*********
3 hari kemudia.
Siang hari."Aerrghh!" Geram Yuda dengan wajah membengis juga melotot penuh kemarahan. Urat-urat di tubuhnya semakin timbul sempurna terlihat, tangannya begitu kuat mengepal dengan satu tangan mengepal ponsel penuh amarah.
"Saraaa!!"
'Prang!'
Pecah sudah ponsel yang dua hari lalu selalu ada dalam genggamannya. Itu ponsel milik Sara yang Yuda temukan tergeletak di dekat eskalator yang digunakan Sara untuk turun dan pergi di tiga hari yang lalu.
"Aargh!"
'Bugh!'
Yuda dengan mudahnya menendang guci besar, tubuhnya berputar dengan kaki lurus penuh tenaga.
'Prang!'
Yuda berdiri dengan dada yang naik turun, mata tajamnya tak bisa lagi menyembunyikan kemarahan. Tatapan Yuda fokus menatap pada pecahan guci yang bertebaran bebas bahkan banyak serpihan yang melayang begitu jauh.
"Kamu buat aku marah, Sara!" Geran Yuda semakin menjadi. Yuda dibuat kalap dengan ketidak hadirannya kabar Sara sama sekali selama 3 hari ini.
"Eeergh!" Geram Yuda tuk kesekian kalinya menendang benda apapun yang berada di dekatnya.
Yuda terpejam menarik napas sebanyak mungkin. Sara lupa? Bodoh? Atau memang sengaja? Tidakkah Sara ingat dengan Cèline. Dan yang pastinya Yuda tak bisa tenang kala tak bisa melihat Sara, biasanya Sara ada jangkauan mata, Sara selaku bersama Cèline di rumah ini, bermain, berlari, memberi pakan pada kuda dan hewan peliharaan lainnya, juga menemani Cèline belajar membuat baju, entah hanya menggunting saja, hingga menjaga Cèline yang berlatih menjahit menggunakan mesin jahit khusus.
"Ya Allaahurab-."
Yuda yang menaiki tangga mewah seketika menatap tajam pada para pelayan yang syok dibawah sana. Pelayan yang dibawah sana pun segera bungkam, Yuda terlalu menakutkan.
"Ya Allah, non Cèline udah fix marah, ga mau makan gara-gara neng Sara ilang. Tapi, kok, tuan Yuda ikut-ikutan? Ck. Jadi kasihan." Para pelayan dengan sigap merapikan semuanya. Ini memang tak jarang terjadi, dari mulai Yuda, Alex, Adam, lalu Jessy juga Cèline. Apalagi kebetulan Sukma dan Wira sedang tidak ada.
"Ya iya, lah, marah. Tuan Yuda marah karena neng Sara itu bikin non Cèline sakit. Paham!"
"Aw! Biasa aja, dong, jangan bentak-bentak," ringis salah satu pelayan yang sudah diberi bisikan keras di telinganya.
"Kok, sewot?"
"Gue ga sewot, ya! Lo duluan!"
"Enggak, ya, saya enggak. Kamu!"
"Aargh!" Teriak Tina, asisten pribadi Jessy dengan suara menggema kencang tuk menghentikan ini semua.
"Berisik!" Desis Tina menatap tajam semuanya satu persatu.
Para pelayan seketika melipat kuat bibirnya. Tatapan Tina semakin menakutkan saja kala ada yang berani bergerak melangkah sedikitpun. Semua memang sama-sama sadar perilaku mereka salah, sudah membuat keributan tak penting.
"Kita ga boleh main hakim sendiri. Emang kalian tahu Sara kenapa? Meskipun sikap Sara ga bisa dibela karena memang salah dan ga konsisten, tapi tetep aja, pasti punya alasan."
Para pelayan menunduk membereskan semua dengan mesin canggih khusus. Ada yang menunduk paham, ada juga yang mendelik seolah tak peduli dan tak setuju dengan ucapan Tina barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Celine
Ficção GeralKisah cinta Sara Kamelia (23) dan Yuda Pratama (35) yang secara tidak langsung diperasatukan oleh seorang gadis kecil menggemaskan bernama Celina Anggun Pratama (5). Yuda Pratama si pemilik hati sekeras batu itu berujung tersentuh dengan segala per...