline kayak anaknya sendiri, tanpa dendam sama sekali." Fira menggenggam lembut tangan Yuda seiring dirinya yang duduk berhadapan di depan meja bar salah satu ruang berkumpul di rumah mereka.

"Kamu mikirnya udah nanggung, kan, buat baik ke Sara sekarang? Kamu terlanjur mikir Sara pasti kabur, iya, kan?"

Yuda membuang muka, membiarkan tangannya diberi usapan penuh kelembutan oleh sang kakak.

"Kamu semabuk apa malem itu emangnya? Kamu sadar itu Sara? Bukan sekedar hayalan."

Yuda mengedik dengan hampa menyuapkan makanan ke mulutnya. Bahkan Sara mungkin tak akan percaya Yuda sangat jatuh cinta. Ini semua terlanjur, bukan terlambat lagi namanya.

"Sesiap apa kamu menikah? Sesiap apa kamu setia?"

Yuda seketika menatap tajam memperingati. Yuda tidak main-main dengan perasaannya. Kenapa harus mengajak menikah juga peduli jika dirinya tak cinta? Yuda akan bayar Sara dengan uang jika dirinya memang tak cinta.

"Dilecehin lewat verbal aja rasanya sakit, marah, sedih, apalagi ini sampai diperkosa."

"Sara pasti ga nyaman disini. Dia ga nyaman mandi, tidur, makan, jalan bebas, sementara kamu tuan di rumah ini, bebas kesana kemari." Fira dan Yuda saling menatap dalam. Terlihat sorot penyesalan di mata Yuda.

"Kamu bayangin, tinggal serumah sama pencuri jahat. Apakah orang bisa nyenyak tidur? Enggak. Dia pasti sibuk jagain barang berharga miliknya."

"Sara itu susah-susah gampang buat jatuh cinta, tapi dia tipe setia. Sara itu orang yang hati-hati dan ga suka menyakiti hati orang lain. Buktinya dia masih ada disini, jagain Cèline dengan tulus." Fira dengan senang hati mengusap kepala sang adik.

"Cèline bisa gila kalo Sara sampe kabur." Yuda merenung dengan tatapan kosongnya. Kedua tangannya bertumpu pada meja, punggungnya setengah membungkuk.

"Dan itu berawal dari aku. Dan aku ga bakalan biarin itu."

Fira tersenyum, matanya berkaca-kaca. Melihat mental Yuda yang buruk juga naik turun tak teratur, itu membuat Fira tak bisa tenang berada di negara jauh. Yuda terguncang sejak usia dini. Masa lalu Yuda tidaklah sebahagia itu. Yuda penuh tekanan, hatinya dipenuhi dendam.

My Sweet CelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang