Di dalam pesawat jet pribadi terdapat Yuda, Sara dan Celine yang menjadi penumpang. Pesawatnya 30 menit lagi akan take off. Sejak tadi Sara duduk tak bisa tenang karena takut. Ada rasa takut, namun juga kagum. Pesawatnya milik Celine. Semua ornamen di dalam pesawat diberi label nama Celine.
Sara duduk mendekatkan wajah pada jendela kaca. Teriakan dan jeritan manja Celine tak ia hiraukan. Wanita cantik itu tampak cemas kala menatap tanah yang jauh. Suara pesawat membuat Sara semakin takut saja.
"Bwhaa!! Hahaha! Yeay, mamah kageet!" pekik Celine mendekap kedua lutut Sara dan bergelantung.
"Ah! I-i-iya. Hehe. Kaget, mamah, sayaang."
"Anak cantik sudah lapar, belum?" tanya Sara diberi gelengan antusias.
"Princess capek, nak? Hmm? Lari-larian terus. Seru, yaa?"
"Hihi. Seneeng! Hihihi. Pesawatnya hadiah dari papah. Hehehe." Celine mendongak menempelkan dagu di antara kedua lutut Sara dan membungkuk. Pantatnya bergoyang centil ke kanan ke kiri.
"Hmm! Maasyaa Allaah. Alhamdulillah!"
"Banyak nama Celine-nya disinii. Hihihi." Celine menyengir bahagia.
'Mmwah!'
"Kageet. Humm."
"Hihihi."
"Celine sudah bilang makasih ke papahnya? Huum?" tanya Sara memijat memainkan pipi Celine.
"No! For,.. what?" gumam Celine penasaran.
Di luar pintu pesawat yang terbuka terdapat Yuda yang berdiri di anak tangga ketiga dari pintu. Yuda berbincang banyak dengan salah satu pengelola bandara miliknya. Ada mereka berbincang dengan gelas berisi wine di tangan. Angin yang bergemuruh menemani perbincangan mereka.
Sara terdiam dalam duduknya memandangi pria tinggi kekar yang memakai kaos putih polos dan celana di atas lutut. Di sabuknya terdapat logo merk dunia. Sudah pasti harga sabuknya ratusan juta, bahkan miliaran. Dari belakang saja ketampanan Yuda sudah tidak bisa diragukan.
"Saat diberi suatu hadiah, pemberian, hal apapun itu, sekecil apapun, jangan lupa untuk berterima kasih." Sara menggenggan kedua tangan Celine, mengguncangnya manis.
"Kalau dikasih semut?"
"Celine ga mau! Semut itu kecil! Suka gigit juga. Ieeww!"
"Dikasih gajah juga ga mau! Celine maunya yang Celine suka aja." Celine menaiki paha Sara dan duduk tanpa ragu. Sangat polos dirinya bicara.
"Hmmm? Alangkah baiknya tetap berterima kasih. Itu tandanya kita mengapresiasi dan menghargai pemberian si pemberi," jawab Sara begitu bijak.
"Coba posisikan diri menjadi pemberi. Semisal mamah tidak suka keju. Tapi Celine punya makan keju dan menurut princess rasanya enak. Princess sukaa sekali dengan kejunya. Princess mau mamah makan kejunya, mau mamah bahagia bisa coba keju yang enak yang sama dengan princess. Lalu princess memberi mamah."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Celine
General FictionKisah cinta Sara Kamelia (23) dan Yuda Pratama (35) yang secara tidak langsung diperasatukan oleh seorang gadis kecil menggemaskan bernama Celina Anggun Pratama (5). Yuda Pratama si pemilik hati sekeras batu itu berujung tersentuh dengan segala per...